Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disinggung dalam Debat Ketiga, Apa Itu Kerjasama Selatan-Selatan?

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Capres nomor urut satu Anies Baswedan menyampaikan pandangannya saat debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat kali ini bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com- Para calon presiden (capres) masing-masing menjelaskan strateginya dalam menyusun peta jalan Kerjasama Selatan-Selatan pada sebat ketiga capres-cawapres, Minggu (7/12/2023).

Hal ini menjawab pertanyaan mederator yang disampaikan pertama kali untuk capres nomor urut 1 Prabowo Subianto.

"Sebagai inisiator Dasasila Bandung 1955, Indonesia menginspirasi dunia dalam membangun Kerjasama Selatan-Selatan. Pertanyaannya, Apa strategi paslon untuk menyusun peta jalan yang lebih konkret dalam memperkuat kerjasama tersebut?" tanya moderator.

Lantas, apa itu Kerjasama Selatan-Selatan?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Saat Prabowo Anggap Gaza Tak Punya Kekuatan Militer sehingga Tertindas...

Apa itu Kerjasama Selatan-Selatan?

Dilansir dari laman United Nations, Kerjasama Selatan-Selatan (KSS) adalah wujud solidaritas antar masyarakat dan negara-negara Selatan yang berkontribusi terhadap kesejahteraan nasional, kemandirian nasional dan kolektif, serta pencapaian tujuan pembangunan yang disepakati secara internasional, termasuk Agenda Pembangunan Berkelanjutan 2030.

Menurut Dirjen IDP Kemlu RI, Meutya Viada Hafid, KSS merupakan skema kerjasama antarnegara berkembang yang dilakukan melalui berbagai hubungan bilateral dan multilateral secara mutual, sebagaimana dikutip dari laman Universitas Indonesia (UI).

Hal ini bertujuan untuk menghasilkan solusi-solusi bersama bagi pembangunan negara Selatan.

Dalam pelaksanaan KSS, Indonesia berpedoman pada Undang-Undang Nomor17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2005-2025.

Kerjasama ini menjadi penting terutama bagi kepentingan politik luar negeri Indonesia terutama dalam memperluas jaringan diplomasi Indonesia di dunia Internasional.

Kerjasama Selatan-Selatan juga dipandang semakin relevan sebagai cara untuk meningkatkan kesejahteraan global secara keseluruhan.

Kerjasama tersebut juga dipandang sebagai cara baru untuk “win-win solution” yang memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat, baik pihak yang memberikan pengetahuan maupun negara penerima.

Baca juga: Gaya Kampanye Prabowo, Anies, dan Ganjar Disorot Media Asing, Apa Kata Mereka?

Sejarah Indonesia dalam Kerjasama Selatan-selatan

Berdasarkan sejarah, Indonesia memiliki peranan dalam Kerjasama Selatan-Selatan sejak menjadi pelopor Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955.

Hasil dari pertemuan tersebut menjadi dasar solidaritas dan kerjasama negara berkembang yang saat itu baru terbebas dari kolonialisme.

Kerjasama Selatan-Selatan saat ini semakin relevan dan penting, terutama dalam upaya pencapaian SDG’s.

"Indonesia dalam KSS mempunyai peran aktif salah satunya posisi Indonesia sebagai pemain global akan memberi nilai tambah dalam KSS dalam rangka mencapai kemandirian bersama yang dilandasi oleh solidaritas, kesetaraan dan saling menguntungkan," ujar Meutya, masih dikutip dari sumber yang sama.

Baca juga: Respons Anies, Prabowo, dan Ganjar Usai Debat Cawapres

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi