Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Negara Paling Berbahaya di Dunia 2024, Indonesia Termasuk?

Baca di App
Lihat Foto
International SOS
Peta negara paling berbahaya di dunia versi International SOS
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Konsultan medis dan keamanan International SOS merilis daftar negara paling berbahaya di dunia pada 2024.

Daftar negara ini dinilai berdasarkan tiga kategori risiko, yaitu medis, keamanan, dan perubahan iklim, dikutip dari Independent.

International SOS menggunakan lima tingkat skala, mulai dari “rendah” hingga “sangat tinggi” untuk medis dan perubahan iklim.

Sementara skala “tidak signifikan” hingga “ekstrim” untuk kategori keamanan.

Peta tahunan ini menilai berbagai faktor untuk memberikan informasi kepada wisatawan dan pelaku bisnis tentang potensi ancaman di negara-negara seluruh dunia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut daftar 5 negara paling berbahaya di dunia 2024 versi International SOS:

Baca juga: 10 Brand Paling Bernilai di Dunia Tahun 2023, Apple Turun ke Peringkat Dua

Lima negara paling berbahaya di dunia 2024

Dalam laporan itu, tercatat lima negara paling berbahaya di dunia untuk dikunjungi pada 2024 adalah:

  1. Sudan Selatan
  2. Afghanistan
  3. Suriah
  4. Libya
  5. Somalia

Selain lima negara itu, Ukraina, Irak, Yaman, dan Republik Afrika Tengah juga diberi tingkat peringatan "ekstrem" tertinggi.

Sebagai informasi, laporan ini menggabungkan peringkat risiko medis dan keamanan, yang mencerminkan dampak peristiwa, seperti konflik yang sedang berlangsung di Ukraina dan antara Israel dan Hamas.

Tahun ini, peta tersebut juga menyertakan peringkat berdasarkan bahaya perubahan iklim untuk pertama kalinya.

Hal ini dilakukan setelah International SOS melihat tren peningkatan dalam jumlah peringatan terkait iklim yang dikeluarkan, seiring dengan meningkatnya suhu global yang meningkatkan risiko kesehatan di seluruh dunia.

Baca juga: 10 Negara Paling Tidak Korup di Dunia, Ada dari Asia Tenggara

Data yang dikumpulkan oleh Inform (kolaborasi antara Pusat Perubahan Iklim Euro-Mediterania dan Pusat Penelitian Gabungan Komisi Eropa), memperkirakan risiko krisis dan bencana kemanusiaan di masa depan yang disebabkan oleh perubahan iklim.

“Satu contoh saja, peristiwa panas ekstrem tahun ini, dengan gelombang panas pertama bernama Cerberus yang melanda Eropa, mungkin sudah biasa terjadi,” kata Dr Irene Lai, direktur medis global di International SOS.

“Selain dampak fisik dari panas ekstrem, terdapat dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan mental," sambungnya.

Karenanya, penting bagi dunia usaha agar merencanakan hal ini, dengan menyesuaikan cara hidup dan bekerja guna melindungi kesehatan, sekaligus mengambil langkah-langkah  untuk memperlambat tren kenaikan suhu.

Baca juga: 25 Negara Paling Korup di Dunia, Indonesia Posisi Berapa?

Posisi Indonesia

Sementara itu, Indonesia termasuk dalam kategori variable risk dalam hal medis.

Ini berarti Indonesia memiliki perawatan medis berkualitas di kota besar, tetapi bisa jadi ada keterbatasan pelayanan medis di tempat lain.

Untuk kategori keamanan, Indonesia masih berstatus medium atau masih mempunyai kemungkinan kerusuhan, protes dengan kekerasan, dan terorisme.

Pada kategori iklim, Indonesia masih termasuk dalam kategori medium.

Berikut daftar lengkapnya:

Negara paling berisiko dalam kategori medis:
  • Suriah
  • Irak
  • Afghanistan
  • Yaman
  • Korea Utara
  • Palestina, Haiti
  • Libya
  • Niger
  • Burkina Faso
  • Guinea
  • Guinea-Bissau
  • Sierra Leone
  • Liberia
  • Sudan
  • Sudan Selatan
  • Republik Afrika Tengah
  • Eritrea
  • Burundi
  • Somalia

Baca juga: Mengenal Negara-negara Transkontinental yang Wilayahnya Ada di Dua atau Lebih Benua

Negara paling berisiko tinggi terhadap perubahan iklim:
  • Suriah
  • Irak
  • Afghanistan
  • Yaman
  • Chad
  • Niger
  • Mali
  • Nigeria
  • Republik Afrika Tengah
  • Sudan Selatan
  • Ethiopia
  • Somalia
  • Republik Demokratik Kongo
  • Mozambik

Baca juga: Daftar Lengkap 27 Negara Uni Eropa

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi