Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Astronot Ceritakan Beberapa Bau yang Terendus di Luar Angkasa, Aroma Apa Saja?

Baca di App
Lihat Foto
Freepik/tawatchai07
Bagaimana bau ruang angkasa?
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Para astronot telah mendeskripsikan beberapa aroma yang tidak biasa yang berasal dari luar angkasa.

Hal tersebut tidak mengejutkan mengingat kandungan kimia di sana jauh berbeda dengan yang ada di Bumi.

Padahal sebenarnya, luar angkasa adalah ruang hampa udara, yang secara teknis harusnya seseorang tidak dapat mencium bau apa pun di sana. 

Adapun saat berada di luar angkasa, para astronot melindungi diri mereka di dalam pesawat ruang angkasa, pakaian luar angkasa, dan stasiun luar angkasa.

“Karena paparan langsung tentu saja akan membunuh mereka,” kata ahli astrofisika di Universitas Bar-Ilan di Israel, Ofek Birnholtz, dikutip dari Live Science (4/12/2023).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Namun demikian, ruang angkasa bukanlah ruang hampa sepenuhnya. Planet-planet penuh dengan berbagai macam molekul, beberapa di antaranya memiliki bau yang menyengat seperti beberapa bau di Bumi.

Lantas, seperti apa bau luar angkasa dan apa sumber kosmik dari bau tersebut?

Baca juga: Komet Tiga Kali Ukuran Everest Dikabarkan Meledak dan Mengarah ke Bumi, Apa Dampaknya?


Apa yang dicium astronot?

Dilansir dari Space, Selasa (9/1/2024), selama pendaratan Apollo di bulan, para astronot sering mengomentari bau seperti mesiu setelah mereka naik kembali ke ruang udara, memasuki batas pendaratan bulan dan melepas helm.

Demikian pula, setelah berjalan di luar angkasa, para astronot yang kembali ke Stasiun Luar Angkasa Internasional melaporkan bau mesiu, ozon, dan steak yang terbakar.

Berdasarkan temuannya tersebut, para ilmuwan memiliki dua teori bagus. Salah satunya adalah ketika astronot sedang berjalan di luar angkasa, satu atom oksigen dapat menempel pada pakaian antariksa mereka.

Kemudian, ketika mereka masuk kembali ke dalam ruang kedap udara dan melakukan tekanan ulang, molekul oksigen, O2, atau dua atom oksigen membanjiri airlock dan bergabung dengan atom oksigen tunggal membentuk ozon atau O3.

Hal inilah yang akan menjelaskan bau asam dan logam.

Lalu bagaimana dengan bau lainnya?

Mungkin ada hal lain yang sedang terjadi. Hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH), yang ditemukan dalam makanan hangus seperti roti bakar dan daging panggang, juga sering ditemukan di luar angkasa.

Faktanya, sebagian besar karbon antarbintang tersimpan dalam PAH. Mereka juga banyak terdapat di tata surya, sehingga dapat dengan mudah diambil oleh astronot dan dibawa ke dalam stasiun luar angkasa atau kapsul luar angkasa.

Kemungkinan besar, itulah sumber bau daging gosong yang dilaporkan oleh para astronot.

Pada 2008, NASA menugaskan ahli kimia di Omega Ingredients, Steven Pearce yang berspesialisasi dalam wewangian dan perasa untuk merekonstruksi bau luar angkasa bagi astronot yang sedang berlatih.

Hal ini lantaran, seorang astronot harus bisa membedakan antara bau PAH di pakaian antariksa mereka dan kebocoran bahan kimia berbahaya di stasiun luar angkasa.

Baca juga: Komet Sebesar Tiga Kali Gunung Everest Meledak dan Mengarah ke Bumi

Macam-macam bau di luar angkasa

Berikut beberapa bau luar angkasa yang diidentifikasi oleh para ilmuwan:

1. Bau telur busuk pada komet

Ketika pesawat ruang angkasa Rosetta milik Badan Antariksa Eropa bertemu dengan komet 67P/Churyumov-Gerasimenko pada tahun 2014, pesawat tersebut mendeteksi beragam molekul dalam koma komet, yaitu lingkaran gas yang mengelilingi inti padat komet.

Di antara molekul-molekul ini adalah hidrogen sulfida, yang memberikan bau tidak sedap pada telur busuk.

Kemudian ada bau amonia, yang mengingatkan pada bau urine yang menjijikkan, hidrogen sianida yang terkenal beracun serta memiliki bau seperti almond, karbon disulfida yang berbau harum, dan aroma acar formaldehida.

Anda mungkin akan tertarik pada kombinasi bau ini. Namun jika ada bau apa pun, kemungkinan besar baunya sangat lemah, karena sebagian besar koma komet adalah uap air dan karbon dioksida.

Baca juga: Cara Melihat Komet Nishimura yang Tak Akan Terlihat Lagi hingga 434 Tahun

2. Bulan memiliki bau seperti bensin

Salah satu tempat yang memiliki atmosfer yang dapat menyimpan aroma adalah bulan terbesar Saturnus, Titan. Namun, atmosfernya tidak terlalu membantu Anda mencium bau apa pun.

Karena di sana tidak ada oksigen dan cuacanya dingin, minus 292 derajat Fahrenheit (minus 179,6 derajat Celsius).

Jadi melepas helm pakaian antariksa dan menarik napas dalam-dalam bukanlah pilihan yang tepat. Namun, jika Anda bisa, maka akan menemukan bahwa Titan berbau bensin.

Bagaimanapun, bensin terbuat dari minyak mentah yang kaya akan hidrokarbon, yaitu molekul yang terbentuk dari atom hidrogen dan karbon, seperti metana dan etana.

Atmosfer Titan mengandung kabut hidrokarbon yang tebal dan di permukaan bulan, hidrokarbon cair membentuk danau dan sungai berminyak.

Namun metana, yang merupakan hidrokarbon dominan di Titan, tidak berbau apa pun.

Pesawat luar angkasa Cassini milik NASA mengidentifikasi bahan kimia tak dikenal di atmosfer Titan yang kabur dan berdasarkan eksperimen laboratorium NASA di Bumi, bahan kimia tersebut ditentukan sebagai molekul yang mengandung nitrogen, metana, dan benzena serta termasuk dalam keluarga molekul yang disebut heterosiklik nitrogen aromatik polisiklik (PANHs).

Khususnya, benzena dalam PANH-lah yang memberikan bau minyak bumi pada Titan, karena benzena juga ditemukan secara alami dalam bensin.

Baca juga: Apa Perbedaan Meteor, Asteroid, dan Komet? Berikut Penjelasannya

3. Gas pada awan yang memabukkan

Jadi Bima Sakti adalah tempat yang cukup menyengat, tapi bagaimana dengan alam semesta lainnya?

Sagitarius B2, awan molekul raksasa antarbintang yang terdiri dari gas dan debu pembentuk bintang yang berjarak kurang dari 400 tahun cahaya dari pusat Bima Sakti, memiliki berbagai jenis kimia aromatik.

Salah satunya lantaran mengandung banyak alkohol, termasuk vinil alkohol, metanol, dan etanol, sejenis alkohol dalam bir.

Pada 2009, para astronom juga mendeteksi molekul etil format di Sagitarius B2. Etil format adalah bahan kimia yang memberi aroma manis pada raspberry dan rum.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi