Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Orang yang Tidak Boleh Minum Susu Sapi, Siapa Saja?

Baca di App
Lihat Foto
FREEPIK/JCOMP
Ilustrasi susu sapi. Ada 2 kelompok orang yang tidak boleh minum susu sapi karena bisa memicu masalah kesehatan.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Susu sapi dikenal sebagai sumber nutrisi, sehingga bermanfaat untuk kesehatan tubuh manusia.

Kandungan nutrisi susu sapi yang paling banyak adalah kalsium yang berguna dalam menjaga kesehatan tulang.

Meski begitu, ada sejumlah kelompok orang yang tidak boleh mengonsumsi susu sapi karena bisa memicu masalah kesehatan.

Lantas, siapa saja kelompok orang tersebut?

Baca juga: 6 Buah yang Tak Boleh Dicampur dengan Susu, Apa Saja?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok orang yang tak boleh minum susu sapi

Dilansir dari Mayo Clinic, berikut kelompok orang yang sebaiknya tidak minum susu sapi:

1. Penderita alergi susu sapi

Sebagian orang mungkin memiliki alergi terhadap susu sapi dan bisa memicu reaksi pada tubuh.

Alergi susu sapi tersebut dipicu oleh protein yang terkandung di dalamnya, yaitu whey dan kasein.

Seseorang bisa saja hanya memiliki alergi terhadap salah satu protein tersebut, Namun, orang lain bisa alergi terhadap keduanya.

Perlu diketahui, alergi makanan yang diderita seseorang disebabkan oleh kerusakan sistem kekebalan tubuh atau imunitas.

Baca juga: Apakah Susu Kedelai Sesehat Susu Sapi?

Sistem kekebalan tubuh tersebut akan mengidentifikasi protein susu sapi sebagai sesuatu yang berbahaya.

Dengan demikian, tubuh akan memproduksi antibodi bernama Imunoglobulin E (IgE) untuk menetralkan protein yang ada di susu sapi.

Antibodi itu akan memberi sinyal kepada tubuh untuk melepaskan histamin atau bahan kimia lain.

Selanjutnya, histamin yang dilepaskan akan memicu sejumlah gejala alergi yang membuat seseorang menjadi terasa tidak nyaman.

Gejala yang dimaksud seperti gatal-gatal, mual, kram perut, mengi, pusing, sesak napas, serta kesemutan atau pembengkakan pada bibir, lidah, dan tenggorokan.

Baca juga: Bisakah Susu Meredakan Rasa Pedas? Ini Penjelasan Dokter

2. Penderita intoleransi laktosa

Sejumlah orang dapat menderita intoleransi laktosa atau kondisi ketika tubuh tidak toleran terhadap gula alami yang ada di susu sapi (laktosa).

Intoleransi laktosa itu terjadi karena tubuh tidak bisa mencerna dengan baik laktosa. Selain susu sapi, laktosa juga ada di susu kambing dan ASI.

Laktosa yang tidak bisa dicerna dengan baik dikarenakan produksi enzim laktase di usus kecil terlalu sedikit.

Diketahui, enzim laktase berfungsi untuk memecah laktosa menjadi dua jenis gula sederhana, yakni glukosa dan galaktosa.

Nantinya, kedua gula itu akan diserap ke dalam aliran darah melalui lapisan usus.

Baca juga: Amankah Mengonsumsi Susu yang Dicampur dengan Madu?

Seseorang mungkin memiliki kadar enzim laktase yang rendah, tetapi masih dapat mencerna laktosa.

Namun, sebagian orang lainnya bisa memiliki laktase terlalu rendah yang membuatnya sama sekali tidak toleran terhadap laktosa.

Sementara, gejala dari reaksi intoleransi laktosa ini muncul karena laktosa yang tidak bisa dicerna berinteraksi dengan bakteri di dalam usus besar.

Adapun sejumlah gejala intoleransi laktosa seperti diare, mual, muntah, kram perut, kembung, dan ingin buang angin terus-menerus.

Baca juga: Efek Minum Susu, Mengobati atau Justru Memperparah Asam Lambung?

Susu nabati pengganti susu sapi

Meski begitu, seseorang yang menderita alergi susu sapi atau intoleransi laktosa masih bisa mengonsumsi jenis susu lain, yakni nabati.

Diketahui, susu nabati lebih aman untuk dikonsumsi dengan kandungan nutrisi yang tidak kalah banyak dari susu sapi.

Dilansir dari Healthline, berikut susu nabati pengganti susu sapi:

  • Susu kelapa
  • Susu oat
  • Susu almond
  • Susu rami
  • Susu kedelai
  • Susu quinoa
  • Susu mete
  • Susu macadamia

Baca juga: Ketahui, Ini Bahaya yang Mengintai Saat Minum Susu Mentah

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi