Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Erotomania, Keyakinan Dicintai oleh Orang Lain padahal Tidak

Baca di App
Lihat Foto
shutterstock
Ilustrasi erotomania. Ilustrasi seseorang berkeyakinan orang lain jatuh cinta padanya.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Seseorang yang menderita erotomania akan memiliki keyakinan bahwa orang lain jatuh cinta kepadanya meski tak ada bukti yang jelas.

Dikutip dari MedicalNewsToday, erotomania adalah bentuk khayalan paranoid yang tidak umum terjadi.

Obyek khayalan cinta seseorang sering kali adalah selebriti atau orang dengan status sosial yang lebih tinggi.

Meski ada bukti yang membantah keyakinan delusionalnya, khayalan ini masih tetap bertahan dan justru bisa berkembang.

Erotomania ini terkadang disebut sebagai sindrom de Clerambault, sesuai dengan nama psikiater Perancis yang pertama mendeskripsikannya sebagai kelainan yang berbeda pada 1921.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erotomania sering dikaitkan dengan gangguan kejiwaan lainnya, namun juga dapat terjadi dengan sendirinya.

Baca juga: Mengenal Couvade Syndrome, Ketika Pria Ikut Alami Gejala Kehamilan Pasangan

Penyebab erotomania

Salah satu penyebab yang bisa memicu atau memperparah erotomania adalah perkembangan media sosial terkini.

Media sosial menghilangkan beberapa penghalang antara orang-orang yang tidak saling mengenal.

Media sosial membuat seseorang dapat dengan mudah digunakan untuk mengamati, menghubungi, menguntit, dan melecehkan orang-orang yang sebelumnya sulit atau bahkan tidak dapat diakses.

Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa delusi ini dapat berkembang sebagai cara seseorang mengatasi stres atau trauma yang ekstrem.

Faktor keturunan atau genetik juga dapat berkontribusi pada perkembangan gangguan delusi.

Erotomania juga bisa disebabkan oleh penyakit kejiwaan yang menjadi salah gejalanya, seperti:

Baca juga: Ramai soal Anak Kedua Disebut Sering Bermasalah Ternyata Middle Child Syndrome, Apa Itu?

Gejala erotomania

Dilansir dari PsychCentral, tidak semua orang mengalami erotomania dengan cara atau intensitas yang sama, termasuk dengan gejalanya.

Gejala atau tanda seseorang mengidap erotomania bisa berupa emosi, perilaku, atau keduanya.

Berikut rinciannya:

Baca juga: Ada di Sekitar Kita, Ini Cara untuk Mengenali Seorang Psikopat

Pengobatan erotomania

Jika seseorang terbuka sedang mengidap erotomania, maka dapat ditangani dengan dukungan profesional seperti psikolog dan psikiater.

Sebuah penelitian menunjukkan, terapi perilaku kognitif atau cognitive behavioral therapy (CBT) efektif mengatasi erotomania.

Metode ini dapat membantu seseorang mengembangkan wawasan yang lebih dalam tentang pola perilaku, memperkuat keterampilan mengatasi masalah, dan mengidentifikasi isyarat-isyarat yang mendorong perilakunya.

Jika dibutuhkan, pasien pengidap erotomania akan diresepkan obat antipsikotik, antidepresan, atau anti-kecemasan.

Bahkan jika perilakunya sudah ekstrem seperti melukai diri sendiri, akan diberi program rawat inap yang sesuai.

Baca juga: Menyiksa Hewan adalah Tanda Psikopat, Benarkah?

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi