Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dunia Hampir Masuk 2024, di Ethiopia Masih Tahun 2016, Kok Bisa?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Maurice Yom
Ilustrasi kalender
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Saat ini negara-negara di dunia akan memasuki tahun 2024 sesuai kalender Gregorian atau masehi.

Meskipun sebagian besar negara di dunia sekarang menggunakan kalender Gregorian, ada beberapa negara yang menggunakan cara lain untuk membagi tahun.

Salah satu negara yang mempunyai penanggalan berbeda dengan negara lain adalah negara Ethiopia di benua Afrika. Di Ethiopia, saat ini masih menjalani tahun 2016.  Kok bisa? 


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Arkeolog Temukan Situs Mirip Stonehenge Berusia 4.500 Tahun, Berfungsi sebagai Kalender Matahari

Alasan Ethiopia masih di tahun 2016, satu tahun 13 bulan

Salah satu yang menyebabkan Ethiopia saat ini masih di tahun 2016 adalah karena di sana dalam satu tahun terdapat ada 13 bulan kalender.

Nama bulan yang digunakan juga berbeda, namun memiliki waktu yang hampir serupa dengan yang ada di kalender Gregorian.

Berikut nama bulan dan padaannya pada kalender Gregorian, dilansir dari The Jerusalem Post.

Baca juga: Matematika dan Kalender Maya

Dalam 13 bulan tersebut, masing-masing terdapat 30 hari dengan bulan terakhir memiliki lima atau enam hari.

Bulan terakhir yang hanya terdiri dari beberapa hari tersebut ada di bulan Pagume.

Selain sistem penanggalan yang unik, negara di Afrika Timur ini memiliki pembagian waktu yang berbeda.

Di seluruh dunia, negara-negara sepakat menggunakan sistem waktu Greenwich yang membagi satu hari menjadi masing-masing dua kali 12 jam atau 24 jam dan dimulai pada tengah malam.

Berbeda dengan negara lain, di Ethiopia waktu dibagi menjadi dua dengan masing-masing 12 jam.

Masyarakat Ethiopia memulai hari pada pukul 6 pagi, bukan tengah malam seperti pembagian waktu pada umumnya.

Pembagian waktu yang tidak umum ini membuat wisatawan kebingungan saat mereka berkunjung ke Ethiopia.

Baca juga: Situs Pemakaman Terkuno Dunia di Afrika Selatan Ternyata Tidak Berisi Manusia, lalu Apa?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi