Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Sebut Cuaca Panas Disebabkan El Nino, Sampai Kapan Berlangsung?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Panorama Images
Ilustrasi cuaca panas.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Warganet di media sosial X (Twitter) mengeluhkan kondisi panas yang terjadi akhir-akhir ini di sejumlah wilayah Indonesia.

BMKG sebelumnya telah memprakirakan musim hujan akan merata di wilayah Indonesia pada Desember 2023 ini. 

Beberapa warganet menyebutkan, cuaca panas ini terjadi lantaran adanya fenomena El Nino.

"Biasanya bulan yang akhir nya ber ber an emang musim ujan ka, cuma menurut bmkg tahun ini ada peristiwa el nino (pemanasan laut pasifik) dampaknya ke indonesia jadi suhu panas, curah hujan sedikit, pembentukan awan juga dikit," tulis @heyhoyheyhoy.

"Bandung barat juga panas, efek el nino kata bmkg mah," kata @ebaleboll.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deputi Bidang Meteorologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto membenarkan, kondisi panas yang terjadi akhir-akhir ini, salah satunya dipengaruhi oleh El Nino.

"Dalam beberapa hari terakhir aktivitas fenomena atmosfer yang cukup berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan,” ujar Guswanto kepada Kompas.com, (18/12/2023).

Aktivitas fenomena atmosfer tersebut terlihat pada kondisi El Nino dan Dipole atau bisa disebut juga sebagai kondisi naik-turunnya suhu permukaan laut.

Kondisi El Nino Moderate dan Dipole Mode Positif menunjukkan potensi curah hujan rendah untuk wilayah Indonesia.

Lantas, sampai kapan El Nino akan berlangsung di Indonesia?

Baca juga: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang Saat Natal dan Tahun Baru 2024

Penjelasan BMKG

Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Miming Saepudin mengatakan, berdasarkan monitoring El Nino-Southern Oscillation (ENSO) dasarian I Desember 2023 menunjukkan indeks ENSO (+2.09). Sedangkan Indian Ocean Dipole (IOD) sebesar (+1.65).

Dasarian adalah satuan waktu meteorologi, yang menunjukkan lamanya waktu selama 10 hari. Misal, dasarian 1 Desember berarti tanggal 1-10 Desember.

"Kondisi IOD positif diprediksi bertahan hingga akhir tahun 2023. Sedangkan El Nino diprediksi terus bertahan setidaknya hingga April 2024," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (22/12/2023).

Menurutnya, kedua faktor tersebut mengindikasikan bahwa mulainya musim hujan di wilayah Indonesia sebagian besar mengalami kemunduran.

Namun demikian, masih terdapat potensi yang cukup tinggi terkait dengan curah hujan ekstrem pada periode puncak musim hujan. 

"Oleh karena itu walaupun adanya El Nino, cuaca ekstrem yang menyebabkan bencana hidrometeorologi tetap perlu diwaspadai mengingat masuk Januari-Februari mulai masuk puncak musim hujan," terangnya.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Saat Natal dan Tahun Baru 2024, Adakah Cuaca Ekstrem?


Hujan lebat masih berpotensi di beberapa wilayah

Selanjutnya, Miming menyampaikan, berdasarkan data analisis dinamika atmosfer terkini, BMKG memprakirakan bahwa potensi hujan masih terjadi di sebagian wilayah Indonesia.

Hingga periode akhir desember, hujan intensitas sedang hingga lebat masih berpotensi terjadi di:

  • Sebagian besar Sumatra
  • Sebagian besar Kalimantan
  • Sulawesi bagian tengah
  • Maluku
  • Papua Barat
  • Papua.

Pihaknya juga mengimbau, masyarakat harus tetap mengikuti perkembangan cuaca karena cuaca bisa berubah dengan cepat, dan informasi terbaru dapat membantu Anda membuat keputusan yang lebih baik.

"Selain itu perlu untuk memahami ketidakpastian dalam membuat prakiraan cuaca. Dan gunakan prakiraan cuaca sebagai panduan dalam menjalani aktivitas sehari-hari," ucap Miming.

Ia juga menyarankan untuk selalu sedia perlengkapan cuaca, dan yang terakhir adalah memahami kondisi cuaca di daerahnya sendiri.

Masyarakat diimbau untuk selalu memantau update perkembangan kondisi cuaca terkini melalui:

  • Website http://www.bmkg.go.id 
  • Follow media sosial @infoBMKG
  • Aplikasi iOS dan android "Info BMKG"
  • Call center BMKG (196)
  • Atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi