Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala dan Tanda-tanda Polio pada Anak yang Harus Diwaspadai Orangtua

Baca di App
Lihat Foto
Getty Images/iStockphoto
Polio vaksin
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Kasus polio kembali muncul di Klaten, Jawa Tengah setelah anak berusia 6 tahun dinyatakan positif. 

Polio adalah kependekan dari poliomyelitis, yaitu sebuah virus yang dapat menyebabkan kelumpuhan.

Dikutip dari Kemenkes, penyakit polio dapat menyerang siapa saja tanpa batas usia dan tidak bergejala.

Namun, secara umum, yang berisiko tinggi terkena penyakit polio adalah anak-anak yang berusia di bawah lima tahun.

Oleh sebab itu, penting untuk mewaspadai gejala dan tanda-tanda polio sejak dini.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pastikan juga untuk memvaksin anak-anak secara rutin dan tepat waktu untuk mengurangi risiko terkena virus polio.

Anak-anak akan mendapat empat dosis vaksin polio mulai dari usia dua bulan, empat bulan, antara enam dan 18 bulan, serta empat dan enam tahun.

Tanda-tanda polio

Sekitar 90 persen orang yang terinfeksi virus polio tidak memiliki gejala atau gejala yang dialami sangat ringan dan tidak dikenali, dilansir dari Kemenkes. Meskipun demikian, ada sejumlah gejala yang dapat diperhatikan. 

Berikut ini beberapa gejala polio yang perlu diwaspadai. 

1. Poliometris abortif

Dikutip dari Kompas.com, (20/11/2022), tanda-tanda penyakit polio jenis abortif mirip dengan kebanyakan penyakit lainnya.

Biasanya, gejala dimulai 3-7 hari setelah terinfeksi dan bertahan selama beberapa hari.

Adapun tanda-tanda poliometris abortif di antaranya:

Dikutip dari MedPark Hospital, setelah 2-3 hari, gejala-gejala tersebut akan sembuh tanpa kelumpuhan.

Baca juga: Mulai 2023, Vaksin Polio Bayi Akan Diberikan 2 Kali di Seluruh Provinsi

2. Poliomielitis non-paralitik

Tanda-tanda penyakit polio jenis non-paralitik sama seperti dengan abortif. Biasanya, gejala awal yang akan dirasakan adalah flu ringan.

Gejalanya sendiri dapat bertahan hingga 10 hari, yang meliputi:

Setelah 1-2 minggu, umumnya gejala-gejala tersebut akan kembali normal.

3. Poliomielitis paralitik

Jenis penyakit polio paralitik ini termasuk yang paling serius yang jarang terjadi.

Gejala awalnya terbilang mirip dengan poliomielitis abortif dan non-paralitik, seperti demam dan sakit kepala.

Namun, dalam waktu satu minggu, tanda dan gejala lain akan bermunculan, sebagai berikut:

Baca juga: Hanya 1 Kasus Ditemukan, Mengapa Polio Ditetapkan KLB? Ini Alasannya

4. Polioensefalitis

Gejala polioensefalitis biasanya mirip seperti gejala flu. Hanya saja, ada gejala lain yang juga dapat terjadi, yaitu:

5. Sindrom pasca-polio

Dikutip dari Mayo Clinic, sindrom pasca-polio adalah sekelompok tanda penonaktifan yang memengaruhi beberapa orang bertahun-tahun setelah menderita sakit polio.

Tanda-tanda sindrom pasca-polio yang perlu diperhatikan adalah:

Baca juga: Sejarah Vaksin Polio

Gejala polio

Gejala polio dapat dilihat dari tiga kategori, yaitu gejala ringan dan mirip flu serta gejala serius dan kelumpuhan

1. Gejala ringan dan mirip flu

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sebanyak 70 persen orang yang terinfeksi polio tidak bergejala.

Sementara itu, sekitar 25 persen orang lainnya mengalami gejala ringan atau mirip flu, seperti:

  • Kelelahan
  • Demam
  • Sakit kepala
  • Kekakuan
  • Nyeri otot atau perut
  • Mual atau muntah
  • Sakit tenggorokan
2. Gejala serius dan kelumpuhan

Dikutip dari Health New York, sebagian kecil orang akan mengalami gejala serius dan kelumpuhan karena penyakit polio, yang dapat memengaruhi otak dan sumsung tulang belakang, termasuk:

  • Parestesia (rasa seperti ditusuk-tusuk jarum di kaki)
  • Meningitis (infeksi pada selaput penutup sumsum tulang belakang dan/atau otak)
  • Kelumpuhan (tidak dapat menggerakkan beberapa bagian tubuah)
  • Kelemahan pada lengan, tungkai, atau keduanya. 

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Hari Polio Sedunia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi