Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Viral, Seorang Wanita di Konawe Dilarikan ke UGD karena Tak Bisa Bicara Usai Tertawa Lebar

Baca di App
Lihat Foto
TikTok
Tangkapan layar unggahan warganet soal tertawa berujung ke IGD.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh


KOMPAS.com - Media sosial diramaikan dengan unggahan seorang dokter yang membagikan pengalamannya saat menangani pasien yang tak bisa bicara akibat terawa terbahak-bahak.

"Karena Terlalu Ketawa Berakhir di IGD," tulis unggahannya.

"Emang ada penyakit karena ketawa? apa lagi sampe harus masuk IGD. Mungkin kalian tidak percaya, tapi ini nyata adanya," sambungnya.

Cerita tersebut diunggah oleh akun TikTok pribadinya @dr.patric*** pada (26/12/2023).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dalam unggahannya, dokter umum di Rumah Sakit Konawe, Muh Fathur Rahman menceritakan, seorang wanita (25) harus dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) lantaran tertawa terbahak-bahak.

Hingga Rabu (10/1/2024) siang, unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 6,3 juta kali dan mendapatkan lebih dari 7.000 komentar dari warganet.

Lantas, bagaimana ceritanya?

Baca juga: Amankah Mengatasi Bunyi pada Rahang dengan Dipijat? Ini Kata Dokter

Akibat tertawa, wanita ini masuk IGD

Kompas.com telah mengonfirmasi cerita ini kepada dr Fathur dan telah diizinkan untuk mengutipnya.

Ia mengatakan, kisah ini bermula ketika seorang laki-laki berteriak karena ada pasien yang datang pada 24 Desember 2023 sekitar pukul 20.00 Wita.

Pasien yang dimaksud ternyata seorang wanita yang diantar oleh teman-temannya dan masih dalam kondisi sadar.

"Wanita muda usia 25 tahun itu diantar oleh teman-temannya. Saat itu mereka bertujuh, 2 cowok dan 5 cewek, termasuk si pasien," sambungnya.

Fathur kemudian memeriksa kondisi wanita tersebut, termasuk melihat tanda-tanda vital dan semuanya tampak normal.

Namun, wanita itu tidak menjawan apa pun saat ditanya dan hanya menjawabnya dengan bahasa isyarat.

"Apa pasiennya bisu atau tidak bisa bicara yaa," pikir Fathur.

Baca juga: Viral, Kisah Rahang Tak Bisa Menutup Setelah Menguap, Apa Penyebabnya?

Tak bisa berbicara setelah tertawa

Tak lama setelahnya, teman-teman pasien itu menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

Menurut keterangan mereka, pasien tersebut tidak bisa bicara setelah ketawa terbahak-bahak.

"Saya tanya lagi, 'ketawanya seperti gimana memang?' Teman yang satunya menyahut 'mulutnya terlalu besar dok waktu ketawa'," imbuhnya.

Fathur kemudian memutuskan untuk melakukan pemeriksaan ulang. Namun, hasilnya tetap sama, yakni semuanya normal.

Menurutnya, kondisi yang dialami wanita tersebut bukanlah suatu gangguan bicara. Oleh karena itu, ia memutuskan untuk melakukan pemeriksaan fisik menggunakan handscoon.

Handscoon adalah sarung tangan yang biasa di pakai oleh tenaga medis agar terhindar dari droplet pasien.

"Saat pemeriksaan fisik, saya minta coba tutup mulutnya. Tapi pasien hanya geleng-geleng seperti mengisyaratkan tidak bisa menutup mulut," ungkap dokter.

Pada akhirnya, diketahui bahwa tulang rahang wanita tersebut bergeser.

Baca juga: Video Viral Perempuan Sulit Buka Rahang Saat Makan, Apa Kata Dokter?

Didiagnosis dislokasi rahang

Fathur kemudian melanjutkan pemeriksaan palpasi (perabaan) dan mendapati ada bagian nyeri pada sekitar telinga.

Selain itu, ia juga menemukan tonjolan tulang yang sedikit bergeser.

"Untuk memastikannya, saya sampaikan ke pasien dengan coba menjawab pertanyaan dengan anggukan. Ya ke atas dan tidak ke samping," kata dia.

Dari pertanyaan itu, diketahui bahwa pasien tersebut sempat membuka mulutnya lebar-lebar hingga terdengar bunyi "klik", seperti ada sesuatu yang bergeser di sekitar pipi.

Atas dasar itu, Fathur mendiagnosis pasien mengalami dislokasi temporomandibular joint/TMJ atau dislokasi rahang.

Dislokasi rahang terjadi ketika posisi tulang rahang bawah bergeser dari kaitannya dengan rahang atas.

Baca juga: 6 Tanda Orang Berbohong Bisa Dilihat dari Wajah, Perhatikan Mata dan Rahang

Dirujuk ke spesialis bedah mulut

Setalah didiagnosis dislokasi rahang, pasien diarahkan untuk ke Unit Gawat Darurat (UDG).

Pasalnya, dislokasi rahang termasuk dalam kasus darurat yang harus segara dilakukan penanganan lantaran bisa mengganggu jalur napas pasien.

"Saat dokter bedah mulutnya datang, pasien diposisikan tegap dan langsung direposisi kembali rahangnya," terang dia.

Satu jam setelah tindakan dilakukan, ia bersama dengan spesialis bedah mulut melakukan observasi dan pemeriksaan terhadap pasien.

"Dari jauh sebelum saya bertanya, pasien sudah bisa senyum dan kemudian menjawab beberapa pertanyaan yang sata ajukan," ungkapnya.

Berkaca dari kasus tersebut, ia mengimbau agar kepada wanita itu untuk tidak membuka mulutnya terlalu lebar saat tertawa, karena kondisi tersebut bisa terjadi secara berulang.

 Baca juga: Kisah Pria Terombang-ambing 23 Jam di Laut Selandia Baru, Selamat Berkat Jam Tangan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi