KOMPAS.com - Kaki atau ceker ayam dapat diolah menjadi aneka hidangan, mulai dari makanan utama seperti sup dan soto, hingga jajanan seperti seblak.
Dengan harga relatif lebih murah serta sensasi "tantangan" saat mengonsumsinya, ceker ayam digemari oleh sebagian masyarakat.
Bahkan, sebuah mitos menyebutkan, makan ceker ayam membantu anak kecil lari dengan lebih kencang.
Kendati demikian, ada pula yang tidak menyukai bagian ayam ini karena anggapan kolesterol tinggi dan menjijikkan atau kotor.
Lantas, seperti apa manfaat dan efek samping makan ceker ayam?
Baca juga: 3 Efek Samping Makan Telur Setiap Hari, Berapa Batas Amannya?
Manfaat ceker ayam untuk kesehatan
Ceker ayam sebagian besar terdiri dari jaringan ikat, seperti kulit, tulang rawan, tendon, dan tulang.
Namun, dilansir dari laman Healthline, bagian ini relatif bergizi dan memberikan cukup banyak vitamin dan mineral untuk tubuh.
Dua potong ceker ayam atau sekitar 70 gram sendiri menyediakan nutrisi sebesar:
- Kalori: 150
- Protein: 14 gram
- Lemak: 10 gram
- Karbohidrat: 0,14 gram
- Kalsium: 5 persen dari nilai harian yang direkomendasikan
- Fosfor: 5 dari nilai harian yang direkomendasikan
- Vitamin A: 2 dari nilai harian yang direkomendasikan
- Folat (vitamin B9): 15 dari nilai harian yang direkomendasikan.
Sekitar 70 persen dari total kandungan protein ceker ayam adalah kolagen, protein struktural yang memberikan bentuk, kekuatan, dan ketahanan pada kulit dan tulang.
Bahan pangan ini juga sumber asam folat, yang membantu sintesis DNA serta mencegah kelainan pada janin dalam kandungan.
Baca juga: Segarkan Tenggorokan, Blewah Punya Efek Samping yang Patut Diwaspadai
Berikut manfaat mengonsumsi ceker ayam bagi kesehatan tubuh:
1. Meningkatkan kesehatan kulitDikutip dari laman Delishably, potensi manfaat kesehatan dari ceker ayam sebagian besar berkaitan dengan kandungan kolagen yang tinggi.
Sejumlah penelitian menunjukkan, asupan kolagen dapat meningkatkan hidrasi, elastisitas, dan kepadatan kulit.
Sebuah studi selama enam bulan pada 105 wanita dengan selulit pun menemukan, konsumsi kolagen secara teratur secara signifikan mengurangi selulit dan kulit bergelombang.
Lebih lanjut, dalam tinjauan terhadap sebelas penelitian pada 805 orang, asupan kolagen menunjukkan hasil jangka pendek dan jangka panjang untuk penyembuhan luka serta penuaan kulit.
Selain itu, penelitian pada hewan membuktikan, kolagen dapat meningkatkan hidrasi kulit dan mengurangi pembentukan kerutan yang disebabkan oleh radiasi ultraviolet B (UVB).
Kolagen juga bekerja dengan meningkatkan kadar asam hialuronat, molekul penahan air yang dipercaya membantu mencegah penuaan kulit.
2. Mengurangi nyeri sendiBukan hanya baik untuk kesehatan kulit, kolagen pada ceker ayam turut dapat meredakan nyeri sendi.
Penelitian dalam International Orthopaedics (2018) menunjukkan, asupan kolagen merangsang regenerasi jaringan untuk mengurangi gejala osteoartritis.
Jenis radang sendi ini merusak tulang rawan, menyebabkan tulang bergesekan satu sama lain dan menyebabkan rasa sakit, bengkak, hingga kesulitan bergerak.
Studi lain selama tiga bulan pada 191 orang dengan osteoartritis lutut juga menyimpulkan, kolagen dari tulang rawan ayam secara signifikan mengurangi nyeri, kekakuan, dan disfungsi fisik.
Hasil serupa diungkapkan oleh sebuah studi selama 12 minggu pada 139 atlet dengan nyeri lutut yang terbit dalam Canadian Science Publishing.
Menurut studi tersebut, mereka yang mengonsumsi 5 gram kolagen setiap hari mengalami penurunan nyeri secara signifikan.
Baca juga: 5 Efek Samping Makan Pisang Terlalu Matang, Apa Saja?
Masih berkat kandungan kolagen, konsumsi ceker ayam meningkatkan pembentukan dan kepadatan tulang, sehingga mencegah tulang keropos.
Sebuah penelitian selama satu tahun pada 102 wanita menemukan, mengonsumsi 5 gram peptida kolagen setiap hari meningkatkan kepadatan dan sintesis mineral tulang.
Rutin mengonsumsi makanan mengandung kolagen seperti ceker ayam juga mengurangi degradasi tulang.
Manfaat tersebut dipercaya lantaran kolagen merupakan bahan penyusun utama massa tulang.
4. Mengontrol gula darahTermasuk makanan tinggi kolagen, rutin mengonsumsi ceker ayam mungkin dapat membantu mengontrol kadar gula dalam darah.
Khasiat ini sejalan dengan penelitian yang terbit pada 2019, bahwa protein ceker ayam berpotensi membantu meningkatkan kontrol kadar gula darah.
Kolagen dapat merangsang glucagon like peptide 1 atau GLP-1, suatu hormon yang mengaktifkan produksi insulin.
Hormon insulin sendiri berperan dalam membantu mengontrol kadar gula darah atau glukosa dalam tubuh.
Baca juga: 4 Efek Samping Bayam, Ada Potensi Beracun jika Dikonsumsi Keliru
Efek samping ceker ayam
Selain kolagen serta vitamin dan mineral penting, ceker ayam mengandung lemak yang sebagian besar berasal dari kulit.
Terlebih, konsumsi ceker ayam yang digoreng atau disajikan dengan saus pedas dapat meningkatkan kandungan karbohidrat, lemak, dan kalorinya secara signifikan.
Oleh karena itu, penting untuk membatasi asupan ceker ayam, terutama jika diolah dengan cara-cara tersebut.
Berikut sejumlah efek samping ceker ayam:
1. Kolesterol naikCeker ayam sering kali disajikan dengan cara digoreng, sehingga dapat menghilangkan potensi manfaatnya.
Makanan yang digoreng mengandung banyak asam lemak trans (TFA), lemak tak jenuh tidak sehat yang berpotensi membahayakan jantung.
Secara khusus, TFA dapat meningkatkan peradangan, kolesterol total, trigliserida, serta kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL).
Asupan asam lemak trans juga menurunkan kadar kolesterol baik atau high-density lipoprotein (HDL) yang bermanfaat untuk kesehatan jantung.
Pada gilirannya, kondisi ini dapat meningkatkan risiko aterosklerosis atau penyumbatan pembuluh darah, sehingga risiko serangan jantung meningkat.
Bukan hanya itu, asupan TFA berlebihan juga kerap dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker prostat dan payudara.
2. KeracunanSaat membeli ceker ayam, pastikan untuk memeriksanya dengan cermat karena dapat membawa potensi keracunan.
Ceker ayam yang tampak kotor dan terbakar amonia menunjukkan pemeliharaan kebersihan yang buruk.
Oleh karena itu, sebelum diolah, ceker ayam harus dibersihkan dari luka bakar yang mirip seperti kulit kapalan.
Kapalan pada ceker sendiri disebabkan kebiasaan ayam berdiri di atas kotorannya, yang dapat memicu keracunan jika dikonsumsi.
Sumber:
https://www.healthline.com/nutrition/chicken-feet#benefits
https://link.springer.com/article/10.1007/s00264-018-4211-5
https://cdnsciencepub.com/topic/paper-type/research-article
https://delishably.com/world-cuisine/Is-There-Any-Benefits-in-Eating-Chicken-Feet
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.