Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Hewan yang Kerap Memakan Anaknya Sendiri, Termasuk Ayam dan Kucing

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/Claudiad
Ilustrasi beberapa hewan yang memakan anaknya sendiri.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Kanibalisme merupakan istilah untuk menyebut tindakan memakan individu dari spesies yang sama.

Pada hewan, hal seperti ini lumayan sering terjadi dan dapat ditemukan pada spesies mamalia, burung, hingga beberapa jenis laba-laba.

Beberapa hewan bahkan memakan anak atau bayinya yang baru saja lahir. Namun, mereka melakukan hal tersebut bukan karena kanibalisme adalah perilaku normal. Melainkan karena kondisi-kondisi tertentu.

Baca juga: 8 Hewan yang Mampu Bertahan Hidup di Lingkungan Ekstrem

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Berikut ini adalah 7 dari sekian banyak hewan yang memakan anaknya sendiri:

1. Simpanse

Dilansir dari laman A-Z Animals, simpanse termasuk hewan yang bisa memakan anak-anaknya. Perilaku ini cenderung dilakukan selama konflik antar kelompok simpanse.

Didorong untuk bersaing keras demi menguasai makanan, mereka akan membunuh anak-anak dari suku lawan, membagi dagingnya, dan dimakan.

Namun dalam beberapa situasi, pejantan juga terlihat dapat mencuri bayi yang baru lahir dari pelukan ibu mereka, membunuh, lalu memangsa bayi tersebut.

Baca juga: Kucing Dikenal sebagai Hewan Krepuskular, Apa Itu?

2. Ayam

Dalam banyak kasus, telur dari ayam peliharaan pecah begitu saja karena kandangnya penuh sesak, dan sang induk secara tidak sengaja memakannya tanpa menyadarinya.

Di sisi lain, hewan-hewan ini memakan anak-anaknya ketika mereka menderita kekurangan kalsium.

Ironisnya, kekurangan kalsium juga menyebabkan kulit telur menjadi lebih rapuh, sehingga memperparah masalah ini.

Baca juga: Alasan Ayam Tidak Bisa Terbang Jauh meski Memiliki Sayap

3. Singa

Umumnya, singa akan mengeluarkan anak-anaknya dari kelompok pada usia tertentu agar mereka tidak menjadi pesaing sang raja.

Dalam banyak kasus, singa yang mempunyai dominasi baru akan membunuh anak-anaknya untuk menghilangkan persaingan dan membuat betina kembali berahi.

Di sisi lain, ada juga kasus di mana seorang ibu akan membunuh dan memangsa anaknya setelah anak-anaknya mati.

Baca juga: 7 Hewan Paling Cerdas di Dunia, Ada Orang Utan dan Gurita

4. Kucing

Dilansir dari laman Animal Wised, induk kucing akan memakan anaknya sendiri ketika bayi yang dilahirkan tidak sehat.

Dalam kasus ini, induk kucing menganggap anak kucingnya tidak mampu bertahan hidup hingga dewasa, sehingga ia akan memakan anak kucing tersebut.

Ini berkaitan erat dengan naluri alaminya. Di alam liar, jika anak kucing tidak dapat bertahan hidup saat dilahirkan, tubuhnya dapat menarik predator.

Baca juga: Cara Kucing Peliharaan Meminta Maaf kepada Pemiliknya

5. Hamster

Mengutip laman Discover Wildlife, induk hamster terkadang memakan bayinya sendiri yang baru lahir, baik di penangkaran maupun di alam liar.

Diperkirakan mereka melakukan hal ini hanya ketika mereka kekurangan vitamin dan mineral penting. Terutama saat menghadapi masalah kelangkaan makanan yang ekstrim.

6. Kelinci

Kelinci jarang memakan bayinya. Namun jika hal ini terjadi, penyebabnya adalah karena sang bayi cacat lahir, sang induk kekurangan protein, stres, atau naluri teritorial.

Kelinci dapat memakan bayinya jika mereka merasa khawatir akan ada predator yang datang untuk memangsa.

Baca juga: 6 Hewan yang Berubah Warna Menjadi Putih Saat Musim Dingin

7. Beruang kutub

Beruang kutub lebih cenderung memakan anak-anaknya di musim semi dan musim panas, karena populasi anjing laut mulai semakin sulit diakses.

Kanibalisme biasanya terjadi dalam bentuk beruang jantan yang lebih besar dan agresif yang menargetkan betina yang lebih kecil dan anak beruang yang rentan.

Ada kekhawatiran bahwa perilaku ini menjadi lebih umum karena menyusutnya lingkungan secara drastis bagi hewan raksasa ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi