Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Jeffrey Epstein, Muncikari yang Seret Nama 2 Presiden AS dan Pangeran Andrew

Baca di App
Lihat Foto
AP/JOHN MINCHILLO via VOA INDONESIA
Foto dari Jeffrey Epstein dan Ghislaine Maxwell yang ditampilkan dalam sebuah konferensi pers di New York, pada 2 Juli 2020.
|
Editor: Mahardini Nur Afifah

KOMPAS.com - Jeffrey Epstein dan deretan kasus yang menjeratnya belakangan ramai diperbincangkan di media sosial.

Dalam kasusnya, nama pesohor dunia seperti mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Bill Clinton dan Donald Trump, serta Adik Raja Charles III, Pangeran Andrew ikut terseret.

Meski sudah tewas, skandal dan kasusnya masih terus dibicarakan. Terlebih saat pengadilan New York meminta daftar orang yang diduga berhubungan dengan Epstein atau Epstein Documents dibuka ke publik, Rabu (3/1/2024). 

Lantas, siapa Jeffrey Epstein, apa kasus dan skandal yang menjeratnya, sampai mengapa banyak pesohor dunia ikut terseret? Simak penjelasan berikut untuk mengetahui jawabannya.

Baca juga: Video Viral Dugaan Pelecehan Seksual di SPBU Yogyakarta, Pelaku Rekam Pengguna Toilet

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Jeffrey Epstein?

Dikutip dari Kompas.id, Kamis (4/1/2024), Jeffrey Epstein adalah seorang muncikari kelas kakap yang dikenal dekat dengan politikus, selebritas, penyanyi, sampai bintang film ternama dunia.

Meski tidak tamat SMA, Epstein dapat mengumpulkan kekayaan hingga 600 juta dollar AS atau setara Rp 10 triliun.

Sikapnya yang ramah dan supel, membuat ia tak kesulitan memiliki banyak relasi, termasuk dari kalangan elite.

Selain supel, Epstein juga dikenal royal karena kerap menerbangkan teman atau relasinya dengan pesawat pribadi ke pulau miliknya.

Baca juga: Sanksi yang Diberikan Kampus terhadap Pelaku Pelecehan Seksual Unesa

Apa kasus yang menjerat Jeffrey Epstein?

Nama Jeffrey Epstein kali pertama muncul di hadapan hukum pada 2008. Kala itu, dirinya digugat gadis berusia 14 tahun.

Dilansir dari TheGuardian, Epstein waktu itu ditangkap di Palm Beach, Florida, AS setelah ia dituduh membayar gadis 14 tahun untuk melakukan hubungan seksual.

Ia pun mengakui kesalahannya, sehingga ia menjalani 13 bulan hukuman, lantas ia dapat melenggang karena bebas bersyarat. 

Gugatan tersebut rupanya menjadi pintu masuk bagi belasan perempuan lain untuk menuntut Epstein dan pacarnya, Ghislaine Maxwell ke meja hijau.

Epstein dan Maxwell dituding menyalurkan perempuan di bawah umur untuk melayani klien mereka.

Pada 2019, Epstein akhirnya kembali didakwa jaksa federal di New York, AS dengan tuduhan perdagangan seksual. Namun, ia tewas karena bunuh diri di ruang tahanan di saat proses hukumnya berjalan.

Sedangkan Maxwell dinyatakan bersalah pada 2021 dan dituntut menjalani hukuman penjara selama 20 tahun karena telah membantu Epstein dalam melancarkan aksinya.

Baca juga: Dipecat UGM, Ini Jejak Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen Fisipol Eric Hiariej pada 2016

Alasan Pangeran Andrew, Clinton, dan Trump ikut terseret

Kasus skandal Jeffrey Epstein kembali dibuka setelah salah satu korban Epstein, Virginia Giuffre, meminta pengadilan federal New York untuk buka-bukaan dokumen yang berisi daftar kontak Epstein.

Daftar kontak yang dikenal dengan Epstein Documents atau Epstein List itu sengaja dituntut dibuka ke publik untuk kepentingan penyelidikan kemungkinan jaringan yang membiayai kejahatan Epstein. 

Pada umur 17 tahun, Giuffre mengaku dilecehkan Pangeran Andrew, adik Raja Charles III. Giuffre dikenalkan Epstein kepada Andrew.

Atas perintah pengadilan, beberapa catatan tersebut telah dikeluarkan. Namun, ada sebagian catatan yang tidak dirilis ke publik dengan alasan melindungi privasi korban.

Dari daftar tersebut, muncul nama-nama sosok penting dunia seperti Pangeran Andrew, Bill Clinton, dan Donald Trump.

Ada juga George Lucas yang membuat Star Wars, Novelis Stephen King, model kelas dunia Naomi Campbell, penyanyi Michael Jakscon, dan pesulap David Copperfield.

Daftar nama yang masuk cacatan tersebut tidak semuanya klien atau pernah berhubungan langsung dengan Epstein. 

Baca juga: Bintang Wednesday Percy Hynes White Diduga Lakukan Pelecehan Seksual

Pangeran Andrew dengan Giuffre

Virginia Giuffre mengatakan, ketika ia berusia 17 tahun, dia dibujuk Epstein untuk meninggalkan pekerjaannya untuk menjadi “tukang pijat” Epstein.

Perempuan di bawah umur itu kemudian diboyong ke rumah Epstein di tempat tinggalnya di Florida, New York, Kepulauan Virginia AS, dan New Mexico.

Giuffre juga mengklaim bahwa dia dipaksa berhubungan seks dengan pria yang berada di lingkungan sosial Epstein. Sosok yang paling terkenal adalah Pangeran Andrew dari Inggris.

Tak hanya Giuffre, perempuan lain bernama Johanna Sjoberg mengklaim bahwa Pangeran Andrew pernah melecehkannya saat berada di apartemen Epstein di Manhattan, New York. pada 2001 lalu.

Dikutip dari BBC, pihak Istana Buckingham membantah tuduhan tersebut. Mereka menyatakan tuduhan pelecehan seksual pada perempuan di bawah umur itu sama sekali tidak benar.

Mereka juga menolak mengomentari dokumen yang baru dirilis tersebut, dengan mengatakan bahwa dokumen tersebut tidak mewakili Duke of York karena Pangeran Andrew tidak sedang menjalankan tugas kerajaan.

Pada 2022, kerajaan Inggris membayar jutaan dolar kepada Giuffre untuk menyelesaikan kasus yang dia ajukan.

Meski banyak tuduhan menyebut namanya, Pangeran Andrew mengatakan dia belum pernah bertemu Giuffre serta membantah tudingannya.

Baca juga: Apa Itu Grooming? Modus Pelecehan Seksual pada Anak

Argumen Clinton dan Trump

Di sisi lain, Virginia Giuffre juga mengaku pernah bertemu Bill Clinton di pulau pribadi Jeffrey Epstein di Karibia. Meski begitu, ia tidak mengaku dilecehkan oleh Clinton.

Ia malah menyebut sejumlah politisi dan pesohor lain sebagai orang yang pernah melecehkannya.

Sejak 2019, Clinton mengaku kenal dan kerap menghadiri acara yang diselenggarakan Epstein, termasuk acara yang digelar di pulau pribadi Epstein.

”Saya tidak mengetahui bahwa Epstein memiliki bisnis haram ini dan saya tidak akan menutup-nutupi fakta apa pun jika ditanyai,” kata Clinton.

“Saya tidak keberatan nama saya diumumkan demi membantu penyelidikan,” janji Clinton.

Sedangkan Donald Trump menyebut, Jeffrey Epstein kerap menginap di sejumlah hotel dan kasinonya. Namun, Trump menyatakan hubungannya dengan Epstein tidak akrab.

”Sempat dekat, tetapi kemudian renggang dan tidak pernah berkontak sama sekali,” ujar dia pada 2019.

Baca juga: Lakukan 3 Hal Ini jika Lihat atau Alami Pelecehan Seksual di Kereta Api!

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi