Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, 6 Kebiasaan Buruk Minum Kopi Ini Bisa Memperpendek Umur

Baca di App
Lihat Foto
Unsplash
Minum kopi
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Minum kopi secara teratur dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan.

Kandungan kafein yang ada dalam kopi dapat meningkatkan kesehatan otak dan memberi dorongan energi untuk menjalani aktivitas sehari-hari. 

Dalam studi yang terbit di jurnal Annals of Internal Medicine, peneliti menganalisis kebiasaan konsumsi kopi lebih dari 170.000 orang di Inggris berusia 37-73 tahun dan mengikuti mereka selama rata-rata tujuh tahun, dikutip dari The Journal.

Hasilnya, mereka yang minum 1,5-3,5 cangkir kopi per hari memiliki kemungkinan 16-21 persen lebih kecil untuk meninggal dunia akibat penyebab kematian terkait kanker dan penyakit kardiovaskular selama masa penelitian, dibandingkan mereka yang bukan peminum kopi.

Baca juga: 8 Cara Membuat Kopi Lebih Sehat Menurut Ahli Diet dan Sains

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski demikian, kebiasaan minum kopi yang buruk juga dapat menimbulkan beberapa risiko kesehatan dan memperpendek umur.

Dilansir dari Eat This Not This, risiko tersebut bisa dialami oleh orang-orang yang menderita Irritable Bowel Syndrome (IBS) atau sindrom iritasi usus, orang yang selalu merasa cemas, atau orang hamil dan menyusui.

Lantas, apa saja kebiasaan buruk minum kopi yang dapat memperpendek umur menurut sains?


Baca juga: 6 Rempah-rempah yang Bisa Ditambahkan ke Kopi, Ada Jahe dan Kayu Manis

Kebiasaan minum kopi yang memperpendek umur

Berikut sederet kebiasaan buruk minum kopi yang bisa memperpendek usia:

1. Terlalu banyak minum kopi

Kopi dapat memengaruhi kesehatan, bahkan bisa memperpendek umur apabila dikonsumsi secara berlebihan.

Sebuah penelitian yang melibarkan 40.000 orang dewasa muda dengan usia di bawah 55 tahun menemukan, minum lebih dari empat cangkir kopi sehari dapat berdampak negatif pada umur seseorang.

Penelitian ini dilakukan oleh Dr. Carl Lavie, profesor kedokteran di John Ochsner Heart and Vascular Institute di New Orleans.

Meski demikian, para peneliti yang menulis studi tersebut mencatat bahwa meminum 28 cangkir kopi dalam seminggu tidak masalah, tepatnya empat cangkir setiap hari dalam seminggu.

Lebih dari itu, konsumsi kopi dapat mengakibatkan konsekuensi negatif bagi kesehatan.

Baca juga: Benarkah Telur dan Kopi Bisa Meningkatkan Risiko Kanker Ovarium?

2. Terlalu banyak gula yang ditambahkan

Menambahkan gula ke dalam kopi adalah salah satu kebiasaan yang dapat memperpendek umur.

Meskipun sebenarnya sedikit gula tidak masalah, namun bila menambahkannya terlalu banyak dan kopi dikonsumsi dalam jumlah besar, maka hal tersebut dapat membahayakan kesehatan.

Penelitian menunjukkan, mengonsumsi terlalu banyak gula dapat menyebabkan kematian dini.

Selain itu, kebiasaan menambahkan gula ke dalam kopi juga dapat memicu obesitas dan penambahan berat badan.

Faktanya, gula dapat menyebabkan dehidrasi, yang bisa menjadi gejala gula darah tinggi, dan jika dibiarkan dapat meningkatkan risiko diabetes.

Baca juga: Ini yang Terjadi pada Tubuh jika Minum Kopi Tanpa Gula Setiap Hari

3. Terlalu banyak tambahan krimer

 

Terlalu banyak menambahkan krimer ke dalam kopi, dapat memicu dampak negatif pada kesehatan.

Pasalnya, pembuatan krimer dalam kemasan umumnya menambahkan aditif sintetis sebagai pengawet. Dalam hal ini, zat aditif yang paling umum digunakan adalah natrium fosfat.

Dikutip dari Kompas.com (19/3/2023), meskipun natrium fosfat sudah dianggap aman oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS, tetapi zat ini perlu diawasi lantara dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.

Selain itu, Pusat Sains untuk Kepentingan Umum (CSPI) memasukkan natrium fosfat ke dalam daftar zat tambahan yang harus dikurangi.

Baca juga: 4 Alasan Mengapa Perlu Minum Air Putih Sebelum Minum Kopi di Pagi Hari

4. Menambahkan pemanis buatan

Kopi sebaiknya tidak dikonsumsi dengan tambahan pemanis buatan, seperti sirup dan perasa.

Sebab, pemanis buatan mengandung kalori ekstra yang bisa memicu penambahan berat badan dan risiko obesitas.

Pada akhirnya, diabetes yang tak terkontrol bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti serangan jantung.

Pemanis buatan seperti sukralosa, sakarin, dan aspartam dapat memengaruhi bakteri usus di saluran pencernaan.

Selain itu, pemanis buatan secara signifikan juga dapat menyebabkan intoleransi glukosa dalam jangka panjang. Sehingga, ini membuat orang berisiko terkena diabetes tipe 2.

 Baca juga: Studi Baru: Minum Teh dan Kopi Setiap Hari Membuat Masa Tua Lebih Sehat

5. Menambahkan mentega dan minyak kelapa

Menambahkan mentega dan minyak kelapa ke dalam kopi juga dapat memicu kenaikan kadar kolesterol low density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat dalam tubuh.

“Menambahkan minyak kelapa ke dalam kopi pagi mungkin tampak tidak signifikan, namun dapat meningkatkan kadar kolesterol Anda secara signifikan," kata ahli diet terdaftar yang berbasis di Oakland, California, Ashley Reaver.

Pasalnya, mentega dan minyak kelapa sama-sama mengandung lemak jenuh tinggi yang dapat menjadi penyebab naiknya kolesterol dalam darah.

“Ini adalah hal-hal yang mudah untuk dilewatkan saat minum kopi untuk mengurangi risiko penyakit jantung, penyebab kematian nomor satu bagi orang Amerika,” tambahnya.

Baca juga: 4 Alasan Mengapa Tak Dianjurkan Minum Kopi Setelah Bangun Tidur

6. Orang yang sama sekali tidak minum kopi

Terakhir, orang yang bahkan tidak pernah minum kopi juga memiliki kemungkinan umur yang lebih pendek dibanding mereka peminum kopi.

Pasalnya, seperti yang disebutkan di atas, minum kopi dikaitkan dengan banyak manfaat, salah satunya dapat memperpanjang umur.

Menurut American Association of Retired Persons (AARP), peminum kopi memiliki risiko kematian lebih rendah dibandingkan seseorang yang tidak mengonsumsi kopi sebesar 10-15 persen.

Baca juga: Bisa Picu Efek Samping, Ini 10 Obat yang Tidak Boleh Diminum Bersama Kopi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi