Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Somasi Roy Suryo ke Ketua KPU, Berawal dari Bahas Mikrofon Debat

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/ RINDI NURIS VELAROSDELA
Pakar telematika Roy Suryo di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (24/1/2020).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Pengamat telematika Roy Suryo beberapa hari belakangan ini berseteru dengan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Asy’ari.

Perseteruan ini dikarenakan Roy disebut tukang fitnah oleh Hasyim yang membuatnya mengirimkan somasi ke Ketua KPU tersebut pada Rabu (27/12/2023).

Awal mula perseteruan terjadi saat debat calon wakil presiden (cawapres) untuk Pilpres 2024 yang digelar KPU pada Jumat (22/12/2023) di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta.

Pada debat cawapres tersebut, Roy Suryo menuding KPU berlaku tidak adil lantaran hanya cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka yang menggunakan tiga mikrofon sekaligus.

Tudingan yang dilayangkan Roy Suryo itu diunggah di akun pribadi X-nya, @KRMTRoySuryo1 pada Jumat (22/12/2023).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kemarin sdh saya duga, Utk menghindari CHEATING, Sebaiknya next KPU ADIL. Kenapa si No 2 ini sampai gunakan 3 (TIGA) MIC sekaligus: 1. Clip-on, 2. Hand-held & 3. Head-set ?” tulisnya. 

“Apa gunanya juga ada EARPHONE ? SIAPA yg bisa FEEDING ke Telinganya ? Mengapa 2 Calon yg lain BEDA ? AMBYAR,” lanjutnya.

Baca juga: Respons Anies, Prabowo, dan Ganjar Usai Debat Cawapres

Jawaban KPU

Terkait tudingan Roy Suryo, Hasyim mengungkapkan, seluruh cawapres mendapatkan alat yang sama ketika mengikuti debat tersebut.

Hasyim menjelaskan, semua cawapres memakai tiga mikrofon sebagai antisipasi jika ada mikrofon yang mati. 

Pihaknya juga menegaskan jika Gibran tidak menggunakan ear feeder atau alat pengumpan yang ditempel di telinga.

"Bukan ear feeder, itu microfon yang ditempel di pipi dan dicantolkan di kuping. Semua cawapres bisa ditanya, dan juga stasiun TV penyelenggara debat, dan juga tim paslon yang berada di holding room saat pemasangan mikrofon, bisa ditanya," kata Hasyim dikutip dari Kompas.com. 

Hasyim pun menyebut mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) 2013-2014 itu sebagai tukang fitnah.

"Saya sebagai penyelenggara juga tahu dan siap tanggung jawab. Debat spontan, tidak mungkin didikte, mendengarkan bisikan atau baca contekan. Roy Suryo memang tukang fitnah," kata Hasyim.

Baca juga: Survei Pilpres 2024 Usai Debat Capres-Cawapres, Siapa Paling Unggul?

Roy mengirim somasi ke Hasyim

Sebagai respons disebut sebagai tukang fitnah, Roy melayangkan somasi ke Hasyim Asy’ari pada Rabu (27/12/2023).

"Hari ini, surat undangan dan somasi dari kuasa hukum saya sudah dikirimkan kepada saudara Hasyim Asy'ari, yang beralamat di Kantor KPU, Jl. Imam Bonjol 29, Menteng Jakarta," ucap Roy dilansir dari Kompas.com, Rabu.

Dalam somasinya, Roy turut melampirkan artikel media massa yang memuat berita berisi "Roy Suryo memang tukang fitnah" yang disampaikan Hasyim Asy'ari.

Menurutnya, kata-kata yang disampaikan ke publik melalui media massa elektronik dinilai telah menyerang kehormatan dan/atau telah merugikan harkat dan martabatnya.

Hal ini disebut melanggar Pasal 27 Ayat (3) jo. pasal 45 ayat (3) - UU RI No.19/2016 tentang Perubahan atas UU No.11/2008 tentang ITE, pasal 311 KUHP serta pasal 1365 KUHPerdata.

Hasyim Asy'ari pun diminta datang ke kantor Hukum IDCC & Associates guna melakukan klarifikasi pada Rabu 3 Januari 2024.

Baca juga: MUI Tegaskan Golput di Pemilu 2024 Hukumnya Haram, Ini Alasannya

(Sumber: Kompas.com/Irfan Kamil | Editor: Nursita Sari, Ihsanuddin) 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi