KOMPAS.com - Kasus polio kembali muncul di Klaten, Jawa Tengah setelah anak berusia 6 tahun dinyatakan positif.
Polio adalah kependekan dari poliomyelitis, yaitu sebuah virus yang dapat menyebabkan kelumpuhan.
Dikutip dari Kemenkes, penyakit polio dapat menyerang siapa saja tanpa batas usia dan tidak bergejala.
Namun, secara umum, yang berisiko tinggi terkena penyakit polio adalah anak-anak yang berusia di bawah lima tahun.
Oleh sebab itu, penting untuk mewaspadai gejala dan tanda-tanda polio sejak dini.
Pastikan juga untuk memvaksin anak-anak secara rutin dan tepat waktu untuk mengurangi risiko terkena virus polio.
Anak-anak akan mendapat empat dosis vaksin polio mulai dari usia dua bulan, empat bulan, antara enam dan 18 bulan, serta empat dan enam tahun.
Tanda-tanda polio
Sekitar 90 persen orang yang terinfeksi virus polio tidak memiliki gejala atau gejala yang dialami sangat ringan dan tidak dikenali, dilansir dari Kemenkes. Meskipun demikian, ada sejumlah gejala yang dapat diperhatikan.
Berikut ini beberapa gejala polio yang perlu diwaspadai.
1. Poliometris abortif
Dikutip dari Kompas.com, (20/11/2022), tanda-tanda penyakit polio jenis abortif mirip dengan kebanyakan penyakit lainnya.
Biasanya, gejala dimulai 3-7 hari setelah terinfeksi dan bertahan selama beberapa hari.
Adapun tanda-tanda poliometris abortif di antaranya:
- Kelelahan
- Demam
- Sakit kepala
- Muntah
- Diare atau sembelit
- Sakit tenggorokan
Dikutip dari MedPark Hospital, setelah 2-3 hari, gejala-gejala tersebut akan sembuh tanpa kelumpuhan.
Baca juga: Mulai 2023, Vaksin Polio Bayi Akan Diberikan 2 Kali di Seluruh Provinsi
2. Poliomielitis non-paralitikTanda-tanda penyakit polio jenis non-paralitik sama seperti dengan abortif. Biasanya, gejala awal yang akan dirasakan adalah flu ringan.
Gejalanya sendiri dapat bertahan hingga 10 hari, yang meliputi:
- Demam
- Sakit tenggorokan
- Sakit kepala
- Muntah
- Kelelahan
- Sakit punggung atau kaku
- Nyeri atau kekakuan leher
- Nyeri atau kaku pada lengan atau kaki
- Kelemahan atau tenderness pada otot
Setelah 1-2 minggu, umumnya gejala-gejala tersebut akan kembali normal.
3. Poliomielitis paralitikJenis penyakit polio paralitik ini termasuk yang paling serius yang jarang terjadi.
Gejala awalnya terbilang mirip dengan poliomielitis abortif dan non-paralitik, seperti demam dan sakit kepala.
Namun, dalam waktu satu minggu, tanda dan gejala lain akan bermunculan, sebagai berikut:
- Kehilangan refleks tubuh
- Sakit atau kelemahan otot yang parah
- Tungkai longgar dan terkulai (lumpuh layu)
Baca juga: Hanya 1 Kasus Ditemukan, Mengapa Polio Ditetapkan KLB? Ini Alasannya
4. PolioensefalitisGejala polioensefalitis biasanya mirip seperti gejala flu. Hanya saja, ada gejala lain yang juga dapat terjadi, yaitu:
- Kelelahan yang ekstrem
- Kecemasan
- Kesulitan fokus
- Kejang
Dikutip dari Mayo Clinic, sindrom pasca-polio adalah sekelompok tanda penonaktifan yang memengaruhi beberapa orang bertahun-tahun setelah menderita sakit polio.
Tanda-tanda sindrom pasca-polio yang perlu diperhatikan adalah:
- Kelemahan dan nyeri otot atau sendi yang progresif
- Kelelahan
- Pengecilan otot
- Masalah pernapasan atau menelan
- Gangguan pernapasan terkait tidur, seperti sleep apnea
- Penurunan toleransi suhu dingin
Baca juga: Sejarah Vaksin Polio
Gejala polio
Gejala polio dapat dilihat dari tiga kategori, yaitu gejala ringan dan mirip flu serta gejala serius dan kelumpuhan
1. Gejala ringan dan mirip fluMenurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sebanyak 70 persen orang yang terinfeksi polio tidak bergejala.
Sementara itu, sekitar 25 persen orang lainnya mengalami gejala ringan atau mirip flu, seperti:
- Kelelahan
- Demam
- Sakit kepala
- Kekakuan
- Nyeri otot atau perut
- Mual atau muntah
- Sakit tenggorokan
Dikutip dari Health New York, sebagian kecil orang akan mengalami gejala serius dan kelumpuhan karena penyakit polio, yang dapat memengaruhi otak dan sumsung tulang belakang, termasuk:
- Parestesia (rasa seperti ditusuk-tusuk jarum di kaki)
- Meningitis (infeksi pada selaput penutup sumsum tulang belakang dan/atau otak)
- Kelumpuhan (tidak dapat menggerakkan beberapa bagian tubuah)
- Kelemahan pada lengan, tungkai, atau keduanya.