Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Teori Populer yang Menjelaskan tentang Asal-usul Bulan

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash/Mike Petrucci
Asal-usul Bulan.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Bulan adalah benda langit yang mengorbit pada planet Bumi. Ia merupakan pendamping paling konstan yang dikenal sebagai satelit.

Bulan dikenal sebagai satelit alami karena aktivitasnya yang mengorbit Bumi. Ini berbeda dengan satelit buatan yang diorbitkan oleh manusia.

Banyak teori tentang asal-usul Bulan. Yang paling umum adalah bulan terbentuk setelah benda langit seukuran Mars bertabrakan dengan Bumi beberapa miliar tahun lalu.

Baca juga: Bagaimana Proses Terbentuknya Bumi 4,5 Miliar Tahun Lalu?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berikut ini adalah beberapa teori populer tentang bagaimana Bulan terbentuk:

1. Capture theory

Mengutip laman National History Museum, teori ini menyatakan bahwa Bulan adalah benda pengembara (seperti asteroid) yang terbentuk di tempat lain di tata surya.

Ia kemudian ditangkap oleh gravitasi Bumi saat melintas di dekatnya. Kondisi ini kemudian membuat Bulan berotasi pada Bumi.

Namun para ilmuwan belum mengetahui bagaimana mekanisme Bumi bisa menangkap Bulan dan memaksa kecepatan Bulan melambat untuk tetap berada di orbit Bumi.

Selain itu, teori penangkapan tidak lagi populer setelah diketahui bahwa Bumi dan Bulan secara geologis mirip satu sama lain.

Baca juga: Mengenal 7 Variasi Fenomena Pelangi Berdasarkan Proses Terbentuknya


2. The accretion hypothesis

Hipotesis akresi mengatakan bahwa Bulan diciptakan bersama dengan Bumi pada saat pembentukannya dari piringan akresi primordial (aliran gas, plasma, debu, atau partikel).

Itu membentuk material dan puing-puing yang ditarik untuk menempel pada salah satu benda. Massa Bumi memiliki tarikan gravitasi yang dominan, dan Bulan mulai mengorbitnya.

Namun, para kritikus mencatat bahwa model ini gagal menjelaskan momentum sudut Bulan mengelilingi Bumi saat ini.

Baca juga: Mengenal Fenomena Supernova dan Sesuatu yang Terjadi Setelahnya

3. The fission theory

Teori fisi menunjukkan bahwa Bumi telah berputar begitu cepat sehingga beberapa material terlepas dan mulai mengorbit planet tersebut.

Bumi diperkirakan pernah berputar begitu cepat sehingga bongkahan material beterbangan dari permukaannya. Materi ini diperkirakan kemudian terkondensasi menjadi Bulan.

Meski meyakinkan, teori ini dianggap gagal karena para ilmuwan tidak percaya bahwa Bumi dapat berputar cukup cepat untuk melepaskan sebagian dari dirinya sendiri.

Baca juga: Proses Terjadinya Aurora, Fenomena Cahaya di Langit Kutub Bumi

4. Synestia theory

Dilansir dari laman Britannica, teori ini mengatakan bahwa ada planet Theia (seukuran Mars) menghantam proto-Bumi muda dengan kekuatan sedemikian rupa hingga kedua benda tersebut menguap.

Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa awan aneh berputar yang disebut sinestia tercipta akibat tumbukan tersebut.

Seiring berjalannya waktu, material di bagian paling luar sinestia menyatu menjadi Bulan, sedangkan material lainnya menyatu menjadi Bumi.

Baca juga: Apa Perbedaan Meteor, Asteroid, dan Komet? Berikut Penjelasannya

5. Dari sisa-sisa Theia yang hancur

Ada tabrakan dahsyat antara Bumi dan planet Theia yang terdiri dari material berbeda, mungkin lebih lemah dibandingkan Bumi.

Ketika Theia menyerang, Bumi masih tetap utuh. Namun, Theia pecah, dan potongan-potongan yang tersisa akhirnya menyatu menjadi Bulan.

Sayangnya, teori ini gagal karena Bumi dan Bulan terdiri dari unsur-unsur serupa (khususnya silikon dan oksigen) dalam konsentrasi yang sama.

Baca juga: Mengenal Ionosfer, Lapisan Atmosfer Bumi yang Memantulkan Gelombang Radio

6. Tabrakan dua benda serupa

Hampir sama dengan sebelumnya, teori ini menyatakan bahwa Theia menghantam Bumi, namun tidak terjadi penguapan, dan puing-puing akibat tumbukan masih menyatu ke Bulan.

Yang unik dari teori ini adalah bahwa materi yang menyusun Theia disebut sama dengan materi yang menyusun Bumi.

Theia dan Bumi disebut terbentuk dari piringan akresi yang sama. Kemudian ada sesuatu yang mengganggu orbit Theia dan menyebabkannya menabrak Bumi.

Baca juga: Mengenal Black Hole atau Lubang Hitam, Tempat di Ruang Angkasa yang Dapat Mengisap Cahaya

7. Hipotesis berbagai dampak luar angkasa

Dalam teori ini, bumi awal diperkirakan dihantam bukan hanya oleh satu tumbukan, melainkan oleh beberapa tumbukan.

Setiap serangan diperkirakan telah menciptakan tumpukan puing yang akhirnya menyatu menjadi bulan kecil.

Kemudian, bulan-bulan kecil ini bergabung satu sama lain untuk membentuk Bulan seperti yang ada sekarang ini.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi