Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Obat yang Tidak Boleh Diminum Bersama Susu, Apa Saja?

Baca di App
Lihat Foto
ElenaYakimova
Ilustrasi obat. Terdapat sejumlah obat yang tidak boleh diminum bersamaan dengan susu.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Susu merupakan minuman yang mengandung banyak nutrisi, sehingga kerap direkomendasikan untuk berbagai kelompok usia.

Salah satu kandungannya adalah kalsium yang berfungsi dalam meningkatkan dan menjaga kesehatan tulang.

Namun, konsumsi susu tak boleh dilakukan secara bersamaan dengan obat-obat tertentu.

Pasalnya, kalsium dalam susu dapat berinteraksi dengan obat tertentu, sehingga menurunkan efektifitas obat atau bahkan memperburuk kondisi seseorang.

Lantas, apa saja obat yang tak boleh diminum bersama susu?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 6 Buah yang Tak Boleh Dicampur dengan Susu, Apa Saja?

7 obat yang tidak boleh diminum bersamaan dengan susu

Dihimpun dari berbagai sumber, berikut sejumlah obat yang sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan susu:

1. Levothyroxine (obat tiroid)

Obat tiroid berguna bagi mereka yang menderita hipotiroidisme, kondisi ketika kelenjar tiroid tidak menghasilkan cukup hormon tiroid.

Padahal, hormon tersebut penting untuk membantu meningkatkan energi, mengelola berat badan, suhu tubuh, serta pertumbuhan rambut dan kuku.

Dikutip dari Health, obat berperan sebagai pengganti hormon tiroid dalam tubuh.

Salah satu obat tiroid, levothyroxine diketahui dapat mengalami interaksi dengan susu dan produk turunannya.

Karenanya, seseorang akan berpotensi lebih sedikit menyerap dosis obat tiroid dari yang seharusnya. Tunggu setidaknya empat jam untuk mengonsumsi produk susu setelah minum obat ini.

Baca juga: Susu Sapi Disebut Paling Sehat, Pakar: Dibanding Sufor dan Susu Hewan, ASI yang Terbaik!

2. Suplemen zat besi (obat anemia)

Beberapa orang perlu mengonsumsi zat besi untuk mengatasi anemia, suatu kondisi ketika tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah.

Sebuah studi menunjukkan, konsumsi suplemen zat besi bersamaan dengan susu atau olahan tinggi kalsium dapat saling berinteraksi.

Kalsium pada susu dapat mencegah seseorang menyerap zat besi sebanyak takaran yang sudah ditentukan.

Oleh karena itu, pastikan untuk memberikan jarak waktu keduanya sekitar dua jam.

3. Lithium (obat gangguan bipolar)

Lithium adalah obat yang membantu mengurangi episode manik bagi penderita gangguan bipolar.

Obat ini bekerja dengan menstabilkan suasana hati seseorang, sehingga terkadang diresepkan untuk penderita depresi atau skizofrenia.

Penggunaan lithium dalam jangka panjang, dapat menyebabkan penumpukan kalsium dalam tubuh.

Sehingga, jika lithium dikonsumsi bersamaan dalam jangka waktu tertentu dengan susu, akan terjadi penumpukan kalsium terlalu banyak di dalam tubuh.

Baca juga: Kelompok Orang yang Tidak Boleh Minum Susu Sapi, Siapa Saja?

4. Dolutegravir (obat HIV)

Dolutegravir adalah obat antiretroviral yang digunakan untuk mengobati HIV/AIDS. Biasanya, obat ini dikombinasikan dengan obat lain.

Namun, obat ini dapat berinteraksi dengan makan atau suplemen kaya akan kalsium, termasuk susu.

Mengonsumsi keduanya dalam waktu bersamaan, dapat menyebabkan penurunan kadar obat dalam darah.

Untuk itu, dianjurkan mengonsumsi dolutegravir dua jam sebelum atau enam jam setelah konsumsi produk tinggi kalsium.

5. Bifosfonat (obat tulang)

Bifosfonat adalah obat yang digunakan untuk membantu mencegah atau mengobat pengeroposan tulang akibat osteopenia, osteoporosis, dan beberapa kanker tulang.

Bifosfonat bekerja dengan mengganggu proses tubuh memecah jaringan tulang. Biasanya, obat ini tersedia dalam bentuk tablet oral.

Jika dikonsumsi bersamaan dengan susu, tubuh dapat menyerap lebih sedikit dosis bifosfonat yang sudah ditentukan.

Setidaknya, tunggu 30 menit setelah minum obat untuk mengonsumsi produk susu apa pun, sementara seseorang yang mengonsumsi ibandronate, perlu menunggu setidaknya 60 menit.

Baca juga: Amankah Mengonsumsi Susu yang Dicampur dengan Madu?

6. Tetracycline (antibiotik)

Tetracycline adalah obat antibiotik untuk berbagai macam infeksi, seperti saluran pernapasan, saluran kemih, dan kulit.

Susu dapat berinteraksi dengan tetracycline, sehingga obat menjadi tidak efektif karena kadar dosisnya berkurang.

Untuk menghindari interaksi ini, sebaiknya mengonsumsi tetracycline setidaknya satu jam sebelum atau dua jam setelah minum produk susu apa pun.

7. Fluoroquinolone (antibiotik)

Fluoroquinolone juga merupakan antibiotik untuk mengobati sejumlah infeksi.

Konsumsi bersamaan dengan susu, dapat menyebabkan obat ini menjadi tidak efektif, karena dosis yang diserap menjadi berkurang.

Sebaiknya, minum fluoroquinolone dua jam sebelum atau empat jam setelah konsumsi produk susu untuk menghindari interaksi.

Baca juga: Waktu Terbaik Minum Susu Sesuai Tujuan, dari Menurunkan Berat Badan dan Menyehatkan Tulang

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi