Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal "Golden Blood", Golongan Darah Paling Langka yang Hanya Dimiliki 43 Orang di Dunia

Baca di App
Lihat Foto
freepik.com
Ilustrasi golongan darah
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Secara umum, manusia memiliki empat jenis golongan darah, yaitu O, A, B, dan AB.

Dari keempat golongan darah tersebut, golongan darah AB merupakan jenis yang langka, dilansir dari Kemenkes.

Di Indonesia, dari total 274 juta penduduk, hanya ada sekitar 3 juta orang dengan golongan darah AB.

Namun, ada jenis golongan darah lain di dunia yang lebih langka daripada golongan darah AB, yakni golden blood.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, apa itu golden blood?

Baca juga: Benarkah Suami-Istri Perlu Memiliki Rhesus Golongan Darah yang Sama agar Bisa Hamil?


Mengenal golden blood

Secara ilmiah, golongan darah paling langka dikenal sebagai Rhnull (Rhesus null) atau sering disebut sebagai golden blood atau darah emas, dikutip dari IFL Science.

Golongan darah ini sangat langka dan hanya dimiliki oleh kurang dari 50 orang di seluruh dunia.

Pemilik jenis golongan darah golden blood tidak memiliki antigen Rhesus (Rh) yang dimiliki keempat golongan darah lain.

Orang dengan golongan darah ini tidak memiliki atau mengalami mutasi gen untuk membangun protein, sehingga mereka kekurangan semua protein tersebut.

Sama seperti golongan darah lain, pemilik golden blood bisa menyumbangkan darahnya untuk manusia yang lain.

Bahkan, mereka dapat mendonorkannya kepada siapa pun yang membutuhkannya.

Keistimewaan ini terjadi karena pemilik golden blood memiliki Rh nol dan tidak memiliki antigen umum.

Baca juga: Benarkah Konsumsi Makanan Perlu Menyesuaikan Golongan Darah?

Penemuan golongan darah golden blood

Kasus golden blood pertama kali teridentifikasi pada 1961 pada seorang wanita asal Australia.

Setelah itu, berbagai kasus pemilik golden bloon terus ditemukan. Ilmuwan memperkirakan, sekitar 1 dari 6 juta orang mengidap kelainan ini di seluruh dunia.

Namun, tidak ada yang mengetahui secara pasti pemilik golongan darah ini. Namun hingga sekarang, hanya ada 43 kasus yang terkonfirmasi.

Sama dengan lainnya, golongan darah ini juga bisa diwariskan.

Hal ini terjadi karena adanya mutasi pada gen RHCE yang diwarisi dari masing-masing orangtua.

Baca juga: Studi Ungkap Golongan Darah Ini Lebih Rentan Terserang Stroke di Usia Muda

Risiko komplikasi pemilik golden blood

Meskipun istimewa, terdapat berbagai risiko komplikasi bagi pemilik golongan darah golden blood, dilansir dari Medicine Net.

1. Anemia hemolitik ringan hingga sedang

Pemilik golingan darah golden blood akan mengalami anemia hemolitik sedang sejak lahir.

Hal ini akan menyebabkan kerusakan sel darah merah lebih cepat, sehingga membuat kadar hemoglobin rendah.

Apabila tidak ditangani dengan tepat, kondisi ini menyebabkan penderitanya terlihat pucat dan kelelahan.

Baca juga: Benarkah Konsumsi Makanan Perlu Menyesuaikan Golongan Darah?

2. Tantangan saat transfusi darah

Orang dengan golden blood akan menghadapi tantangan selama melakukan transfusi darah.

Jika darah orang tersebut terkena antigen Rh (protein pada permukaan sel darah merah) dari darah orang lain, mereka akan segera membentuk autoantibodi yang sesuai.

Kondisi ini juga akan meningkatkan risiko terjadinya reaksi transfusi darah yang parah.

3. Ketidakcocokan Rh selama kehamilan

Ibu yang memiliki Rh nol dengan bayi memiliki Rh-positif, darahnya menjadi lebih sensitif. Karena itu, darah ibu akan menghasilkan protein pelindung.

Protein pelindung ini akan menjadi antibodi dan berisiko bagi janin yang dikandungnya.

Ibu yang memiliki golongan darah golden blood dapat meningkaykan risiko keguguran dan harus melakukan aborsi.

Baca juga: Benarkah Golongan Darah O Harus Mengurangi Konsumsi Kopi agar Tak Terjadi Pengentalan Darah?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi