Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Kanker Pankreas, Penyakit yang Diidap Rizal Ramli Sebelum Wafat

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/DESY KRISTI YANTI
Riza Ramli, Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman da acara “ Ngopi Bareng Rizal Ramli” di Tebet, Jakarta Selatan, Senin (12/8/2019).
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli tutup usia pada Selasa (2/1/2024) malam.

Dikutip dari Kompastv Selasa (2/1/2024) staf Rizal Ramli, Tri Wibowo Santoso mengatakan, sebelum meninggal dunia, Rizal Ramli sedang menjalani perawatan intensif di RSCM karena sakit kanker pankreas stadium 4.

Lantas, apa gejala dan penyebab kanker pankreas seperti yang diidap Rizal Ramli sebelum meninggal?

Baca juga: Rizal Ramli Meninggal Dunia di Usia 69 Tahun, Berikut Profilnya

Penyebab kanker pankreas

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilansir dari Kompas TV, kanker pankreas adalah jenis kanker yang berasal dari sel-sel pankreas, organ yang terletak di bagian atas perut dan memiliki dua fungsi utama, yaitu pencernaan dan pengaturan gula darah.

Penyakit ini dapat berkembang pada dua bagian utama pankreas, yaitu pankreas eksokrin dan pankreas endokrin.

Akan tetapi, yang paling umum adalah pankreas ensokrin.

Faktor risiko kanker pankreas

Ahli bedah onkologi, Jin He, M.D. Ph.D mengatakan, bahwa sebagian besar kanker pankreas tidak dapat dicegah.

Akan tetapi, faktor risikonya dapat dikurangi dengan cara menjaga berat badan tetap sehat, tidak merokok, dan membatasi asupan alkohol.

Kemudian faktor risiko lainnya termasuk pankreatitis kronis dan riwayat keluarga.

Berikut ini faktor penyebab kanker pankreas:

Dilansir dari Johns Hopkins Medicine, kanker pankreas merupakan penyebab kematian akibat kanker yang paling umum keempat di Amerika Serikat.

Baca juga: Apa Itu Kanker Pankreas seperti yang Dialami Jeong Chan-Young dalam Drakor Thirty Nine

Gejala kanker pankreas

Jin He menjelaskan, sulit untuk mendeteksi gejala kanker pankreas pada stadium awal.

Akan tetapi, jika seseorang mengalami penurunan berat badan yang signifikan, ikterus (kulit menguning), dan sakit perut, disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter umum.

Sementara itu, pada stadium lanjut, kanker pankreas dapat mengganggu fungsi kandung empedu, hati, dan saluran empedu.

Berikut ini beberapa kondisi yang bisa menunjukkan gejala kanker pankreas:

  • Kulit gatal
  • Urine gelap
  • Tinja berwarna pucat
  • Sakit perut
  • Penyakit kuning, yaitu menguning pada bagian kulit dan putih mata

Lebih lanjut, gejala nonspesifik kanker pankreas sebagai berikut:

  • Penurunan berat badan yang signifikan
  • Berkurangnya nafsu makan
  • Mengalami gangguan pencernaan
  • Depresi
  • Onset mendadak diabetes tipe 2

Baca juga: 5 Khasiat Daun Ketumbar, Ampuh Mencegah Kanker dan Sehatkan Jantung

Diagnosis

Di samping gejala yang dirasakan, ada pemeriksaan lain yang dapat menunjukkan seseorang menalami kanker pankreas, berikut ini pemeriksaannya: 

  • Pemeriksaan fisik dengan adanya rasa nyeri saat menekan sekitar ulu hati dan teraba adanya benjolan serta dapat juga terlihat mata dan kulit yang menguning
  • Tes darah di laboratorium
  • CT Scan
  • PET Scan
  • Ultrasound

Untuk memastikan lebih lanjut dan menentukan jenis kanker, maka biopsi merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan.

Biopsi sendiri adalah prosedur pengambilan sampel jaringan kecil dari daerah yang dicurigai terkena kanker untuk diuji di laboratorium untuk memastikan dan mengetahui jenis kanker yang diidap.

Perawatan

Perawatan kanker pankreas bergantung pada beberapa hal, seperti lokasi tumor, level stadium, kondisi kesehatan penderita secara umum, dan apabila kanker sudah menyebar.

Ada beberapa cara perawatan yang dapat dijalani, yaitu:

  • Operasi pengangkatan (pankreatektomi)
  • Terapi radiasi
  • Kemoterapi
  • Imunoterapi
  • Terapi bertarget.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi