Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Respons 3 Capres Usai Debat: Anies dan Ganjar Tolak Ajakan Ngopi, Prabowo Kecewa

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS/RONY ARIYANTO NUGROHO
Suasana saat tiga capres mengikuti Debat Calon Presiden Pemilu 2024 Putaran Ketiga di Istora Senayan, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Ketiga calon presiden yaitu Anies Basweda, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo, hadir dalam acara ini. Ketiga capres tersebut saling adu mengungkapkan gagasan masing-masing akan tema debat yang diangkat. Tema debat capres putaran ketiga ini membahas isu pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Tiga calon presiden (capres), Anies Baswedan, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo telah melaksanakan debat capres ketiga yang berlangung di Istora Senayan pada Minggu (7/1/2024).

Debat yang berlangsung selama 120 menit itu membahas isu tentang pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik.

Isu tersebut sempat membuat suasana perdebatan memanas. Baik, Anies, Prabowo, maupun Ganjar saling menyerang dengan melontarkan pertanyaan.

Lantas, bagaimana tanggapan tiga capres usai debat sesi ketiga itu?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Anies Sebut Prabowo Punya Lahan 340.000 Hektare Saat Debat Capres, Berikut Ini Faktanya

Respons Anies, Prabowo, dan Ganjar usai debat

Setelah sesi debat berakhir, tiga capres bersama dengan cawapresnya mendapat kesempatan untuk jumpa pers.

Berikut Kompas.com merangkum respons tiga capres-cawapres terkait performa mereka setelah debat:

1. Anies kritik Prabowo saat jadi Menhan

Selama debat berlangsung, Anies berkali-kali mengkritik kepemimpinan Prabowo selaku Menteri Pertahanan (Menhan) yang telah menjabat selama 4 tahun.

Banyak hal yang disorotinya, mulai dari kepemilikan tanah Prabowo, pengadaan alutsista bekas, standar etik pemimpin, dan skor kinerja Prabowo sebagai Menhan.

Menurut Anies, pernyataannya yang bertentangan dengan Prabowo bukan karena persoalan pribadi, melainkan karena keselamatan bangsa. Dia beberapa kali menegaskan bahwa perdebatan malam itu terjadi bukan karena unsur pribadi

"Ini bukan antar pribadi. Ini adalah soal keselamatan dan keamanan bangsa. Karena itulah kita sampaikan fakta-fakta terkait perubahan," kata dia, dikutip dari siaran langsung Youtube Kompas.com.

Anies dan Prabowo sempat berada dalam satu kubu saat Partai Gerindra yang diketuai Prabowo mengusung Anies maju dalam pilkada Gubernur DKI pada 2017.

Dalam sesi debat, Anies juga beberapa kali diajak ngopi dan duduk berdua bersama Prabowo untuk membahas soal data yang disampaikannya sepanjang debat.

Namun, ajakan tersebut tidak ditanggapi oleh Anies. Dia bahkan menolak ajakan untuk ngopi bersama dengan Prabowo. Sebaliknya, dia justru menantang Prabowo untuk menjelaskan data di forum secara terbuka agar dapat diketahui publik.

"Ini bukan antar pribadi. Jadi saya ingin garis bawahi, ini bukan ngopi bareng dan ditunjukin data. Keterbukaan di dalam menyampaikan pendapat itu penting dan transparansi itu diwujudkan bukan dalam bentuk kata-kata," kata Anies.

Terkait soal pernyataan Anies soal kepemilikan lahan 340.000 hektar milik Prabowo dan pengadaan alutsista bekas, Anies menyampaikan supaya para ahli ikut berkomentar dan menilai pernyataan tersebut.

Anies juga sempat merespons tindakannya yang tidak bersalaman dengan Prabowo. Menurut pengakuannya, Anies hendak menyalami Prabowo namun saat mencari, capres nomor urut 2 itu tidak ada.

Baca juga: Ini Jawaban Prabowo dan Anies soal Tidak Bersalaman Usai Debat

2. Prabowo: Saya sedikit kecewa, datanya banyak yang salah

Sementara itu, Prabowo mengaku kecewa dengan narasi yang disampaikan Anies dan Ganjar saat debat capres sesi ketiga.

Meskipun Prabowo sempat mengaku sependapat dengan Ganjar, tapi di segmen tanya jawab antarcapres, Ganjar cukup keras mengkritik Prabowo.

Ganjar menilai keputusan Prabowo dalam pengadaan alutsista cukup gegabah. Dia bahwa memberikan skor 5 dari 10 untuk kinerja Prabowo sebagai Menteri Pertahanan (Menhan).

“Saya agak-agak sedikit kecewa dengan kualitas, terutama narasi yang disampaikan oleh paslon-paslon yang lain. Menurut saya mereka pertama datanya banyak yang salah, keliru,” kata Prabowo, dilansir dari Kompas.com, Minggu.

Prabowo juga kecewa karena masalah pertahanan digunakan sebagai bahan mencari poin politik oleh lawan.

"Menurut saya, untuk negarawan tidak boleh,” kata Prabowo.

Pihaknya juga menyinggung pernyataan Anies yang mengatakan bahwa "pertahanan tidak bersifat rahasia". Sebaliknya, Prabowo menilai pertahanan justru bersifat rahasia.

"Pertahanan adalah sakral, dan tadi kalau tidak salah, ada paslon yang mengatakan untuk pertahanan tidak ada rahasia,” kata Prabowo.

"Saya kira ini sangat lucu, ini sangat tidak pantas bagi seorang pemimpin. Justru masalah pertahanan, keamanan, itu sarat dengan hal-hal rahasia,” tuturnya.

Prabowo juga menyampaikan alasannya tidak bersalaman dengan Anies. Menurutnya, Anies tidak menghampirinya,

"Dia tidak datang ke saya. Saya lebih tua dari dia. Saya lebih senior dari dia," kata Prabowo.

Baca juga: Ditanya soal Kinerja Kemenhan di Bawah Prabowo, Ganjar Beri Nilai 5, Anies 11 dari 100

3. Ganjar: Kalau tidak siap jangan berdebat

Ganjar, yang berdiri di tengah podium antara Anies dan Prabowo menyinggung soal datanya yang dibantah oleh capres lain, Prabowo.

Namun dia menilai tidak mendapatkan jawaban data dari Prabowo meski sempat disebut keliru. 

"Maka ketika ada statement datanya tidak benar, maka saya tunjukkan data yang saya kepingin dalam konteks debat, data saya dibantah. Sayang saya tidak mendapatkan itu, maka ketika kita berbicara, sebaiknya kita sama-sama hati-hati," kata dia, dikutip dari siaran langsung Youtube Kompas.com

Di sisi lain, Prabowo juga mengajak Ganjar ngopi bersama untuk membuka data. Namun, ajakan itu juga ditolak oleh Ganjar.

"Tidak perlu. debatnya itu hari ini. Kenapa musti besok? Kalau memang tidak siap jangan berdebat," jelas Ganjar.

Dalam sesi debat yang diselenggarakan KPU itu, Ganjar menyoroti datanya yang berulang kali dibantah oleh Prabowo.

Saat debat, Ganjar bahkan menantang Prabowo untuk menunjukkan data yang benar itu seperti apa.

"Silakan bantah data saya hari ini. Dan saya izinkan kalau ada staf (Prabowo) mau bantu, silakan berdiri di sebelahnya. Izinkan," kata Ganjar dalam debat.

Tak hanya itu, Ganjar juga menyoroti realisasi capaian Minimum Essential Forces (MEF) yang hanya 65,49 persen padahal targetnya 79 persen.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi