Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Al Ula, Kota di Arab Saudi yang Dipercaya Terkutuk

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock/Altug Galip
Ilustrasi Al Ula, Madain Saleh, di Arab Saudi
|
Editor: Mahardini Nur Afifah

KOMPAS.com - Al Ula adalah nama sebuah kota di Arab Saudi yang terletak sekitar 300 kilometer di sebelah utara Kota Madinah.

Dalam sejarah Islam, Al Ula dikenal sebagai kota yang terkutuk dan dihindari Nabi Muhammad dan para sahabat.

Untuk diketahui, kota Al Ula dijuluki kota terlarang karena dulunya sempat dihuni oleh kaum Tsamud.

Kaum Tsamud adalah kaum yang pernah diazab oleh Tuhan karena mendustakan nabi yang diutus untuk mereka, yaitu Nabi Saleh (2150-2080 SM).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah berdirinya Al Ula

Menurut catatan sejarah, Al Ula sudah dihuni oleh manusia sejak ribuan tahun yang lalu.

Penghuni kota ini diperkirakan mendirikan Al Ula sekitar abad ke-6 SM.

Lokasi Al Ula dibangun di Jalur Dupa, yang merupakan rute perdagangan penting yang menghubungkan Arab, Mesir, dan India.

Seiring berjalannya waktu, Al Ula sempat dihuni oleh kaum Tsamud dari Kerajaan Dedanite pada abad ke-7 hingga abad ke-6 SM.

Kemudian, antara abad ke-5 hingga abad ke-2 SM, Al Ula dihuni oleh orang dari Kerajaan Lihyan yang dipimpin oleh Dinasti Nabatean secara turun temurun.

Pada masa kepemimpinan Dinasti Nabatean, ibu kota Al Ula, Petra, berhasil ditaklukkan bangsa Romawi.

Nabatean kemudian menjadikan al-Hijr atau Madain Saleh sebagai ibu kota yang baru dan memahat kawasan pegunungan bebatuan ini sebagai rumah tinggal mereka.

Di samping bermukim di Mada'in Saleh, wilayah tersebut juga dikembangkan menjadi pusat perdagangan oleh kaum Nabatean.

Wilayah tersebut terus mengalami perkembangan hingga tahun 650. Akan tetapi, pada akhirnya wilayah Madain Saleh mengalami kemunduran pada 1230.

Menurut hasil penelitian United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), Madain Saleh menyimpan 114 makam kaum Nabatean.

Baca juga: Sering Dianggap Sama, Ini Beda Uni Emirat Arab dan Arab Saudi

Kondisi terkini Al Ula

Dilansir dari Forbes, saat ini kota bersejarah Al Ula telah dibuka untuk umum. Siapa saja boleh datang ke sana dan menikmati keindahan budaya di dalam kota yang sudah berusia ribuan tahun tersebut.

Bahkan sejumlah maskapai penerbangan juga sudah membuka rute langsung menuju bandara internasional Al Ula, di antaranya Saudia Airlines, Flydubai, Royal Jordanian, dan Flynas.

Untuk merestorasi kota bersejarah ini, Pemerintah Arab Saudi berencana untuk membangun kembali kota Al Ula.

Dikutip dari Financial Times, pemerintah setempat menyiapkan dana sebesar Rp 214 triliun demi membangun ulang Kota Al Ula, pada 2035 mendatang.

Nantinya, Al Ula akan dijadikan sebagai kota resor demi menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung ke Arab Saudi.

Warisan budaya Al Ula

Al Ula memiliki situs warisan budaya kuno, yaitu Hegra.

Hegra adalah kota kuno yang memiliki hampir 100 makan dengan fasad rumit yang dipotong menjadi batu pasir.

Hegra adalah situs warisan dunia yang ditetapkan UNESCO kali pertama di Arab Saudi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua
Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi