Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini yang Terjadi Ketika Bumi Berhenti Berputar

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Carl Wang
Apa yang terjadi ketika bumi berhenti berputar?
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Saat bumi mengorbit Matahari, ia berputar pada porosnya. Ini dikenal dengan istilah rotasi.

Untuk menyelesaikan satu rotasi dalam waktu (kurang dari) 24 jam di ekuator, permukaannya harus bergerak dengan kecepatan lebih dari 400 meter per detik.

Manusia tidak merasakan gerakan tersebut, karena bumi bergerak dengan kecepatan konstan, dan segala sesuatu yang ada di bumi ditahan kuat di tempatnya oleh gravitasi.

Namun, jika bumi seketika berhenti berputar, manusia dan seluruh yang ada di bumi baru akan menyadari adanya rotasi tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Apa yang Akan Terjadi pada Bumi jika Semua Nyamuk Menghilang?


Lantas, apa yang akan terjadi jika bumi berhenti berputar?

Mengutip laman Astronomy, jika bumi berhenti berputar secara tiba-tiba, hal ini akan menimbulkan bencana besar bagi sebagian besar permukaan planet ini.

Bumi berotasi, di khatulistiwa, dengan kecepatan mencapai 1.770 kilometer per jam. Ketika putarannya berhenti, segala sesuatu yang berada di atasnya akan terbang ke arah timur.

Sebagai akibatnya, angin berkecepatan tinggi yang embusannya masih berputar hampir secepat planet ini, akan menyapu permukaan hingga bersih.

Bahkan, jika putarannya berhenti secara bertahap dan lambat, dampaknya akan tetap besar, meski akan terjadi dalam jangka waktu yang lebih lama.

Baca juga: Bagaimana Proses Terbentuknya Bumi 4,5 Miliar Tahun Lalu?

Apa yang terjadi saat bumi berhenti berputar?

Selain dampak besar yang telah disebutkan di atas, berikut beberapa hal yang mungkin terjadi ketika bumi tidak berputar:

1. Perubahan pergerakan matahari

Hal pertama yang mungkin dengan mudah Anda sadari adalah Matahari yang tidak lagi melintasi langit sepanjang hari.

Pergerakan Matahari yang terlihat berasal dari rotasi bumi, jadi jika planet ini diam, maka satu hari akan berlangsung selama setengah tahun.

Artinya, Anda akan melihat siang dan malam yang semakin panjang, tergantung di belahan bumi mana Anda berada

Baca juga: Proses Terbentuknya Pelangi, Fenomena Lengkung Warna-warni Setelah Hujan

2. Terganggunya ritme sirkadian

Tanpa 24 jam sehari seperti yang biasa kita lakukan, ritme sirkadian biologis akan menjadi kacau.

Proses seluler ritmis yang memberi tahu tubuh kapan harus tidur dan kapan harus bangun, fungsinya sebagian bergantung pada perubahan teratur sinar matahari.

Banyak makhluk di bumi, mulai dari lebah hingga pepohonan, mengandalkan ritme sirkadian dalam menjalani kehidupannya. Mengubah siklus ini dapat mengubah pola perilaku normal.

Baca juga: Jadi Batu Paling Mahal, Begini Proses Alami Terbentuknya Berlian

3. Perubahan pola cuaca

Dikutip dari laman BBC Sky at Night, pola cuaca dapat terpengaruh jika rotasi bumi berubah. Jika planet ini berhenti berputar, hal ini akan sangat mengubah cara arus udara bergerak.

Salah satu dampak, misalnya, pola angin yang Anda lihat saat ini memainkan peran penting dalam mendorong curah hujan dan suhu di seluruh dunia.

Perubahan apa pun pada arus udara dapat mengakibatkan berkembangnya gurun di tempat hutan saat ini berada, misalnya, atau tundra beku yang dapat dihuni.

Baca juga: Bagaimana Proses Terbentuknya Black Hole atau Lubang Hitam?

4. Kendala pada orbit satelit

Teknologi yang bergantung pada satelit di orbit akan mengalami kendala. Misalnya, orbit satelit geostasioner disinkronkan dengan pergerakan bumi sehingga posisinya tetap berada di atas titik yang sama di ekuator.

Jika bumi berhenti berputar, satelit tersebut akan terus berputar sehingga mustahil untuk memelihara sistem telekomunikasi dan pemantauan cuaca dengan baik.

Baca juga: Apa Itu Aurora? Berikut Pengertian dan Proses Terbentuknya

5. Kehilangan medan magnet

Manusia juga mungkin mengalami hilangnya medan magnet dan semua manfaatnya, seperti perlindungan dari radiasi berbahaya, karena hal tersebut terkait dengan rotasi planet bumi.

Akibatnya, bumi akan terkunci secara pasang surut dengan Matahari. Satu sisi Bumi akan terkena sinar matahari terus-menerus, serta sisi lainnya akan mengalami malam abadi, dan menjadi sangat dingin.

Keduanya tidak menguntungkan bagi banyak bentuk kehidupan. Organisme yang melakukan fotosintesis atau bergantung pada organisme fotosintesis akan punah, khususnya di sisi gelam bumi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi