KOMPAS.com - Tercatat ada sembilan gunung berapi di Indonesia yang meletus di sepanjang tahun 2023.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan, terdapat 444 letusan atau erupsi gunung api di Indonesia sejak 1 Januari hingga 20 Desember 2023.
Lantas, mana saja gunung api tersebut?
Baca juga: Mengenal Mauna Loa, Gunung Api Aktif Terbesar di Dunia
Gunung api dengan letusan terbanyak pada 2023
Dikutip dari Portal Informasi Indonesia, berikut daftar gunung api dengan letusan terbanyak sepanjang 2023:
- Gunung Anak Krakatau, Selat Sunda
- 139 letusan
- Gunung Ili Lewotolok, Nusa Tenggara Timur
- 109 letusan
- Gunung Ibu, Maluku Utara
- 61 letusan
- Gunung Semeru, Jawa Timur
- 40 letusan
- Gunung Marapi, Sumatera Barat
- 39 letusan
- Gunung Dukono, Maluku Utara
- 35 letusan
- Gunung Kerinci, Sumatera Barat
- 16 letusan
- Gunung Dempo, Sumatera Selatan
- 3 letusan
- Gunung Karangetang, Sulawesi Utara
- 2 letusan.
Baca juga: Planet Mana yang Memiliki Gunung Berapi Terbanyak?
Jumlah gunung api di Indonesia
Dari jumlah 127 itu, hanya 69 gunung aktif yang dipantau oleh PVMBG. Selain itu, ada 6 gunung api bawah laut.
Masyarakat yang tinggal di daerah aktif gunung api akan selalu memiliki ancaman bahaya.
Gunung api aktif ini sendiri dibagi menjadi tiga tipe, sebagai berikut:
- Gunung api tipe A, merupakan gunung api yang memiliki catatan sejarah letusan sejak tahun 1600. Ada 76 gunung api tipe ini di Indonesia.
- Gunung api tipe B, merupakan gunung api yang memiliki catatan sejarah letusan sebelum tahun 1600. Terdapat 30 gunung api tipe ini di Indonesia.
- Gunung api tipe C, merupakan gunung api yang tidak memiliki catatan sejarah letusan, tetapi masih memperlihatkan jejak aktivitas vulkanik, seperti solfatara atau fumarole. Sebanyak 21 gunung api tipe ini di Indonesia.
Baca juga: Peneliti Temukan Gunung Berapi Kuno Bawah Laut, Tertutup Banyak Telur Raksasa
Tindakan yang harus dilakukan saat gunung berapi meletus
Sesuai yang sudah disebutkan, masyarakat yang dekat dengan gunung api aktif akan selalu memiliki potensi bahaya.
Oleh karena itu, sebaiknya perlu memperhatikan sejumlah tindakan yang harus dilakukan saat terjadi letusan gunung berapi.
Dikutip dari laman Indonesia Baik, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluarkan buku saku terkait panduan tindakan yang bisa dilakukan masyarakat saat gunung berapi meletus.
Berdasarkan buku saku BNPB, berikut yang harus dilakukan saat terjadi erupsi:
- Perhatikan arahan dari PVMBG dan perkembangan aktivitas gunung api
- Siapkan masker dan kacamata pelindung untuk mengatasi debu vulkanik
- Mengetahui jalur evakuasi dan shelter yang telah disiapkan oleh pihak berwenang
- Menyiapkan skenario evakuasi lain jika dampak letusan meluas di luar prediksi ahli
- Siapkan dukungan logistik, antara lain makanan siap saji, lampu senter dan baterai cadangan, uang tunai yang cukup serta obat-obatan khusus sesuai pemakai
- Tidak berada di lokasi yang direkomendasikan untuk dikosongkan
- Tidak berada di lembah atau daerah aliran sungai
- Hindari tempat terbuka
- Lindungi diri dari abu letusan gunung api
- Gunakan kacamata pelindung
- Jangan memakai lensa kontak
- Gunakan masker atau kain basah untuk menutup mulut dan hidung
- Kenakan pakaian tertutup yang melindungi tubuh seperti baju lengan panjang, celana panjang, dan topi
- Kurangi paparan abu vulkanik
- Hindari mengendarai mobil di daerah yang terkena hujan abu vulkanik sebab bisa merusak mesin kendaraan
- Bersihkan atap dari timbunan debu vulkanik karena beratnya bisa merobohkan dan merusak atap rumah atau bangunan
- Waspadai wilayah aliran sungai yang berpotensi terlanda bahaya lahar pada musim hujan.
Baca juga: Menilik Kehidupan di Aogashima, Sebuah Desa di Kawah Gunung Berapi Aktif Jepang
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.