Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Kelompok Orang yang Perlu Hindari Teh Chrysanthemum

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.com/Erwina Rachmi
Teh bunga chrysanthemum tidak dianjurkan diminum orang dengan kondisi tertentu.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Chrysanthemum atau bunga krisan dapat diolah menjadi teh herbal yang kerap dikonsumsi sebagai minuman segar setelah makan.

Selain menjadi minuman yang enak, chrysanthemum menjadi obat tradisional dalam budaya China. Ini karena bunga tersebut memiliki beragam manfaat bagi kesehatan.

Dikutip dari WebMD, chrysanthemum mengandung senyawa flavonoid yang memiliki efek antioksidan dan antiinflamasi. Bunga ini juga dapat meningkatkan aliran darah ke jantung.

Teh chrysanthemum dapat dikonsumsi untuk meredakan nyeri dada, mengontrol tekanan darah tinggi, flu, diabetes, stroke, dan banyak kondisi lainnya.

Meski begitu, sebagian orang perlu menghindari konsumsi chrysanthemum atau produk turunannya seperti teh. Ini karena bunga tersebut dapat menimbulkan efek samping bagi tubuh.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: 10 Kelompok Orang yang Tidak Boleh Minum Teh Bunga Telang


Orang yang perlu hindari chrysanthemum

Berikut sejumlah kelompok orang yang dianjurkan untuk menghindari konsumsi teh chrysanthemum.

1. Penderita alergi

Bunga chrysanthemum termasuk anggota keluarga Asteraceae atau Compositae. Bunga lain dalam kategori ini termasuk ragweed, marigold, daisy, dan aster.

Orang yang memiliki alergi terhadap salah satu jenis bunga dari keluarga ini tidak dianjurkan untuk mengonsumsi chrysanthemum.

Ini karena teh chrysanthemum dapat menyebabkan reaksi alergi pada orang yang sensitif terhadap tanaman ini.

Kontak langsung dengan bunga ini dapat menyebabkan iritasi kulit, asma, dan iritasi saluran pernapasan. Minum teh chrysanthemum juga berkaitan dengan perkembangan anafilaksis atau reaksi alergi berat.

2. Pasien kolesterol tinggi

Bunga chrysanthemum juga dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu. Penelitian membuktikan bunga ini memengaruhi obat statin yang digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol.

Karena itu, dilansir dari Healthline (25/3/2022), banyak pakar menyarankan untuk menghindari minum teh chrysanthemum saat menggunakan obat-obatan ini.

Sebaiknya, tanyakan kepada dokter sebelum mulai menggunakan produk chrysanthemum apa pun termasuk obat yang diresepkan khusus.

Di sisi lain, banyak varietas chrysanthemum mengandung piretrum. Zat ini sering digunakan dalam produk pestisida. Paparan piretrum dapat mengiritasi kulit dan paru-paru.

Baca juga: Tidak Perlu Obat Tidur, Berikut 5 Teh Herbal yang Bisa Mengatasi Insomnia

3. Kulit sensitif

Diberitakan Very Well Fit (4/10/2021), konsumsi bunga chrysanthemum berpotensi mengganggu orang yang punya kulit sensitif.

Ada kemungkinan mereka akan menderita ruam, kulit kemerahan, bengkak, atau gatal.

Kulit mereka juga dapat mengalami peningkatan kepekaan terhadap sinar Matahari sehingga meningkatkan kemungkinan terkena sengatan Matahari.

4. Pengguna obat kekebalan tubuh

Selain penderita kolesterol tinggi, orang yang menggunakan obat penjaga kekebalan tubuh juga tidak disarankan konsumsi chrysanthemum dalam bentuk teh.

Jika sedang mengonsumsi obat untuk menekan sistem kekebalan tubuh, teh chrysanthemum akan memengaruhi kinerja obat tersebut.

Baca juga: 6 Pilihan Teh Herbal Terbaik untuk Membantu Tidur Nyenyak, Apa Saja?

5. Penderita diabetes

Obat diabetes menjadi pengobatan lainnya yang sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan minum teh chrysanthemum.

Dilansir dari Lybrate, teh ini dapat menyebabkan efek samping jika berinteraksi dengan bahan kimia dan obat-obatan tertentu. 

Karena itu, pasien diabetes yang sedang menjalani pengobatan insulin sangat dianjurkan untuk tidak mengonsumsinya.

6. Ibu hamil

Teh chrysanthemum sebenarnya bisa diminum sesekali oleh ibu yang sedang hamil.

Namun, dikutip dari Mom Junction (6/10/2023), konsumsi teh ini diyakini dapat menyebabkan kontraksi rahim yang tidak normal.

Jika dikonsumsi terlalu sering, minuman ini dikhawatirkan dapat menyebabkan keguguran, persalinan prematur, atau berat badan bayi yang baru lahir menjadi rendah.

Selain itu, kandungan teh chrysanthemum dapat melewati plasenta dan membahayakan kesehatan janin. Hal ini mungkin menyebabkan kelainan kongenital pada perkembangannya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi