Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Sesar Lembang, BMKG Ungkap Penyebab Gempa Sumedang M 4,8 yang Rusak Ribuan Rumah

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/AAM AMINULLAH
Rumah warga di Cipameungpeuk, Sumedang Selatan, Sumedang, Jawa Barat yang hancur diterjang gempa magnitudo M4,8 pada hari Minggu, 31 Desember 2023. .
|
Editor: Mahardini Nur Afifah

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, penyebab gempa Sumedang M 4,8 yang merusak ribuan rumah pada 31 Desember 2023 bukan berasal dari Sesar Lembang. 

Berdasarkan hasil analisis yang dikerjakan BMKG, penyebab bencana alam ini terkait sesar baru yang diberi nama Sesar Sumedang.

Sesar ini berada di sekitar Sungai Cipeles, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Baca juga: 8 Negara Paling Sering Gempa 30 Tahun Terakhir, Indonesia Nomor 2 

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, penemuan Sesar Sumedang didapat dari analisis beberapa aspek, seperti sebaran gempa bumi susulan, tatanan tektonik, dan analisis mekanisme sumbernya.

"Gempa bumi tersebut disebabkan oleh sesar aktif yang melewati Sumedang yang semula belum terpetakan. Untuk selanjutnya sesuai analisis data seismisitas BMKG disebut Sesar Sumedang,” ungkap Dwikorita, dikutip dari Antara.

Sebelumnya, Tim Tanggap Darurat Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) sudah merilis informasi terkait penemuan sesar ini dan diberi nama Patahan Cipeles.

Dinukil dari Kompas.id, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyatakan, jalur sesar baru ini diperkirakan memiliki panjang sekitar 2,5 kilometer.

Selain itu, Sesar Sumedang diperkirakan dapat menyebabkan gempa dengan skala maksimum mencapai M 4,8.

Baca juga: Analisis Gempa M 5,1 Banten Rabu Petang, Terjadi akibat Aktivitas Sesar Aktif


Baca juga: Analisis Gempa M 4,4 di Pangandaran Hari Ini, Akibat Sesar Dasar Laut Lempeng Eurasia

Kilas balik Gempa Sumedang

Menurut data BMKG, gempa bumi yang terjadi pada Minggu (31/12/2023) di Kota Sumedang berpusat di koordinat 6,85 Lintang Selatan (LS) dan 107,94 Bujur Timur (BT).

Pusat gempa tersebut terjadi di darat, sekitar 2 kilometer (km) dari pusat kota Sumedang, dengan kedalaman 5 km dari permukaan tanah, dikutip dari Kompas.com.

Daryono menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, jenis gempa bumi yang terjadi adalah gempa bumi dangkal

Adapun penyebab gempa, Daryono menuturkan bahwa gempa Sumedang terjadi akibat aktivitas sesar aktif wilayah setempat.

Hingga Minggu (31/12/2023) pukul 20.55 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 3 aktivitas gempa bumi yang dirasakan di wilayah ini.

Adapun wilayah yang merasakan yaitu Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kabupaten Subang, Kabupaten Garut.

Penjabat (Pj) Bupati Sumedang Herman Suryatman mengatakan, total 1.004 rumah yang rusak tersebut tersebar di 8 kecamatan dari 26 kecamatan yang ada di Kabupaten Sumedang, dilansir dari Kompas.com, Selasa (2/1/2024).

Rangkaian gempa tersebut menyebabkan 103 rumah rusak berat, 93 rumah rusak ringan, dan 808 rumah rusak ringan.

11 orang dilaporkan mengalami luka-luka akibat gempa yang terjadi dan 10 diantaranya menjalani perawatan di RSUD Sumedang.

Selain itu, satu rumah di Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat rusak berat, dilansir dari Kompas.com, Rabu (3/1/2024).

Rumah tersebut rusak berat di beberapa bagian dan tembok di dapur dan kamar mengalami retak parah serta terancam roboh.

(Sumber: Kompas.com/Laksmi Pradipta Amaranggana, Aam Aminullah, Bagus Puji Panuntun | Editor: Rizal Setyo Nugroho, Sari Hardiyanto, Reni Susanti)

Baca juga: Analisis Gempa M 4,4 di Sukabumi, Terjadi akibat Sesar Dasar Laut Lempeng Eurasia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Sumber: Antara, Kompas.id
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi