Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Apa Itu Tungku Smelter yang Sebabkan Belasan Pekerja PT ITSS di Morowali Meninggal Dunia

Baca di App
Lihat Foto
Dok PT IMIP
Situasi terkini bagian pabrik PT ITSS setelah tungku smelter No. 41 yang terbakar tadi pagi pukul 06.15 WITA berhasil dipadamkan oleh Tim Pemadam Kebakaran PT IMIP.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Tungku smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah meledak pada Minggu (24/12/20) pukul 05.30 Wita.

ITSS merupakan salah satu perusahaan tambang yang beroperasi di Kawasan Industri PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Morowali, Sulawesi Tengah.

Head Media Relations PT IMIP Dedy Kurniawan menjelaskan penyebab meledaknya tungku smelter PT ITSS tersebut.

"Musibah bermula dari kecelakaan yang dialami sejumlah pekerja saat melakukan perbaikan tungku dan pemasangan pelat pada bagian tungku," ujarnya diberitakan Kompas.com, Minggu (24/12/2023).

Baca juga: Jokowi Sebut Smelter Freeport di Gresik Terbesar di Dunia, Apa Manfaatnya bagi Indonesia?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedy menjelaskan, hasil investigasi awal memperkirakan ledakan terjadi karena terdapat cairan di bagian bawah tungku sehingga memicu ledakan ketika proses perbaikan dilakukan.

Ledakan itu kemudian memicu beberapa tabung oksigen yang digunakan untuk pengelasan dan pemotongan komponen tungku ikut meledak.

Ledakan membuat tungku smelter PT ITSS mengalami kebakaran hingga pukul 09.10 Wita.

Meski api akhirnya padam, sebanyak 13 orang meninggal dunia sementara 46 orang luka-luka.

Baca juga: Profil Eddy Soeparno, Anggota DPR yang Tegur Bos Smelter Nikel karena Tak Bisa Bahasa Indonesia

Lalu, apa yang dimaksud dengan tungku smelter?


Baca juga: Kronologi dan Dugaan Penyebab Meledaknya Tungku Smelter di Morowali yang Tewaskan 12 Pekerja

Mengenal tungku smelter

Tungku smelter, smelting furnace, atau tungku peleburan digunakan dalam industri pertambangan logam.

Dikutip dari Indonesiabaik.id, smelter merupakan bagian dari proses produksi di bidang pertambangan mineral logam.

Tungku smelter digunakan untuk membersihkan dan memurnikan bahan mineral hasil tambang. Bahan tersebut butuh dibersihkan karena masih tercampur kotoran atau material bawaan yang tidak diinginkan.

Kandungan logam dari timah, nikel, tembaga, emas, atau perak yang masuk ke tungku smelter akan meningkat setelah dibersihkan. Ini membuat logam tersebut memenuhi standar sebagai bahan baku produk akhir.

Pemerintah mewajibkan seluruh perusahaan tambang untuk mengoperasikan tungku smelter sehingga hasil tambang yang dieskpor tidak berbentuk bahan mentah.

Tungku smelter membuat logam yang dibersihkan memiliki nilai lebih besar sehingga mendatangkan banyak keuntungan bagi Indonesia.

Baca juga: Ledakan Tambang Batu Bara di Sawahlunto: Kronologi, Penyebab, dan Korban

Proses kerja tungku smelter

Tungku smelter digunakan untuk melebur logam sehingga menghasilkan bahan yang mengandung mineral tinggi.

Dilansir dari Britannica, proses peleburan dilakukan dengan memanaskan logam dengan suhu tinggi. Pembakaran itu menghasilkan karbon yang akan menyatu dengan kotoran atau material lain dalam logam.

Material kotor tersebut kemudian akan hilang akibat pemanasan. Sebagai contoh, oksida di logam akan keluar berbentuk karbon monoksida atau karbon dioksida.

Sementara material pengkotor lainnya dihilangkan dengan menambahkan bahan bernama fluks untuk mengumpulkan material kotor.

Bahan fluks seperti batu kapur dimasukkan ke bagian atas tungku. Kemudian senyawa cair berupa tembaga, besi, dan belerang akan keluar dari bagian bawah.

Senyawa cair ini kembali dipanaskan untuk memisahkan besi atau logam yang diinginkan.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Ledakan Tambang Batu Bara di Perancis Tewaskan Lebih dari 1.000 Pekerja

Penyebab tungku smelter meledak

Dikutip dari situs Eksekutif Kesehatan dan Keselamatan Inggris (HSE), perusahaan yang menangani logam cair seperti dalam tungku smelter berpotensi meledak akibat kontaminasi air dengan logam cair.

Sisa-sisa logam yang tertahan di dalam tungku tanpa sengaja terkena air hingga menyebabkan kontaminasi dan ledakan.

Untuk mencegahnya, perlu dilakukan prosedur pemeriksaan agar tidak ada air atau kontaminasi lain masuk ke tungku.

Pekerja juga perlu memakai alat pelindung diri (APD) yang sesuai saat berada di dekat logam cair.

Perusahaan juga perlu memberikan pengawasan dan mengadakan pelatihan agar pekerja lebih memahami pekerjaan dan lingkungannya.

Baca juga: Saat Ferdy Sambo dan Kabareskrim Saling Serang soal Kasus Dugaan Tambang Ilegal...

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi