Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pulau Alicudi, Saat Seluruh Penduduk Pernah Berhalusinasi akibat Makan Roti

Baca di App
Lihat Foto
Wikimedia
Alicudi, sebuah pulau vulkanik berbatu dan terisolasi di lepas pantai utara Sisilia, Kepulauan Aeolian ini menjadi tempat seluruh penduduknya berhalusinasi karena roti.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Penduduk satu pulau di Italia pernah berhalusinasi karena mengonsumsi sebuah roti yang disebut terjadi antara tahun 1903 dan 1905.

Alicudi adalah sebuah pulau vulkanik berbatu dan terisolasi di lepas pantai utara Sisilia.

Saat itu, penduduk berhalusinasi melihat ada perkumpulan penyihir yang mengadakan perjamuan di pantai-pantai terpencil Pulau Alicudi.

Selain itu, penduduk Alicudi juga berhalusinasi adanya wanita yang bisa mengembangkan sayap dan terbang ke Pulau Sisilia untuk berbelanja, serta hantu, badut, dan kerikil lembut yang berjatuhan dari langit.

Menurut cerita lain di pulau ini, ada mantra ajaib yang memungkinkan orang untuk "membelah" angin puyuh secara horizontal menjadi dua, dan menyebarkannya ke udara.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantra ini diajarkan kepada anggota masyarakat tertentu dari satu generasi ke generasi berikutnya, biasanya pada malam Natal.

Pulau ini diketahui sering dilanda angin puyuh yang dapat terbentuk dengan cepat dan membuat penduduk lengah.

Dikutip dari Vice, para ahli berpendapat semua itu ada hubungannya dengan roti lokal di Pulau Alicudi.

Sehingga gereja setempat menyatakan roti tersebut sebagai "roti Iblis" dan orang-orang mulai menghindarinya hingga roti itu benar-benar hilang pada tahun 1960-an.

Baca juga: Cerita dari Pulau Ghoramara, Daratan Menyusut, Penduduk Laki-laki Tak Mendapat Jodoh

Terkontaminasi jamur ergot

Saat itu, gandum hitam merupakan makanan pokok penduduk setempat yang kemudian digunakan dalam roti dan biskuit.

Sayangnya, tanaman gandum hitam tersebut juga rentan terkontaminasi jamur Claviceps purpurea atau yang dikenal sebagai jamur ergot.

Ergot akan menghasilkan alkaloid yang disebut asam lisergat, itu merupakan senyawa basa dalam Lysergic Acid Diethylamide (LSD).

Secara historis, penduduk pulau ini cukup miskin, sehingga makanan bukanlah sesuatu yang boleh dibuang begitu saja.

Baca juga: Misteri Pulau Sandy, Sempat Muncul Selama Ratusan Tahun dan Kini Hilang dari Peta

Diyakini sudah terjadi selama berabad-abad

Dikenal sebagai “tizzonara” atau “abu” dalam dialek lokal karena warnanya yang hitam, gandum hitam yang terinfeksi mungkin digiling untuk kemudian dijadikan tepung roti.

“Sepertinya Inggrislah yang membawanya ke pulau itu,” kata Paolo Lorenzi, antropolog yang menghabiskan delapan bulan di Alicudi pada tahun 2018 untuk menulis tesis masternya tentang cerita tersebut untuk Universitas Sapienza Roma, Italia.

“Mereka datang ke daerah ini untuk membeli anggur Malvasia (Sisilia) untuk membuat sherry dan absinth,” tambahnya.

Namun menurutnya, keadaan tersebut mungkin sudah terjadi sebelum awal tahun 1900-an dan berlanjut dalam waktu yang lama.

Sementara itu, antropolog Macrina Marilena Maffei sempat mewawancarai penduduk lanjut usia pada 1990-an dan awal tahun 2000-an

Ia menilai, ergot pernah menjadi hal yang umum di seluruh kepulauan. Sehingga ia yakin penyakit ini terjadi sejak berabad-abad lalu.

Baca juga: 9 Pulau Terkecil di Dunia, Satu Ada di Indonesia

Masih banyak meyakini cerita yang beredar

Di sebagian permukiman kecil pulau tersebut, beberapa penduduknya masih percaya bahwa penyihir dan hantu itu nyata hingga saat ini.

Berbagai hal seputar takhayul dan misteri lain dari pulau ini dianggap masih ada seperti tercatat dalam film dokumenter L’Isola Analogica tahun 2007.

Nama film dokumenter ini tidak hanya mengacu pada gaya hidup penduduk setempat yang bebas teknologi, tetapi juga hubungan rumit mereka dengan kenyataan.

Sebagai contoh, di salah satu titik tertinggi di pulau ini terdapat sebuah gereja yang didedikasikan untuk Santo Bartolomeus, yang hanya dapat dicapai melalui 820 anak tangga yang curam.

Penduduk setempat lalu memindahkan patung santo tersebut ke gereja lain yang lebih dekat dengan desa, agar lebih mudah dijangkau.

Namun kemudian, penduduk pulau mengatakan bahwa antara tanggal 20 dan 24 Agustus, hari yang didedikasikan untuk merayakan Santo Bartolomeus, kecelakaan serius terus terjadi di sekitar Alicudi, termasuk penyelam yang tenggelam dan wisatawan yang jatuh ke laut.

Sehingga, banyak penduduk yang mengaitkan kemalangan ini dengan ketidaksukaan santo terhadap lokasi barunya.

"Jika Anda datang ke sini 30 tahun yang lalu, Anda akan menyadari bahwa kenyataan di sini berbeda," kata seorang penduduk setempat yang tidak disebutkan namanya yang diwawancarai dalam film dokumenter tahun 2007.

Meski sebagian besar cerita terkonsentrasi pada tiga tahun di awal abad ke-20, secara luas diyakini bahwa beberapa generasi orang memakan produk gandum hitam yang terkontaminasi.

Karena penduduk Alicudi tanpa sadar mengonsumsi senyawa psikedelik tersebut, mereka tidak siap menghadapi halusinasi. Hal ini membuat pengalaman tersebut terasa lebih nyata dan intens bagi para penduduk.

Baca juga: Cerita Catherine King, Pilih Tetap Tinggal di Pulau Terapung Buatan Sendiri Usai Kepergian Sang Suami

Menjadi tempat berkumpul kaum hippie

Namun semuanya berubah pada tahun 1950-an, saat pulau ini menyambut turis-turis pertamanya.

"Karena sifatnya yang mistis dan terisolasi, Alicudi menjadi tempat berkumpulnya kaum hippies," katanya.

Kaum hippie sendiri adalah sekelompok orang yang suka mendengarkan musik rok psikedelis serta terkadang menggunakan narkoba dan ganja untuk memberikan efek halusinasi.

Mereka mendengarkan cerita penduduk setempat dan mengenali tanda-tanda acid trip.

"Bagi penduduk pulau, hal itu adalah hal yang biasa, para turislah yang membuat mereka menyadari bahwa mereka telah mengalami halusinasi psikedelik," Lorenzi menjelaskan.

Baca juga: Detik-detik Letusan Gunung Bawah Laut Ciptakan Pulau Baru di Jepang

Cara menuju ke Alicudi

Selain kisah halusinasinya yang mendunia, Pulau Alicudi sebenarnya memiliki pemandangan yang indah untuk dikunjungi.

Di sana, air tampak sebening kristal, tempat tinggal yang tampak tenang, dan pelabuhan indah yang dipenuhi perahu nelayan.

Selain itu, Alicudi juga menawarkan suasana tradisional yang masih tetap bertahan seiring perkembangan zaman modern saat ini.

Dilansir dari CNN, di sana ada 4.444 anak tangga kasar yang menghubungkan pelabuhan dengan rumah-rumah penduduk lokal.

Untuk menuju ke Alicudi, wisatawan pertama-tama terbang menuju Catania, Sisilia, Italia.

Setelah itu, naik transportasi pribadi atau bus menuju pelabuhan Milazzo untuk melanjutkan perjalanan naik kapal feri.

Dari pelabuhan Milazzo, naik kapal feri ke Pulau Lipari dan kemudian ganti ke Alicudi.

Baca juga: 10 Pulau Terpadat di Dunia, Satu Ada di Indonesia

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi