Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arkeolog Ungkap Temuan Mumi Mesir Memiliki Janin Sebelum Diawetkan

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/izanbar
Ilustrasi mumi
|
Editor: Rizal Setyo Nugroho

KOMPAS.com - Arkeolog menemukan mumi Mesir yang sebelum diawetkan diketahui melahirkan dua janin. 

Mumi tersebut ditemukan pada tahun 1908 di Pemakaman El Bagawat, Kharga, Oasis, Mesir, dikutip dari Live Science.

Para arkeolog memperkirakan mumi tersebut berusia 14-17 tahun ketika meninggal dunia dan hidup pada masa Dinasti Akhir (sekitar 712 hingga 332 SM) dan periode Koptik (antara 395 dan 642 M).

Hasil analisis tahun 2019 menunjukkan mumi tersebut memiliki tinggi sekitar sekitar 1,52 meter dan berat sekitar 45-55 kilogram.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam meneliti mumi tersebut, peneliti membedah perut mumi dan menemukan tengkorak janin yang tersangkut di jalan lahir.

Dari hasil temuan tersebut, peneliti menyimpulkan bahwa sang calon ibu meninggal akibat komplikasi saat melahirkan.

Arkeolog independen asal Amerika Serikat, Francine Margolis mengatakan, penemuan ini merupakan penemuan pertama dari semua mumi wanita Mesir yang pernah diteliti.

“Meskipun banyak mumi wanita dikuburkan, namun belum ada yang sedang melahirkan saat meninggal,” ungkap Margolis.

Baca juga: 4 Mumi Anak Berusia 1.000 Tahun Ditemukan di Peru, Ini Penampakannya


Baca juga: Arkeolog Temukan Tumor Langka Berisi Gigi pada Mumi Perempuan Mesir Berusia 3.000 Tahun

Penemuan janin pertama

Dari temuan diketahui, janin dan plasentanya tersangkut di antara kedua kakinya dan hal ini terjadi akibat komplikasi obstetrik, dilansir dari IFL Science.

Adapun kepala dari janin tersebut masih tersangkut di area pelvis atau panggul dan diperkirakan terpenggal selama proses melahirkan.

Peneliti menduga, kepala dan badan dari janin pertama terpisah karena bayi tersebut lahir dalam posisi sungsang, yang artinya kaki janin keluar terlebih dahulu.

Selama kelahiran sungsang, bayi terkadang bisa melepaskan kepalanya dari rahim, sehingga lebih sulit melewati jalan lahir.

Akhirnya, hal ini menyebabkan pemenggalan kepala pada janin, seperti yang terjadi pada kasus ini.

Baca juga: 5 Fungsi Mengejutkan dari Mayat yang Telah Dijadikan Mumi

Penemuan janin kedua

Setelah satu abad diteliti sejak 1908, janin kedua secara misterius ditemukan di bagian dada mumi tersebut.

Gambar 3D menunjukkan sisa janin yang tidak disebutkan dalam catatan sebelumnya.

“Ketika kami melihat janin kedua, kami tahu bahwa kami memiliki penemuan unik dan yang pertama dalam arkeologi Mesir kuno,” kata Margolis.

Mengenai janin kedua, para peneliti menduga bahwa pembalsem mungkin tidak menyadari bahwa wanita tersebut hamil anak kembar.

Hasilnya, para pembalsem gagal mengeluarkan janin kedua dari tubuhnya sebelum dijadikan mumi.

Saat diafragma mumi larut, janin yang belum lahir mungkin telah berpindah dari rahim ke rongga dada.

Baca juga: Mumi Tertua di AS, Stoneman Willie Akhirnya Dimakamkan Setelah 128 Tahun

Kepala mumi hilang

Menurut Margolis, jika ingin diteliti lebih lanjut, peneliti kesulitan untuk menganalisis kesehatan dari mumi tersebut.

Hal ini disebabkan karena kepala dari mumi wanita itu sudah menghilang.

“Jika kami menemukan kepala dan giginya, akan dilakukan pengujian destruktif pada gigi dan rambut,” ungkap Margolis.

Kedua pengujian ini akan memberikan informasi tentang pola makan dan stres metabolik yang dialami selama hidupnya.

Baca juga: 7 Mumi Terkenal dan Rahasia yang Terungkap tentang Dunia Kuno

Anak kembar tidak diinginkan di Mesir Kuno

Secara keseluruhan, proses melahirkan seseorang yang berasal dari Mesir Kuno tidak terdokumentasi dengan baik.

Namun catatan yang ada menunjukkan bahwa kelahiran anak kembar di masa itu tidak diinginkan.

Sebuah papirus dari periode peralihan ketiga (1070 hingga 713 SM), yang dikenal sebagai Dekrit Amulet Oracular, memberikan mantra kepada para ibu hamil.

Mantra-mantra yang tercatat pada papirus tersebut dimaksudkan untuk mencegah kelahiran kembar.

Baca juga: Ilmuwan Sebut Mumi Alien di Kongres Meksiko Hasil Modifikasi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi