Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakteri E Coli Cemari Keju di Inggris, Satu Orang Dilaporkan Tewas

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/wildpixel
Ilustrasi infeksi e coli yang menyerang tubuh.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Kasus infeksi bakteri Escherichia Coli atau E Coli tengah merebak di Inggris Raya sepanjang akhir Desember 2023.

Diduga, proses pembuatan keju yang dijual berbagai tempat di Inggris dan Skotlandia, tercemar oleh E Coli, dikutip dari The Independent.

Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) menyatakan, terdapat 30 kasus konfirmasi infeksi E coli yang menyerang warga berusia 7-81 tahun.

Infeksi E coli dapat menyebabkan muntah, diare, sakit perut, perawatan medis serius, bahkan kematian bagi penderita dengan kondisi parah.

UKHSA mengungkapkan, satu warga Skotlandia dilaporkan tewas akibat infeksi E coli tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 6 Kesalahan dalam Menyimpan Keju, Bikin Cepat Basi dan Berjamur


Pencemaran E coli di keju

Badan Standar Makanan Inggris (FSA) menjelaskan, dua produk keju yang terkontaminasi bakteri E coli adalah Stec atau Vtec.

Infeksi bakteri ini menyebabkan terbentuknya racun Shiga, sebuah patogen yang menyebabkan keracunan makanan.

"Investigasi epidemiologis dan rantai makanan telah mengidentifikasi hubungan antara beberapa kasus yang terkonfirmasi dan sejumlah keju yang tidak dipasteurisasi yang diproduksi oleh sebuah bisnis di Inggris," ujar juru bicara UKHSA.

FSA pun kini telah menarik merek keju dari peredaran sejak 25 Desember 2023 karena diduga terkontaminasi bakteri E Coli.

Baca juga: Hanya Ada 7 Ekor di Bali, Burung Perkici Super Langka Berhasil Menetas di Inggris

Merek keju tersebut, yakni keju Mrs Kirkham seri Mild and Creamy Lancashire, Tasty Lancashire, Mature Lancashire, dan Smoked Lancashire.

Ada juga merek keju bernama No 1 Waitrose and Partners dari Farmhouse Kirkham dari Inggris.

Penarikan kembali berlaku untuk semua ukuran kemasan dari jenis-jenis keju yang dibeli sejak 1 Oktober 2023.

UKHSA menyatakan, penyelidikan terus dilakukan untuk mengetahui hubungan antara infeksi E coli dengan kaitannya dengan keju yang ditarik kembali.

Pihaknya juga mendesak para konsumen untuk tidak memakai produk yang sudah ditarik, serta mengetahui cara pengembalian produk yang berbahaya.

Baca juga: Wabah E Coli Menyebar Cepat di AS, CDC Lakukan Penyelidikan

Tanda infeksi dan pencegahan

Terpisah, direktur insiden UKHSA Amy Douglas mengungkapkan, infeksi E coli menyebabkan masalah pada keamanan makanan. Akibatnya, korban akan mengalami masalah pencernaan.

Menurutnya, korban infeksi E coli akan mengalami diare, muntah-muntah, demam, dan kram perut, dilansir dari Daily Mail. 

Orang yang terinfeksi bakteri ini juga dapat menularkannya ke orang lain di sekitarnya.

"Cuci tangan dengan sabun dan air hangat dan menggunakan produk berbahan dasar pemutih untuk membersihkan permukaan akan membantu menghentikan penyebaran infeksi," ujar Amy.

Dia juga melarang seseorang yang diduga terkena infeksi E coli dan bergejala untuk bertemu langsung atau menyiapkan makanan untuk orang lain.

Masyarakat juga diimbau untuk menyimpan makanannya, termasuk keju dengan baik di dalam kulkas.

Baca juga: Batu Akik dari Telur Dinosaurus 60 Juta Tahun Ditemukan di Inggris

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi