Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selamat Jalan, Rizal Ramli

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/ACHMAD FAIZAL
Rizal Ramli
Penulis: Jaya Suprana
|
Editor: Sandro Gatra

LUBUK sanubari saya merasa sangat terpukul tatkala menerima berita sangat mengejutkan bahwa Profesor Doktor Rizal Ramli meninggal dunia.

Bangsa Indonesia kehilangan seorang putra terbaik dan saya pribadi kehilangan seorang sahabat merangkap mahaguru sosio politik ekonomi yang terbaik.

Saya mengenal Rizal Ramli yang kemudian akrab saya panggil RR, sejak beliau dipercaya Presiden Gus Dur untuk duduk di dalam kabinet Presiden IV Republik Indonesia sebagai Menteri Keuangan.

Kemudian oleh Presiden Jokowi, RR diminta berperan sebagai Menko Kemaritiman.

Walau sudah berada di dalam lingkaran terdalam pemerintahan, sikap kritis RR tetap tidak berubah.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RR tetap gigih melontarkan kritik pedas yang populer dengan istilah “kepret” terhadap sesuatu yang dianggapnya tidak berpihak pada kepentingan bangsa, negara, dan rakyat Indonesia, sehingga memperoleh anugerah julukan "Rajawali Ngepret”.

Akibat sikap tanpa tedeng aling-aliing sehingga berani mengkritik kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak ke rakyat dan korup, maka putra terbaik kelahiran Padang ini dipecat karena alasan menimbulkan kegaduhan.

Nasib yang sama akibat terlalu berani bicara kebenaran juga dialami Sudirman Sahid.

Kritik-kritik pedas terhadap sesuatu yang dianggap tidak wajar, dilancarkan RR seakan tiada henti.

Namun syukur alhamdullilah, kritikan-kritikan RR yang pada awalnya sempat menimbulkan kontroversi kini telah dipahami masyarakat, maka memperoleh apresiasi tinggi.

Menurut pendapat pribadi saya, Rizal Ramli adalah seorang patriot sejati yang memiliki suatu sikap dan sifat yang tidak dimiliki manusia biasa.

Keberanian untuk tanpa kompromi, tanpa tedeng aling-aling dan tanpa pamrih kepentingan apapun untuk bicara ketidak-benaran sebagai ketidak-benaran.

Sesuatu keberanian yang pada hakikatnya benar-benar mutlak dibutuhkan negara yang bukan hanya mengaku, namun benar-benar demokratis.

Kini Rizal Ramli memang sudah tiada, namun gelora semangat bicara kebenaran beliau kekal abadi untuk dilanjutkan oleh generasi muda pembangun Indonesia.

Selamat Jalan, Rizal Ramli.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi