Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Prabowo Anggap Gaza Tak Punya Kekuatan Militer sehingga Tertindas...

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Capres nomor urut dua Prabowo Subianto memberi salam sebelum menyampaikan pandangannya saat debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat kali ini bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menekankan pentingnya kekuatan militer suatu negara.

Hal ini diungkapkan Prabowo dalam debat ketiga capres-cawapres untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Minggu (7/1/2024).

Menurutnya, suatu negara akan dihormati jika memiliki pertahanan yang kuat. Ia kemudian mencontohkan Gaza yang sedang tertindas karena tidak memiliki kekuatan militer.

"Saya berkeyakinan, hanya dengan pertahanan yang kuat, kita akan dihormati. Kita akan menjaga kepentingan nasional kita, kalau kita buka buku ilmu pengetahuan yang paling dasar, kekuatan nasional harus ada kekuatan militer," kata Prabowo.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tanpa kekuatan militer, sejarah peradaban manusia mengajarkan bahwa bangsa itu akan dilindas seperti di Gaza sekarang ini, akan diambil kekayaannya akan diusir dari tanah airnya, tidak bisa tidak, kita harus kuat, kita harus kuat," sambungnya.

Lantas, seberapa kuat militer Gaza?

Baca juga: Prabowo Tak Khawatir Indonesia Diintervensi Negara Lain soal Utang: Kita Sangat Dihormati

Kekuatan militer di Gaza

Jalur Gaza merupakan bagian dari Palestina yang kini berada di bawah kekuasaan kelompok Hamas.

Dikutip dari DW, Hamas telah mengembangkan infrastruktur militer dan meningkatkan kekuatannya, meningkatkan kemampuannya dalam hal jangkauan dan persenjataan.

Kelompok ini memiliki sayap militer yang disebut sebagai Brigade Al Qassam.

Tak diketahui secara pasti berapa jumlah pejuang Brigade Al Qassam. Namun, berbagai sumber menyebutkan angkanya berkisar antara 7.000 hingga 50.000 tentara.

Sumber anonim yang dekat dengan Hamas mengatakan pada Oktober lalu bahwa kelompok tersebut memiliki akademi militer yang menawarkan pelatihan khusus, termasuk keamanan siber, dan sayap militer beranggotakan 40.000 orang dengan unit komando angkatan laut.

Brigade tersebut diketahui memiliki persediaan senjata ringan yang besar, termasuk roket rakitan, mortir, dan bahan peledak lainnya.

Baca juga: Prabowo Pidato, Suporter Ganjar-Mahfud Acungkan 3 Jari Ala Hunger Games

Selain itu, mereka juga disebut memiliki rudal antitank dan rudal antipesawat, sehingga menempatkan mereka di antara pasukan gerilya dengan perlengkapan terbaik di dunia.

"Kami memiliki roket yang diproduksi secara lokal, tetapi roket jarak jauh datang dari luar negeri, berasal dari Iran, Suriah, dan sumber lain melalui Mesir," kata pemimpin Hamas, Ismail Haiyeh dalam wawancara dengan Al Jazeera pada 2022.

Selama bertahun-tahun, Hamas telah mengembangkan infrastruktur militer dan meningkatkan kekuatannya, meningkatkan kemampuannya dalam hal jangkauan dan persenjataan.

Mereka juga telah menggali sistem terowongan canggih di bawah Jalur Gaza, serta sebagian wilayah Israel dan Mesir.

Terowongan ini dirancang untuk menyembunyikan dan menutupi militan, sehingga menyulitkan IDF untuk melacak dan menemukan mereka.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi