Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Ungkap Orang dengan Kepribadian Neurotisme Berisiko Demensia

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Khosro
Ilustrasi demensia. Tipe kepribadian yang berisiko terkena demensia.
|
Editor: Mahardini Nur Afifah

KOMPAS.com - Sebuah studi meta-analisis terbaru menemukan hubungan antara kepribadian tertentu dengan risiko demensia.

Demensia atau pikun adalah istilah yang digunakan untuk merujuk gejala yang memengaruhi daya ingat, kemampuan kognitif, dan sosial.

Studi yang terbit dalam Alzheimer’s & Dementia: The Journal of the Alzheimer’s Association (2023) ini menganalisis delapan penelitian lebih kecil dengan total 44.531 orang berusia 49-81 tahun.

Setiap individu kemudian diukur tipe kepribadiannya melalui pemeriksaan patologi otak setelah kematian selama otopsi.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari puluhan ribu orang yang masuk dalam penelitian, sebanyak 1.703 orang didiagnosis menderita demensia.

Baca juga: Tipe Kepribadian yang Berisiko Terkena Serangan Jantung


Hubungan demensia dengan kepribadian

Dilansir dari laman Huffpost, Senin (11/12/2023), para peneliti membandingkan diagnosis demensia dengan lima besar ciri-ciri kepribadian.

Teori lima besar kepribadian atau big five personality merupakan sistem yang mencakup berbagai kepribadian manusia.

Idealnya, orang-orang memiliki tipe kepribadian yang seimbang. Namun, terlalu banyak atau kekurangan salah satu kepribadian dapat menimbulkan masalah.

Lima kepribadian yang dimaksud, meliputi:

Melalui studinya, para peneliti dari University of California, Davis, Amerika Serikat menguji dua sifat yang tidak secara eksplisit menjadi bagian dari lima besar kepribadian, yakni pengaruh positif dan negatif.

Pengaruh positif paling erat berkaitan dengan ekstraversi, meski dapat juga menjadi elemen dalam tipe kepribadian lain.

Sebaliknya, pengaruh negatif erat dikaitkan dengan kepribadian neurotisme, meski masih menjadi elemen kepribadian lain.

Para peneliti juga membandingkan diagnosis pada orang-orang yang memiliki pengaruh positif, seperti kegembiraan, antusiasme, dan percaya diri, dengan pengaruh negatif, seperti marah, gugup, dan takut.

Baca juga: Ramai soal MBTI Disebut Syirik, Bagaimana Cara Kerja dari Tes Penentu Kepribadian Ini?

Kepribadian yang berisiko demensia

Hasilnya, orang dengan tingkat neurotisme tinggi dan memiliki beberapa kepribadian negatif cenderung berisiko lebih tinggi terkena demensia dalam jangka panjang.

Neurotisme sendiri menggambarkan tipe kepribadian dengan pengalaman emosional yang negatif, termasuk ketakutan, kesedihan, kecemasan, dan kemarahan.

Sebaliknya, orang dengan kepribadian positif, seperti ekstraversi memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit ini.

Kepribadian ekstraversi dinilai memiliki kehidupan sosial yang lebih kuat dan mendapatkan energi dari orang-orang di sekitar.

Selain itu, seseorang yang teliti dianggap bertanggung jawab, terorganisir, serta memiliki orientasi pada tujuan.

"Kami menemukan bahwa ciri-ciri kepribadian seseorang tidak terkait dengan apakah mereka mengembangkan patologi fisik yang merupakan karakteristik dari demensia," ujar penulis pertama studi, Emorie Beck, dikutip dari Medical News Today, Selasa (5/12/2023).

"Namun, hal ini terkait dengan manifestasi klinis dan risiko diagnostik tersebut," lanjut Beck.

Senada, asisten profesor neurologi klinis di NYU Langone Health, Amerika Serikat, Joel Salinas menyampaikan, orang yang memiliki tingkat neurotisme tinggi berisiko lebih tinggi terkena demensia.

"Dan mereka yang memiliki tingkat kehati-hatian, ekstraversi, dan pengaruh positif, rendah dengan peningkatan risiko juga," tutur Salinas yang tidak terlibat dalam penelitian.

Namun, penelitian ini bukan berarti kepribadian-kepribadian tersebut menjadi faktor penyebab langsung demensia.

Sebab, penelitian hanya menunjukkan korelasi antara kepribadian tertentu dengan risiko terjadinya demensia.

Bukan hanya itu, penelitian juga tidak merinci secara jelas jenis demensia yang diidap para peserta.

Misalnya, diketahui pasti apakah yang dimaksud adalah demensia alzheimer atau masalah ingatan pada umumnya seperti pikun.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi