Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Esports Disebut Olahraga, Bakal Jadi Olimpiade

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Bill Clinten
Suasana pertandingan grand final MPL S12 antara Geek Fam ID melawan Onic Esports, di Mahaka Square, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (15/10/2023).
|
Editor: Sari Hardiyanto

KOMPAS.com - Permainan gim video (video game) kerap dipertandingkan secara berkelompok atau individu dalam bentuk esports.

Esports atau electronic sports, dikutip dari Cambridge Dictionary, merupakan aktivitas bermain gim komputer melawan orang lain demi uang dan ditonton menggunakan internet.

Meski berupa permainan gim, esports kerap disebut sebagai salah satu bentuk olahraga. Kompetisinya bahkan diadakan menjadi salah satu cabang olahraga di tingkat olimpiade.

Baca juga: Esports Jadi Cabor di PON XX Papua 2021, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC), Thomas Bach mengungkapkan olimpiade esports tengah dipersiapkan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Komisi Esports IOC sedang mempelajari pembuatan Olympic Esports Games,” ujarnya, diberitakan 1news, Kamis (29/12/2023).

Kompetisi ini meliputi sepuluh permainan komputer berupa baseball, panahan, olahraga motor, bersepeda, catur, menembak, berlayar, taekwondo, menari, dan tenis.

Menurut Thomas Bach, evolusi digital khususnya berupa kecerdasan buatan dan esports berpeluang besar bagi olimpiade.

Baca juga: Mengenal Esport dan Bedanya dengan Gaming

Lalu, mengapa gim video (video game) esports dianggap sebagai olahraga?


Baca juga: Kisah Greysia Polii Raih Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020 hingga Mantap Pensiun

Esports jadi olahraga

IOC mengumumkan esports menjadi aktivitas olahraga pada pertemuan 28 Oktober 2017 di Lausanne, Swiss.

Diberitakan WIPO Magazine, IOC menilai para pemain gim yang melakukan persiapan dan berlatih intens mungkin sebanding dengan atlet dalam olahraga tradisional. 

Untuk mendapatkan pengakuan IOC, permainan gim yang menjadi esport harus dibuat sesuai dengan aturan dan regulasi olimpiade.

Pengakuan esport sebagai olahraga karena aktivitas tersebut dilakukan dengan kompetisi “menang atau kalah” serta dijalankan berdasarkan seperangkat aturan yang telah ditentukan.

Namun meski diakui sebagai olahraga oleh IOC, ada juga pihak yang tidak setuju dengan hal tersebut.

Baca juga: 13 Pebulu Tangkis Indonesia Peraih Medali Emas Olimpiade

Interactive Software Federation of Europe (ISFE) selaku wakil penerbit gim video dan asosiasi perdagangan nasional mengatakan esports berbeda dengan olahraga.

Dilansir dari Sports Insider (10/3/2023), ISFE mengatakan esports dibuat sesuai kemampuan intelektual perusahaan penerbitnya.

Ini beda dari olahraga yang tidak memiliki hak kekayaan intelektual dan tidak dimiliki oleh perusahaan tertentu.

Penerapan aturan seperti di olahraga pada umumnya juga tidak bisa berlaku pada esports.

Jika esports diatur menggunakan peraturan olahraga, ini berpotensi menghambat kemampuan penerbit gim video untuk menjalankan permainannya.

Baca juga: Mengenal Esport dan Bedanya dengan Gaming

Negara yang anggap esports sebagai olahraga

Meski pengakuan esports menjadi olahraga masih membutuhkan pembahasan lanjut, beberapa negara telah mengakui perlombaan gim video sebagai olahraga.

Dikutip dari Esports.net, Amerika Serikat memperlakukan atlet esports seperti atlet olahraga lainnya. AS bahkan menawarkan visa atlet bagi para pemain esports yang berkunjung ke sana.

Korea Selatan mengakui esports sebagai olahraga. Federasi Esports Korea juga aktif mencari pengakuan resmi esports dari negara-negara seluruh dunia.

Beberapa negara lain yang juga mengakui esports sebagai olahraga adalah Finlandia, China, Afrika Selatan, Rusia, Italia, Denmark, dan Nepal.

Jerman yang termasuk salah satu pasar esports terbesar Eropa sekaligus negara asal banyak gim video justru juga menunjukkan dukungannya.

Negara terbaru yang mengakui esports sebagai olahraga adalah Ukraina. Negara ini resmi mengakui esports sebagai olahraga pada September 2020.

Baca juga: Ramai soal Kapal Selam Titan Dikendalikan dengan Joystick Video Game, Benarkah?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi