Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minum Teh Setiap Hari Diyakini Dapat Mengurangi Risiko Diabetes

Baca di App
Lihat Foto
SHUTTERSTOCK/Santhosh Varghese
Bolehkah minum teh tanpa gula setiap hari?
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Menyeruput secangkir teh setiap hari menjadi salah satu kebiasaan yang banyak dilakukan oleh sebagian orang di dunia.

Teh diyakini bermanfaat bagi kesehatan dan penelitian ilmiah mulai mendukung klaim tersebut.

Manfaat tersebut berasal dari senyawa polifenol, yang ditemukan dalam teh hitam dan teh hijau yang telah terbukti memiliki sifat anti penuaan, manfaat kardiovaskular, dan bahkan dapat membantu melindungi terhadap beberapa jenis kanker.

Selain itu, sebuah studi juga menemukan bahwa minum teh hitam setiap hari dapat membantu mengurangi risiko diabetes tipe 2 pada orang dewasa, dikutip dari Health (16/10/2023).

Baca juga: Bolehkah Minum Teh Tawar Setiap Hari?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Minum teh dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2

Sebuah studi observasional dari China menunjukkan, orang yang minum teh secara teratur, terutama teh hitam, dapat meningkatkan kadar glukosa darah dan menurunkan resistensi insulin, sehingga mengurangi risiko diabetes tipe 2.

Penelitian yang dilakukan oleh University of Adelaide, Australia, dan SouthEast University, China menunjukkan, peminum teh secara teratur memiliki kontrol glukosa darah yang lebih baik, menurut Medical News Today.

Penelitian itu melibatkan 562 pria dan 1.361 wanita yang berusia 20–80 tahun dari delapan provinsi di China.

Dari jumlah tersebut, 436 orang menderita diabetes, 352 orang menderita pradiabetes, dan 1.135 orang memiliki kadar glukosa darah yang sehat. Sebanyak 1.923 orang, 1.000 di antaranya adalah peminum teh.

Mereka meminum berbagai jenis teh dengan rincian 300 dilaporkan meminum teh hijau, 125 teh hitam, 521 teh hitam, dan 54 orang meminum jenis teh lainnya.

Semua peserta meminum teh tanpa tambahan susu, gula, ataupun pemanis buatan.

Para peneliti mencari hubungan antara frekuensi dan jenis konsumsi teh dan ekskresi glukosa dalam urin, yang mereka nilai menggunakan rasio glukosa-kreatin urin pagi hari (UGCR).

Selain itu, peneliti juga mengukur resistensi insulin dan mencatat status glikemik, yakni riwayat diabetes tipe 2, penggunaan obat antidiabetes saat ini, atau tes toleransi glukosa oral 75g yang abnormal.

Hasilnya, peneliti menemukan bahwa orang yang minum teh setiap hari mengeluarkan lebih banyak glukosa melalui urin dan mengurangi resistensi insulin.

Selain itu, mereka juga memiliki risiko pradiabetes 15 persen lebih rendah, dan risiko diabetes tipe 2 28 persen lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah minum teh.

Baca juga: Studi Baru: Minum Teh dan Kopi Setiap Hari Membuat Masa Tua Lebih Sehat

Teh memengaruhi gula darah dan risiko diabetes

Mekanisme yang mendasari dari teh, terutama teh hitam terhadap risiko diabetes mungkin terkait dengan peningkatan ekskresi glukosa dalam urin serta peningkatan sensitivitas insulin.

“Teh hitam mungkin bekerja dengan ginjal untuk mengeluarkan glukosa dari darah dan masuk ke urin, dan dengan meningkatkan sensitivitas insulin di otot dan lemak,” kata ahli endokrinologi di Rumah Sakit Northwell Lenox Hill, Caroline Messer.

Penelitian menunjukkan, teh hitam mengandung antioksidan yang dapat membantu mengurangi stres oksidatif dan menurunkan risiko penyakit kronis.

“Theaflavin dan thearubigin dapat menurunkan kadar kolesterol dan gula darah,” kata direktur medis dari Cleveland Clinic Pituitary Center, departemen endokrinologi, diabetes dan metabolisme, Divya Yogi-Morren.

Teh hitam memiliki beragam manfaat yang berkontribusi terhadap kesehatan secara menyeluruh, yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada penurunan risiko diabetes.

“Katekin dari teh oolong juga telah ditunjukkan dalam beberapa penelitian dapat menurunkan berat badan dan menurunkan lemak tubuh,” kata Yogi-Morren.

“Ini juga mempengaruhi jenis bakteri di usus yang mungkin berperan dalam mengurangi risiko diabetes dengan mendorong pertumbuhan bakteri baik dan menghambat pertumbuhan bakteri jahat,” sambungnya.

Teh hitam dapat menyesuaikan ekskresi glukosa di ginjal. Ini berarti, ada lebih banyak glukosa dapat dikeluarkan dari tubuh, sehingga menurunkan risiko gula darah tinggi dan diabetes.

Selain itu, proses fermentasi unik menghasilkan terciptanya senyawa bioaktif yang memiliki efek antioksidan dan antiinflamasi yang meningkatkan sensitivitas insulin dan kinerja sel beta di pankreas.

Diabetes disebabkan oleh penurunan produksi insulin dari pankreas atau penurunan sensitivitas insulin. Ketika produksi dan sensitivitas insulin ditingkatkan, kemungkinan terkena diabetes lebih rendah.

Untuk mendapatkan manfaat tersebut, Gutierrez merekomendasikan untuk minum teh hitam alami tanpa tambahan bahan buatan.

Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan dampak teh hitam terhadap risiko diabetes, menambahkan teh hitam ke dalam rutinitas Anda masih merupakan upaya yang bermanfaat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi