Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Kondisi WNI di Jepang yang Terkena Gempa Magnitudo 7,5

Baca di App
Lihat Foto
Tangkapan layar NHK Jepang
Informasi mengenai tsunami Jepang di Ishikawa setinggi 1,2 meter, Senin (1/1/2024).
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo menyampaikan perkembangan kondisi warga negara Indonesia (WNI) yang terkena gempa Jepang pada Senin (1/1/2024).

Diketahui, gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,5 menguncang Prefektur Ishikawa, Jepang pada Senin (1/1/2024) sore.

Gempa tersebut menyebabkan sejumlah wilayah di Jepang dilanda tsunami. Salah satunya gelombang setinggi 1,2 meter yang menghantam pelabuhan Kota Wajima di Ishikawa.

Akibat bencana ini, dilaporkan sekitar 30 orang meninggal dunia.

Lalu, bagaimana kondisi WNI yang terkena gempa di Jepang?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Gempa Jepang M 7,6 Picu Retakan dan Kebakaran, 36.000 Rumah Alami Pemadaman Listrik


Penjelasan KBRI Tokyo

Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang, Heri Akhmadi menyampaikan gempa berkekuatan sekitar magnitudo 7,6 melanda Prefektur Ishikawa, Jepang pada 1 Januari 2024 pukul 16.10 JST atau 14.10 WIB.

Gempa ini juga dirasakan di Prefektur Niigata, Toyama, Fukui, Nagano, Gifu, Tokyo, Yamagata, Fukushima, Ibaraki, Tochigi, Gunma, Saitama, Shizuoka, Aichi, Mie, Shiga, Kyoto, Osaka, Hyogo, Nara, Tottori, Iwate, Miyagi, dan Akita.

Selain itu, gempa juga menyebabkan gelombang tsunami di beberapa wilayah.

"Tercatat terdapat 1.315 WNI yang menetap di Prefektur Ishikawa, Toyama 1.344 (WNI), dan Niigata 1.132 (WNI)," ujarnya dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (2/1/2024).

Menurut Heri, pihaknya telah menghubungi masyarakat yang berada di lokasi bencana melalui panggilan telepon untuk mengetahui kondisi WNI sejak Senin sore.

Menurutnya, WNI di sana umumnya telah meninggalkan hunian mereka sejak gempa terjadi. Mereka lalu tinggal di lokasi penampungan berdasarkan arahan pemerintah setempat.

Dari komunikasi yang dilakukan KBRI Tokyo dengan WNI di lokasi gempa, sejauh ini tidak ada laporan WNI menjadi korban jiwa.

"Kami juga menyiapkan bantuan logistik untuk mengantisipasi kondisi darurat selama mereka di penampungan. Termasuk berkoordinasi dengan pemerintah setempat baik untuk pendataan dan kondisi kesehatan WNI,” lanjutnya.

Baca juga: Gempa Jepang M 7,6 Picu Peringatan Tsunami Setinggi 5 Meter, Warga Diminta Evakuasi

Sebagian WNI kembali ke rumah

Lebih lanjut, Heri menyatakan KBRI Tokyo memastikan tidak ada WNI yang menjadi korban gempa Ishikawa hingga Selasa (2/2/2024).

Sementara itu, pemerintah setempat telah mencabut  peringatan tsunami per Selasa (2/1/2024) pagi.

Hal ini membuat sebagian besar warga sudah diperbolehkan kembali ke rumah masing-masing.

"Hingga Selasa (2/1/2024) siang, tercatat 9 orang WNI yang masih berada di tempat penampungan, terdiri dari mahasiswa dan pemagang," ungkap Heri.

Atas kejadian ini, KBRI Tokyo terus memantau WNI yang bermukim di Prefektur Ishikawa dan Prefektur lainnya yang terdampak gempa disertai tsunami di sepanjang pesisir barat Jepang.

“Taatilah imbauan dan instruksi dari aparatur pemerintah setempat. Jangan kembali ke permukiman di tengah situasi yang sekiranya belum aman menurut petugas di lokasi bencana," ujarnya.

"KBRI Tokyo dibantu simpul-simpul masyarakat siap membantu kebutuhan mendesak yang diperlukan WNI di lokasi bencana,” tambah Heri.

KBRI Tokyo juga mengimbau agar WNI tetap waspada serta memantau informasi dan mengikuti instruksi dari pemerintah setempat.

KBRI Tokyo dan KJRI Osaka juga telah mengaktifkan nomor hotline untuk situasi darurat di nomor berikut KBRI Tokyo: +818035068612, KJRI Osaka: +818031131003.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi