KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan puncak musim hujan akan terjadi pada Januari hingga Februari 2024.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, sebanyak 55 persen dari seluruh wilayah Indonesia sudah memasuki zona musim.
Zona musim adalah wilayah yang pola hujan rata-ratanya memiliki perbedaan jelas antara periode musim kemarau dan periode musim hujan.
"Ada 385 zona musim atau 55 persen," kata dia dikutip dari Kompas.com, Minggu (7/1/2024).
Tahun ini, puncak musim hujan terjadi bersamaan dengan fenomena el nino yang masih berlangsung hingga Maret-Mei 2024.
Lantas, apa yang terjadi jika puncak musim hujan berlangsung saat masih terjadi El Nino?
Baca juga: Kapan Puncak Musim Hujan 2024? Ini Prakiraan BMKG
Dampak puncak musim hujan terjadi saat El Nino
Guswanto mengatakan, fenomena ini bukan pertama kalinya terjadi.
"Tidak (pertama kali terjadi), bisa dicek tahun-tahun El Nino," kata dia, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (6/1/2024).
Ia menjelaskan, puncak musim hujan pada prinsipnya tetap akan terjadi meskipun fenomena El Nino masih berlangsung.
El Nino adalah fenomena naiknya suhu muka laut di Pasifik tengah yang menyebabkan area hujan di Pasifik barat dan Indonesia bergeser ke Pasifik bagian tengah.
Dampak El Nino adalah berkurangnya curah hujan di Indonesia. Jika El Nino terjadi saat puncak musim hujan, hal itu juga akan berdampak pada curah hujan di Indonesia.
"Puncak musim hujan (diprediksi), tidak sedahsyat jika tidak ada El Nino," ucap Guswanto.
Hal tersebut sesuai dengan analisis curah hujan sejak tahun 2019 yang terus menurun hingga 2023.
Baca juga: Muncul Lingkaran Awan di Citra Radar BMKG Jawa Timur, Benarkah Tanda Angin Kencang atau Badai?
Berdasarkan nalisis curah hujan BMKG pada 2019-2023, jumlah intensitas hujan tahun ini lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Sementara itu, Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Eddy Hermawan mengatakan, musim hujan di Indonesia tahun ini diprediksi akan terjadi lebih pendek dari tahun-tahun sebelumnya.
Hal tersebut dipicu oleh fenomena El Nino yang terjadi sejak Mei 2023 silam.
"Musim hujan mestinya Desember, Januari, dan Februari. Tahun 2024 sepertinya tidak sampai Februari hujannya sudah habis," ungkap Eddy, dikutip dari Kompas.com, Minggu.
Menurutnya, fenomena hujan di berbagai wilayah Indonesia juga dipengaruhi oleh Munson Asia atau angin barat.
Munson Asia, kata Eddy, lebih dominan daripada El Nino moderat yang saat ini sedang berlangsung.
"Walaupun El Nino tidak kuat, tetap ada efek mengurangi jumlah curah hujan yang akan masuk ke Indonesia," kata Eddy.
Baca juga: Apakah Fenomena El Nino Akan Kembali Melanda Indonesia pada 2024?
Wilayah yang memasuki puncak musim hujan 2024
Menurut BMKG, beberapa wilayah telah memasuki puncak musim hujan pada Januari-Februari 2024. Berikut rinciannya:
- Jambi bagian barat
- Sumatera Selatan bagian selatan
- Sebagian besar Pulau Jawa
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Sebagian Kalimantan Tengah
- Sebagian Kalimantan Selatan
- Sebagian Sulawesi bagian utara
- Sebagian Maluku Utara
- Papua Barat bagian selatan
- Papua bagian barat
Baca juga: BMKG Ungkap Potensi Cuaca Ekstrem Masih Terjadi, Ini Wilayah yang Akan Diguyur Hujan Lebat
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.