Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Kelompok Orang yang Tidak Boleh Mengonsumsi Cokelat, Siapa Saja?

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Reta Celma
Ilustrasi cokelat. Ada 9 kelompok orang yang tidak boleh makan cokelat.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Cokelat adalah hasil olahan makanan atau minuman dari biji kakao yang bisa dikonsumsi dalam berbagai sajian.

Selain rasanya yang nikmat, cokelat juga memiliki sejumlah manfaat, seperti mengendalikan nafsu makan, memperbaiki suasana hati, meningkatkan energi, dan mengurangi peradangan tubuh.

Kendati demikian, ada sejumlah kelompok orang yang tidak boleh mengonsumsi cokelat karena berisiko memicu atau memperparah masalah kesehatan tertentu.

Lalu, siapa saja kelompok orang yang tidak boleh mengonsumsi cokelat?

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Saat Makan Cokelat Setiap Hari?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 kelompok orang yang tidak boleh konsumsi cokelat

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut sejumlah orang dengan kondisi tertentu yang tidak boleh mengonsumsi cokelat:

1. Anak-anak

Dikutip dari WebMD, produk cokelat yang mengandung kakao dalam jumlah tinggi memungkinkan berisiko buruk untuk anak-anak.

Pasalnya, produk tersebut mengandung timbal dan kadmium tingkat tinggi, yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan serius.

2. Penderita gangguan pendarahan

Seseorang yang memiliki gangguan pendarahan, sebaiknya tidak mengonsumsi cokelat dan produk turunannya.

Hal itu dikarenakan kakao bisa memperlambat pembekuan darah, serta meningkatkan risiko pendarahan dan memar lebih parah.

3. Penderita masalah jantung tertentu

Diketahui, kakao yang merupakan bahan dasar cokelat, mengandung kafein sehingga tidak baik untuk dikonsumsi oleh penderita masalah jantung.

Kafein dalam kakao dapat menyebabkan detak jantung tidak teratur atau semakin cepat.

Baca juga: 7 Kelompok Orang yang Tidak Boleh Minum Air Kelapa, Siapa Saja Mereka?

4. Penderita diabetes

Penderita diabetes sebaiknya tidak mengonsumsi cokelat, karena bisa memperparah kondisi.

Sebab, kakao dapat meningkatkan dan mengganggu kontrol gula darah pada penderita diabetes.

5. Penderita hipertensi

Penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi, sebaiknya perlu menghindari konsumsi cokelat.

Pasalnya, kafein yang ada dalam kakao dapat meningkatkan tekanan darah sehingga memperburuk gejala.

6. Penderita sindrom iritasi usus besar

Penderita sindrom iritasi usus besar atau irritable bowel syndrome (IBS) juga sebaiknya menjauhi cokelat.

Hal itu disebabkan oleh kafein dalam kakao bisa memperburuk gejala IBS dan diare yang terjadi. Kondisi itu diperparah jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.

Baca juga: 6 Orang yang Tidak Boleh Konsumsi Jahe, Berikut Alasannya

7. Penderita kejang

Cokelat bukanlah makanan yang bersahabat bagi penderita kejang-kejang karena kandungan kakaonya.

Kejang adalah suatu kondisi ketika otot di tubuh berkontraksi dan relaksasi secara cepat serta berulang.

Hal itu tak lepas dari kandungan kafein yang ada di kakao, karena dapat menyebabkan munculnya kejang dan menurunkan efek obat pereda kejang pada seseorang.

8. Penderita osteoporosis

Untuk penderita osteoporosis atau tulang lemah, sebaiknya hindari mengonsumsi cokelat.

Diketahui, kafein yang terkandung dalam kakao dapat meningkatkan jumlah kalsium yang dilepaskan melalui urine.

Padahal, penderita osteoporosis sangat memerlukan kalsium untuk menguatkan tulang-tulang mereka.

9. Penderita alergi cokelat

Dilansir dari Healthline, cokelat dapat memicu reaksi alergi pada sebagian orang dan memunculkan sejumlah gejala yang membuat tidak nyaman bagi penderita.

Alergi tersebut bahkan bisa muncul ketika seseorang bersentuhan dengan cokelat meski belum mengonsumsinya.

Selain itu, alergi cokelat juga menimbulkan sejumlah gejala seperti, sesak napas, mengi, muntah, kram perut, serta pembengkakan pada bibir, lidah, atau tenggorokan.

Baca juga: Kelompok Orang yang Tidak Boleh Minum Susu Sapi, Siapa Saja?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi