Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Polisi soal Kemacetan Parah di Tol Bali Mandara, Warga Terpaksa Jalan Kaki ke Bandara

Baca di App
Lihat Foto
Yohanes Valdi Seriang Ginta
Kondisi kepadatan arus lalu lintas di kawasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kelurahan Tuban, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali, pada Jumat (29/12/2023). /Dok. Humas Angkasa Pura Bandara Ngurah Rai Bali
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com- Media sosial diramaikan dengan unggahan video yang menampilkan kemacetan parah di Jalan Tol Bali Mandara menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah, Tuban, Badung, Bali.

Dalam video yang diuggah oleh akun X (Twitter) @ngurah*** pada Jumat (29/12/2023), tampak banyak mobil terjebak macet dan tidak bisa bergerak.

Beberapa penumpang bahkan memilih turun dari mobil dan jalan kaki sambil menenteng tas atau koper.

Padahal, menurut pengakuan pengunggah, kemacetan di Jalan Tol Bali Mandara tak pernah separah itu.

"Mungkin ini pertamakalinya saya melihat TOL Bali madara sepenuh ini, sampai penumpang turun biar sampai tepat wakfu di airport...gile, masih jauh itu," tulis akun tersebut.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, apa penyebab kemacetan itu?

Baca juga: 6 Cara Cek Tarif Tol Online Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2024


Polisi akan lakukan evaluasi

Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Aviatus Panjaitan membenarkan kemacetan di jalan tol menuju Bandara Ngurah Rai pada Jumat.

Kemacetan ini akibat dari menumpuknya jumlah kendara yang akan memasuki kawasan bandara.

"Penyebabnya kendaraan yang akan masuk ke Bandara IGN (I Gusti Ngurah Rai) mengalami kepadatan sehingga terjadi penumpukan," kata Janesn kepada Kompas.com, Sabtu (30/12/2023).

Untuk mengatasi kemacetan ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan Angkasa Pura selaku penyedia layanan penerbangan.

Koordinasi ini dilakukan untuk memperlancar arus jalan pada pintu keluar-masuk Bandara Ngurah Rai dan arus lalu lintas di sekitar bandara.

Baca juga: Kapan Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Akan Kembali Diguyur Hujan?

"Baik yang menaikkan dan atau menurunkan penumpang, juga melakukan penebalan personil dan sistem buka tutup (jalan)," jelas dia.

Menurut Jansen, pihaknya akan memberlakukan sistem buka-tutup jalan, menyesuaikan kondisi jalan di sana.

"Yang paling utama, dimohon kerjasama dari pengguna jalan agar tetap tertib serta mematuhi petugas yang mengatur lalu lintas," imbuhnya.

Dia juga berharap agar para pengguna jalan memanfaatkan teknologi untuk mencari informasi arus lalu lintas secara real-time sehingga dapat memantau dan mengantisipasi kemacetan.

Hingga Sabtu (30/12/2023), Jansen mengatakan bahwa jalan di sekitar Bandara Ngurah Rai telah kembali lancar.

Baca juga: Jelang Libur Nataru, Ini Titik Rawan Kecelakaan di Jateng, Pantura, dan Tol Trans-Jawa

Akses kendaraan roda dua sampai area keberangkatan

Sementara itu, General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai, Handy Heryudhitiawan mengatakan, pihaknya membuka akses bagi kendaraan roda dua untuk penumpang hingga area keberangkatan.

Pihaknya juga telah menyediakan ojek daring dan kendaraan roda dua untuk membantu penumpang yang membawa koper serta penumpang lansia, dilansir dari Kompas TV, Sabtu (30/12/2023).

Karena itu, rekayasa jalur sudah dilakukan untuk kendaraan roda dua di jalan menuju bandara.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bali IGW Samsi Gunarta mengakui pihaknya terlambat mengatasi potensi kemacetan di jalan tersebut.

Ia pun memastikan bahwa kejadian ini tidak akan terjadi kembali.

"Kemarin kami terlambat sedikit untuk memberlakukan penanganan secara intensif jadi keburu penuh bandaranya. Hari ini kita coba lebih baik, kami perbaiki indikator threshold-nya," kata Samsi, dikutip dari pemberitaan Kompas TV, Sabtu (30/12/2023).

Karena itu, pihaknya telah menyiapkan skema pengaturan lalu lintas sebagai opsi jangka pendek.

Baca juga: Ratusan Motor Terparkir Tahunan di Bandara Bali, Adakah Keringanan Tarif Parkir?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi