Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot di Korea Selatan Ini Beri Bansos Rp 1,2 M untuk Bayi Baru Lahir

Baca di App
Lihat Foto
Yonhap/The Korea Herald
Wali Kota Incheon Yoo Jeong-bok (tengah) sedang berbicara tentang kebijakan 100 juta+saya bermimpi dalam konferensi pers di Balai Kota Incheon
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Pemerintah kota Incheon di Korea Selatan memberikan bantuan sosial (bansos) atau tunjangan 100 juta won (Rp 1,2 miliar) bagi setiap bayi yang baru lahir. 

Tunjangan yang meliputi tunjangan orang tua, uang saku anak, dan kebutuhan pendidikan anak itu akan diberikan sampai anak berusia 18 tahun. 

Tak hanya itu, pemerintah kota Incheon juga turut memberikan bantuan ongkos transportasi bagi ibu hamil.

Baca juga: Kelahiran Bayi Delilah Tambah Populasi Badak Sumatera, Spesies yang Hanya Ada di Indonesia

Bansos Pemkot Incheon

Dikutip dari The Korea Herald (3/1/2024) program bansos tersebut diberi nama "100million+i dream."

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebijakan tersebut mengusulkan untuk memberikan bansos untuk bayi yang baru lahir di Incheon mulai tahun 2023 hingga usia mereka mencapai 18 tahun. 

Secara total, bantuan 100 juta won akan diberikan berupa dana baru sebesar 28 juta won dan 72 juta won yang saat ini sudah ditawarkan sebagai tunjangan orang tua, tunjangan bayi, dan biaya pendidikan.

Total kumulatif dana bansos tambahan sebesar 28 juta won mencakup 8,4 juta won yang akan diberikan melalui "Angel Support Program" dan 8,8 juta won melalui "Child Dream Allowance". 

Untuk melindungi mereka yang lahir sebelum tahun 2023, pemerintah Incheon berencana akan menyediakan 50.000 won (hampir Rp 600.000) per bulan per anak yang lahir antara 2016-2019 dan 100.000 won (Rp 1,2 juta) per bulan per anak yang lahir antara tahun 2020-2023.

Rendahnya angka kelahiran di Incheon

Tak hanya itu, pemerintah Incheon juga berencana akan memberikan subsidi lumpsum (uang yang dibayarkan sekaligus) satu kali untuk menutupi biaya transportasi sebesar 500.000 won (Rp 6 juta) bagi wanita hamil.

"Kebijakan kelahiran Incheon berfokus pada penyediaan dukungan berkelanjutan untuk semua tahap pertumbuhan seorang anak, mulai dari bayi hingga mereka mencapai usia 18 tahun," kata Wali Kota Incheon Yoo Jeong-bok.

Pihaknya berharap kebijakan kelahiran yang proaktif di Incheon akan berujung pada dibuatnya kebijakan pendorong kelahiran secara nasional. Kebijakan tersebut diharapkan bisa mengatasi rendahnya angka kelahiran di Korea Selatan. 

Dilansir dari Badan Statistik Korea, tingkat kelahiran di Incheon terbilang sangat rendah.

Per Kuartal 3 2023 (Juli-September), tingkat kelahiran di Incheon sekitar 0.66, lebih rendah dari tingkat kelahiran nasional, yakni 0.7.

Kemudian Incheon juga menduduki peringkat ke-15 terkait dengan tingkat kelahiran dari total 17 kota besar di Korea Selatan.

Baca juga: Wanita Berusia 26 Tahun Punya 22 Anak, Terobsesi Miliki Ratusan Bayi

Tanggapan warga

Dilansir dari The Korea Times, kebijakan baru terkait subsidi Rp1,2 M untuk bayi baru lahir 2023 mendapatkan beragam tanggapan positif dari warga setempat.

Salah seorang pekerja kantoran bermarga Kim di Incheon mengatakan, saat ini membesarkan seorang anak membutuhkan banyak uang. Oleh karena itu dia berpikir kebijakan Incheon untuk membiayai lebih banyak pasti menguntungkan. 

Kendati demikian, ada juga yang khawatir terhadap kebijakan baru tersebut.

Beberapa orang mempertanyakan keefektifannya dan takut akan kemungkinan membebani anggaran kota.

"Saya ragu kebijakan ini dapat mendorong perubahan mendadak dalam keputusan pasangan muda yang tidak ingin memiliki anak," ungkap Lee Jae Hye, seorang pekerja kantoran di Incheon.

Seorang guru keperawatan yang berusia 50-an, yaitu Kang Young-sook juga mengutarakan kekhawatirannya bahwa ekonomi saja tidak dapat mengatasi tantangan kompleks dalam membesarkan anak.

"Menurut saya, elemen krusialnya adalah memastikan orang tua punya waktu bersama mereka," tutur Kang Young-sook.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi