Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Cara Turunkan Risiko Kanker akibat Konsumsi Makanan yang Dibakar

Baca di App
Lihat Foto
karandaev
Daging bakar.
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Perayaan tahun baru identik dengan terompet, kembang api, dan pesta barbeku atau bakar-bakaran.

Dikutip dari Food Safety News, daging yang dibakar atau dipanggang dalam suhu tinggi berpotensi memicu kanker dalam tubuh.

Hal ini terjadi karena suhu tinggi akan memecah asam amino kreatin dalam daging sehingga membentuk bahan kimia amina heterosiklik (HCA). Senyawa ini masuk dalam daftar karsinogen pemicu sel kanker.

Untuk mencegah terkena kanker, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan saat makan daging bakar-bakaran di tahun baru.

Baca juga: Jadwal Operasional Ancol dan Dufan Selama Libur Nataru 2024, Cek Harga Tiketnya!

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Baca juga: Kisah Mia Brehme, Wanita Inggris yang Meninggal karena Kanker Usus, Sempat Dikira Ambeien

Berikut cara turunkan risiko kanker akibat konsumsi makanan yang dibakar:

 

1. Ganti daging yang dibakar

Studi dari Institut Kesehatan Nasional AS (NIH) membuktikan, orang yang makan daging merah berpotensi lebih tinggi terkena kanker.

Adapun jenis daging yang tercatat memiliki konsentrasi HCA tertinggi, yakni dada ayam, steak, daging babi, salmon, dan hamburger.

Untuk bisa tetap makan daging bakar, sebaiknya pilih potongan daging tanpa lemak. Jika tidak, pastikan potong bagian lemak sebelum dimasak. Hilangkan juga kulit dari ikan dan unggas.

Baca juga: Ini yang Akan Terjadi pada Tubuh jika Makan Daging Tiap Hari

2. Cairkan daging di kulkas

Dilansir dari UC Davis Health, mencairkan daging beku di meja luar kulkas menjadi kesalahan yang dapat mengancam kesehatan.

Pencairan pada suhu ruangan ini dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri berbahaya di daging sebelum dibakar.

Karena itu, sebaiknya lelehkan daging setidaknya satu hari di lemari es bagian bawah sampai mencair sebelum diolah kembali.

Jika butuh cepat cair, taruh daging beku ke wadah plastik tertutup kemudian masukkan ke air dingin sampai siap dibakar.

Baca juga: Rekomendasi 5 Film di Bioskop, Cocok untuk Isi Libur Nataru

3. Jangan makan bagian gosong

Untuk mengurangi risiko kanker, orang yang ingin makan daging bakar harus menghindari bagian yang kehitaman atau gosong.

Saat membakar daging, usahakan hanya memasaknya selama enam menit di kedua sisi. Penelitian membuktikan, membakar daging selama 10 menit pada setiap sisinya justru meningkatkan potensi kanker sebesar 70 persen.

Sebaiknya, bakar daging dengan suhu yang lebih rendah. Gunakan penjepit atau spatula daripada garpu untuk menghindari daging mengembang.

Pastikan juga kurangi frekuensi makan daging bakar untuk menurunkan risiko kanker.

Baca juga: Waspada, Ini Ciri-ciri Daging Terkontaminasi Antraks

4. Mengolah daging sebelum dibakar

Cara lain untuk menghindari potensi kanker akibat makan daging bakar adalah mengolahnya lebih dulu sebelum dibakar.

Gunakan bumbu marinasi yang mengandung antioksidan seperti cuka, jus jeruk, herbal, rempah-rempah, dan minyak zaitun yang membantu menghambat pembentukan karsinogen pada daging.

Selain itu, sebaiknya rebus, kukus, atau masak daging dalam microwave sebelum dibakar. Cara ini akan mengurangi pembentukan senyawa karsinogenik pada daging.

Baca juga: Harga Tiket Masuk Taman Safari Bogor dan Prigen Selama Nataru 2024

5. Sambil makan sayur

Makan daging bakar bersamaan dengan sayur juga dapat mengurangi pembentukan senyawa karsinogenik pada daging bakar.

Penelitian menunjukkan bahwa membakar sayuran, buah-buahan, dan produk kedelai menghasilkan senyawa karsinogenik lebih kecil.

Sayuran seperti brokoli dan kubis dapat membantu mendetoksifikasi hati dari senyawa tadi.

Alternatif makanan bakaran lainnya termasuk jamur, burger vegetarian, buah seperti nanas, serta kebab yang dagingnya sedikit.

6. Masak daging dengan api kecil

Membakar daging dengan api kecil dapat mengurangi senyawa yang berpotensi menyebabkan kanker dan mengurangi bagian daging yang gosong atau hangus.

Cara ini juga mengurangi air dan lemak dari daging menetes ke kobaran api yang semakin memicu pertumbuhan senyawa karsinogenik.

Adapun suhu ideal untuk membakar yakni daging ayam dengan suhu 73,8 sampai 85 derajat Celsius, daging kambing atau domba di suhu 71 sampai 76,6 derajat Celsius, dan daging sapi 62,7 hingga 71,1 derajat Celsius.

Jangan lupa sering membalik daging untuk mengurangi kemungkinan terbentuknya senyawa karsinogenik.

Baca juga: Ramai soal Daging Babi Vegan Halal atau Tidak, Ini Kata MUI

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi