Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Penyebab dan Potensi Gempa Susulan di Sumedang...

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/
Warga berada di samping rumag yang rusak pascagempa di Babakan Hurip, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Minggu (31/12/2023). BPBD Kabupaten Sumedang mencatat, sebanyak 53 bangunan di Desa Babakan Hurip mengalami kerusakan serta 200 orang warga mengungsi pascagempa dengan magnitudo 4,8 di Kabupaten Sumedang. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/rwa.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Rentetan gempa bumi mengguncang wilayah Kabupaten Sumedang, Jawa Barat sejak Minggu (31/12/2023).

Diketahui, gempa pertama mengguncang wilayah tersebut pada Minggu pukul 20.34 WIB dengan kekuatan M 4,8.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, hasil monitoring BMKG hingga pukul 21.15 WIB menunjukkan adanya 6 kali gempa susulan di Sumedang.

Getaran gempa susulan itu dilaporkan terasa hingga ke Rancakalong, Jatinangor, Bandung, Cirebon, Garut, dan Subang.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, apa penyebab rentetan gempa Sumedang ini?

Baca juga: Update Gempa Jepang: Ahli Ungkap Dugaan Penyebabnya, 6 Orang Dilaporkan Tewas

Penyebab gempa bumi di Sumedang

Mengacu pada hasil monitoring BMKG, gempa bumi yang terjadi di Sumedang termasuk gempa tektonik dengan jenis dangkal.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat aktivitas sesar aktif," kata Daryono kepada Kompas.com, Selasa (2/12/2023).

Menurutnya, lokasi episenter gempa berada di Kota Sumedang dan terkonfirmasi dengan lokasi-lokasi kerusakan yang terjadi.

"Lokasi 3 episenter Gempa Sumedang ini terletak di luar jalur sesar Cileunyi-Tanjungsari, tetapi memang relatif berdekatan dengan ujung timur laut jalur Sesar Cileunyi-Tanjungsari," ungkap Daryono.

"Sehingga, gempa Sumedang ini diduga berasosiasi dengan terusan dari Sesar Cileunyi-Tanjungsar," imbuh dia.

Untuk memastikan penyebab pastinya, BMKG tengah mengkaji sesar pembangkit terkait gempa di Sumedang itu.

"Sedang dikaji sesar pembangkit gempa ini apakah segmen tersendiri atau mmg terusan sesar Cileunyi-Tanjungsari. Masih dikaji tim survei BMKG yang menurunkan tim peneliti," imbuh dia.

Baca juga: Analisis Gempa M 4,5 Sumedang, Penyebab, dan Daerah yang Merasakan

Potensi gempa susulan di Sumedang

Daryono menjelaskan, gempa susulan di wilayah Sumedang masih akan terjadi, tetapi tidak bisa diprediksi.

"Gempa susulan masih akan terjadi, tetapi apa akan muncul yang lebih besar, itu unpredictable. Sulit dijawab karena belum dapat diprediksi," jelas dia.

BMKG mencatat, wilayah Sumedang termasuk kawasan rawan gempa karena lokasinya yang berdekatan dengan beberapa jalur sesar aktif, seperti Sesar Lembang dan Sesar Baribis.

Daerah Sumedang juga berdekatan dengan jalur sesar aktif lainnya yang belum teridentifikasi dan terpetakan, baik oleh BMKG maupun peneliti selama ini.

Apabila ditarik garis lurus, wilayah Sumedang memiliki jarak sekitar 21 kilometer (km) dari ujung Sesar Lembang dan sekitar 6 km dari Sesar Baribis

Secara geografis, wilayah Sumedang merupakan daerah berbukit dan gunung dengan ketinggian 25-1.667 meter di atas permukaan laut.

Kemudian 15-25 persen wilayah Sumedang merupakan daerah bergelombang sampai berbukit dengan komposisi mencakup 51,68 persen dari total luas area wilayah.

Baca juga: Sumedang Diguncang 3 Gempa Jelang Pergantian Tahun, BMKG Ungkap Penyebabnya

Dampak gempa Sumedang

Hingga Senin (1/1/2024) pukul 22.30 WIB, RSUD Sumedang mencatat sebanyak 248 pasien rawat inap dan 83 pasien IGD terpaksa ditempatkan di halaman rumah sakit,

Sebanyak 5 tenda darurat juga didirikan di jalan raya yang sudah ditutup.

Tercatat, ada 3 bangunan rumah sakit yang retak, yakni gedung paviliun, VIP, dan sakura serta sedang dilakukan pengecekan tim konstruksi.

Getaran gempa juga dilaporkan mengakibatkan terowongan Tol Cisumdawu retak.

Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman memastikan, kondisi Sumedang aman terkendali dan mengimbau warga untuk segera keluar rumah apabila terjadi gempa susulan.

Pihaknya juga sedang membangun tenda di lapangan Babakan Hurip untuk menampung warga.

Baca juga: Gempa Jepang M 7,6 Picu Peringatan Tsunami Setinggi 5 Meter, Warga Diminta Evakuasi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi