Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahaya dan Tanda Seseorang Menatap Layar Ponsel Terlalu Lama, Kemenkes: Gunakan Rumus 20-20-20

Baca di App
Lihat Foto
iStockPhoto/Orbon Alija
Ilustrasi anak main ponsel. Ilustrasi anak menatap layar ponsel terlalu lama.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan sejumlah tanda atau gejala saat seseorang sudah menatap layar ponsel atau gawai terlalu lama.

Hal tersebut diunggah di akun Instagram @kemenkes_ri pada Minggu (24/12/2023).

Dalam unggahan, tampak sejumlah gejala yang disebutkan satu per satu beserta dengan ilustrasinya.

“Mentang mentang lagi long weekend setiap waktu setiap saat mantengin HP melulu. Emangnya lagi nungguin apa sih? Chat dari si Dia? Main game? Gabut scroll medsos terus?” bunyi keterangan dalam unggahan.

“Tuh di ingetin oppaaa nggak boleh berlebihan,” lanjutnya.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi membenarkan terkait unggahan tersebut.

“Bisa membahayakan kesehatan mata,” ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (26/12/2023).

Lantas, apa saja gejala seseorang sudah menatap layar ponsel terlalu lama?

Baca juga: 7 Gejala Diabetes yang Muncul di Mata, Mulai dari Mata Merah dan Penglihatan Buruk

Tanda seseorang sudah menatap layar ponsel terlalu lama

Dikutip dari Instagram Kemenkes, berikut setidaknya empat tanda bahwa seseorang sudah menatap gawai terlalu lama:

  1. Sakit kepala
  2. Pegal di daerah sekitar alis, pelipis, dahi, atau leher
  3. Mata lelah dan penglihatan ganda atau berbayang
  4. Mata berair dan penglihatan buram.

Nadia mengatakan, sebaiknya tidak menatap layar ponsel atau gawai lebih dari dua jam.

“Maksimal 2 jam lalu istirahat minimal 15 menit,” ucapnya.

“Atau gunakan rule 20-20-20. Setelah 20 menit melihat menatap gawai, melihat ke arah jauh berjarak 20 kaki (6 meter) selama 20 detik,” lanjutnya.

Selain itu, jarak aman memandang layar gawai setidaknya minimal 40 cm dengan mengatur kecerahannya supaya tidak terlalu terang.

“Jika muncul gejala, segera hentikan menatap layar gawai,” kata dia.

Baca juga: Pandemi Covid-19 dan Ancaman Rabun Jauh pada Anak...

Mengapa layar gawai bisa merusak mata?

Dilansir dari laman Kemenkes, pada dasarnya mata akan berfokus pada obyek dengan jarak yang sama secara terus-menerus.

Profesor Universitas Teknik München, Jerman, Chris Lohmann mengatakan, kebiasaan ini meningkatkan risiko berkurangnya ketajaman penglihatan jarak jauh.

"Biasanya, kita mengedipkan mata setiap 10 detik. Tapi jika menatap layar, kita hanya kedip setiap 30 atau 40 detik," ucap Lohmann.

Sehingga, refleks berkedip tersebut membuat mata lelah dan berair. Mata pun kehilangan kemampuan untuk berfokus.

Hal tersebut kemudian menyebabkan mata seseorang menderita rabun jauh atau miopia.

Baca juga: Benarkah Mengonsumsi Wortel Membuat Penglihatan Jadi Lebih Baik?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi