Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Kasus Mutilasi Terapis Pijat di Malang, Korban Sudah Hilang sejak Oktober 2023

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Nugraha Perdana
Lokasi bangunan kos di Jalan Sawojajar Gang 13 A, RT 01/ RW 03, Kota Malang, Jawa Timur yang diduga menjadi lokasi kasus pembunuhan dan mutilasi dilakukan seorang terapis pijat berinisial AR.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Seorang terapis pijat di Kota Malang, Jawa Timur bernama AR diamankan polisi atas dugaan kasus pembunuhan dan mutilasi pada Jumat (5/1/2024).

AR diduga membunuh dan memutilasi AP (34), seorang pemilik kafe asal Surabaya. Saat ditemukan, kondisi tubuh korban hanya tersisa tulang belulang.

Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto menjelaskan, saat ini kepolisian masih melakukan penyelidikan atas kasus ini.

"Ini masih dalam penanganan kami, sementara satu orang diamankan," kata Danang dilansir dari Kompas.com, Sabtu (6/1/2023).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut 4 fakta kasus mutilasi yang dilakukan oleh terapis pijat di Malang.

Baca juga: Sosok Suami Pelaku Mutilasi Istri di Malang, Polisi Sebut Kondisi Kejiwaan Normal


1. Korban hilang sejak Oktober 2023

Diketahui, korban sebenarnya telah dilaporkan hilang sejak Oktober 2023.

Ini bermula ketika AP pamit untuk berangkat kondangan di Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur pada 14 Oktober 2023 sekitar pukul 13.00 WIB, dikutip dari Kompas.com.

Setelah berangkat, AP melanjutkan perjalanan ke kafe miliknya yang berada di Kota Batu, Jawa Timur dengan mengendarai mobil.

Kemudian, AP memberi kabar kepada orang tuanya akan pulang ke Surabaya dan mampir dahulu ke Kota Malang karena ada keperluan.

Namun, setelah perjalanan tersebut, AP tidak dapat dihubungi kembali dan dinyatakan hilang.

Baca juga: YouTuber Asal Spanyol Bunuh dan Mutilasi Temannya di Thailand, Apa Penyebabnya?

2. Potongan tubuh ditemukan di sungai

Beberapa hari setelahnya, warga menemukan potongan tubuh manusia di sungai daerah Kedungkandang, Kota Malang.

Setelah menerima laporan warga, polisi langsung mendalami temuan bagian tubuh tersebut dam melakukan penelitian di rumah sakit.

Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Malang Kota, AKP Nur Wasis mengatakan, AR saat itu sudah mengakui pembunuhannya terhadap AP.

"Tersangka sudah mengakui, kooperatif, tapi kami harus membuktikan secara sains. Setelah dipastikan bahwa benar ada tengkorak, maka tengkorak itu saat ini dilakukan penelitian di rumah sakit," kata Wasis, dilansir dari Kompas.com, Sabtu.

Meski demikian, pihak rumah sakit juga menghubungi keluarga untuk mencari tahu struktur gigi dan lainnya agar memudahkan proses penyelidikan.

Baca juga: Kasus Mutilasi Mahasiswa di Sleman, Motif Masih Didalami

3. Mobil korban ditemukan dekat kos pelaku

Selain penemuan potongan tubuh, polisi menemukan petunjuk lain, yaitu mobil AP yang terparkir tidak jauh dari tempat tinggal AR.

Tidak hanya itu, polisi juga menerima informasi bahwa AP terakhir kali berkomunikasi dengan AR melalui ponsel sebelum dinyatakan hilang

Setelah mendapatkan kedua informasi tersebut, AR ditangkap dan mengakui telah membunuh dan memutilasi AP.

Baca juga: Kronologi Hilangnya Mahasiswa di Yogyakarta yang Jadi Korban Mutilasi

4. Anggota tubuh lain ditemukan dekat kos pelaku

Pada Kamis (4/1/2024), polisi menemukan potongan bagian tubuh AP lainnya, yaitu pada bagian kepala, telapak tangan, dan telapak kaki.

Ketiga potongan tubuh tersebut ditemukan terpendam di lokasi yang tidak jauh dari kos AR.

"Tadi malam kami mendapatkan petunjuk yang sangat bagus, bahwa selain potongan korban ini dibuang di sungai, ternyata ada yang ditanam di pinggir sungai, yaitu kepala, telapak tangan dan telapak kaki," dilansir dari Kompas.com, Sabtu (6/1/2024).

(Sumber: Kompas.com/Nugraha Perdana | Editor: Maya Citra Rosa, Andi Hartik, Rachmawati)

Baca juga: 5 Fakta Penemuan Potongan Tubuh di Solo dan Sukoharjo, Diduga Korban Mutilasi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi