Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Ekuador Deklarasikan Perang dengan Gangster, Keadaan Darurat Selama 60 Hari

Baca di App
Lihat Foto
AFP/RODRIGO BUENDIA
Pasukan keamanan Ekuador berpatroli di sekitar alun-alun utama dan istana kepresidenan setelah Presiden Daniel Noboa menyatakan konflik bersenjata internal, dan memerintahkan tentara melakukan operasi militer melawan kartel narkoba di pusat kota Quito pada 9 Januari 2024.
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Presiden Ekuador, Daniel Noboa menyatakan perang dengan gangster bersenjata di negaranya.

Dikutip dari BBC, Presiden Noboa menyatakan adanya "konflik bersenjata internal" di negara tersebut.

Dia juga memobilisasi angkatan bersenjata untuk melaksanakan operasi militer dalam rangka menetralisasi apa yang ia sebut sebagai "kejahatan transnasional terorganisasi, organisasi teroris, dan aktor-aktor non-pemerintah yang berperang".

Hal itu Noboa sampaikan pada Selasa (9/1/2024), tak lama usai terjadinya serangan terhadap sebuah studio televisi.

Saat itu, orang-orang bersenjata dengan penutup kepala masuk ke studio siaran langsung saluran televisi dan memaksa karyawan-karyawan di sana berbaring di lantai.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakil direktur pemberitaan mengatakan, seorang juru kamera tertembak di kaki dan satu orang lagi lengannya patah dalam serangan itu.

Setelah itu, polisi segera melakukan 13 penangkapan untuk meringkus para anggota gangster bersenjata tersebut.

Baca juga: Calon Presiden Ekuador Tewas Ditembak Saat Kampanye

Keadaan darurat nasional diumumkan

Sebelumnya, pada Senin (8/1/2024), diumumkan keadaan darurat nasional di Ekuador setelah seorang bos gangster Choneros bernama Adolfo Macías Villamar atau Fito menghilang dari sel penjaranya.

Dilansir dari CNN, keadaan darurat akan berlangsung selama 60 hari, dan pemerintah segera mengerahkan polisi dan angkatan bersenjata untuk mengendalikan gangguan ketertiban umum.

Aturan ini mencakup jam malam mulai pukul 23.00 hingga pukul 05.00 demi membatasi pertemuan dan tindakan yang dapat mengancam ketertiban umum.

Sejak saat itu juga, negara ini telah diguncang oleh ledakan-ledakan, penculikan polisi, dan kerusuhan di penjara.

Fito diduga kabur hanya beberapa jam sebelum rencana pemindahannya. Dua penjaga penjara telah ditahan karena dicurigai membantunya melarikan diri.

Diketahui, Choneros adalah gangster penjara yang kuat serta dianggap berada di balik banyak kerusuhan mematikan dan perkelahian di penjara-penjara Ekuador selama beberapa tahun terakhir.

Meski begitu, tidak jelas apakah insiden di studio televisi ada hubungannya dengan hilangnya Fito tersebut

Baca juga: Bos Kartel Narkoba Ekuador Dikubur Bersama Banyak Senjata, Jadi Bekal Perlindungan di Akhirat

Angkatan bersenjata tidak akan mundur dan bernegosiasi

Memburuknya situasi keamanan di Ekuador sebagian besar disebabkan oleh organisasi kriminal yang saling bersaing,

Mereka saling bersaing dengan melakukan aksi kekerasan secara brutal serta sering kali di depan umum dan penjara dalam upaya mengendalikan jalur penyelundupan narkoba.

Pada Selasa (9/1/2024), Kepala Komando Gabungan Angkatan Bersenjata Ekuador, Laksamana Jaime Vela Erazo berjanji untuk tidak mundur atau bernegosiasi dengan kelompok bersenjata.

Ia menambahkan, masa depan negaranya sedang dipertaruhkan saat ini.

“Mulai saat ini, setiap kelompok teroris yang diidentifikasi dalam keputusan (darurat]) tersebut di atas telah menjadi sasaran militer,” katanya.

Di tengah kerusuhan di Ekuador, negara-negara tetangga seperti Kolombia dan Peru menyatakan keprihatinan atas situasi tersebut dan mendukung pemerintahan Noboa untuk memulihkan ketertiban.

Baca juga: Daniel Noboa, Ahli Waris Usaha Pisang, Terpilih Jadi Presiden Ekuador di Usia 35 Tahun

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi