KOMPAS.com - Ketegangan di Ekuador terus meningkat usai Adolfo Macias, bos kartel narkoba kabur dari sel tahanannya pada Minggu (7/1/2024).
Belum diketahui secara pasti cara Macias melarikan diri dan posisinya saat ini.
Macias adalah pemimpin geng Los Choneros yang sedang menjalani hukuman 34 tahun penjara atas kasus perdagangan narkoba dan pembunuhan, dikutip dari Sky News.
Sehari setelah Macias kabur, Presiden Ekuador, Daniel Noboa mengumumkan keadaan darurat nasional selama 60 hari mulai Senin (8/1/2024).
Pada Selasa (9/1/2024), Noboa bahkan mendeklarasikan perang setelah geng narkoba menyerbu sebuah stasiun TV selama siaran berlangsung sambil membawa senjata.
Lantas, siapa itu Adolfo Macias?
Baca juga: Presiden Ekuador Deklarasikan Perang dengan Gangster, Keadaan Darurat Selama 60 Hari
Profil Adolfo Macias
Jose Adolfo Macias Villamar atau lebih dikenal dengan Fito adalah pria yang lahir 44 tahun silam di Manta, sebuah kota di Provinsi Manabi, Ekuador.
Fito kerap terlihat dengan jenggot dan rambut yang bergelombang. Dia berperawakan kekar dengan perut buncit.
Diketahui, Fito merupakan pemimpin Los Choneros, salah satu geng paling kejam di Ekuador yang muncul di Provinsi Manabi.
Pria ini tercatat memiliki banyak tindak kriminal, mulai dari perampokan, pembunuhan, kejahatan terorganisir, kepemilikan benda bersenjata, dan penyerangan.
Menurut peradilan Ekuador, setidaknya 30 dakwaan dijatuhkan kepada Macias, sebagaimana dikutip dari US News.
Dia masuk dalam daftar orang yang paling dicari di Ekuador.
Baca juga: Bos Kartel Narkoba Ekuador Dikubur Bersama Banyak Senjata, Jadi Bekal Perlindungan di Akhirat
Pemimpin geng Los Choneros sejak 2020
Setelah kematian bos Los Choneros, Jose Luis Zambrano alias Rasquina pada Desember 2020, Fito dan Junior Roldan ditugaskan untuk memimpin geng tersebut.
Namun, Junior Roldan terbunuh tak lama setelah keluar dari penjara, sehingga menyisakan Fito sebagai pemimpin tunggal.
Pihak berwenang di Ekuador telah mengklasifikasikan geng tersebut sebagai organisasi teroris.
Menurut pihak berwenang, kelompok ini mengendalikan jalur narkoba melalui pantai Pasifik dan memiliki hubungan dengan kartel Sinaloa di Meksiko yang telah menyediakan layanan keamanan dan logistik selama beberapa dekade.
Los Choneros adalah geng narkoba paling terkenal di Ekuador. Geng ini muncul pada tahun 1990-an.
Polisi mengatakan, kelompok ini mendominasi paviliun penjara.
Hingga 2020, ketika Rasquina meninggal, geng tersebut mengendalikan kelompok-kelompok kriminal lainnya.
Namun, kematian itu juga memicu perebutan kekuasaan dengan pesaingnya, seperti Los Tiguerones, Los Lobos, dan Los Chonekillers, yang sebelumnya merupakan sekutu.
Baca juga: Daniel Noboa, Ahli Waris Usaha Pisang, Terpilih Jadi Presiden Ekuador di Usia 35 Tahun
Pernah melarikan diri dari sel tahanan
Pelarian Fito dari sel tahanan bukan pertama kali terjadi. Pada 2013 lalu, dia dilaporkan melarikan diri dari penjara dengan keamanan maksimum.
Namun, dia berhasil ditangkap kembali beberapa minggu kemudian.
Polisi sedang menyelidiki apakah pelariannya kali ini sama dengan pelariannya satu dekade lalu.
Bahkan, dari dalam penjara, Fito diyakini masih bisa menggunakan pengaruhnya terhadap geng tersebut, termasuk mengendalikan rute dan wilayah perdagangan narkoba.
Belakangan, Presiden Ekuador, Daniel Noboa mempertanyakan hak istimewa yang diterima Fito saat di dalam bui.
Pemimpin geng terkejam di Ekuador itu diduga memiliki sel dengan banyak stop kontak di dindingnya.
"Mari kita mulai dengan fakta bahwa seharusnya tidak ada colokan untuk mengisi daya ponsel atau router internet di dalam selnya," kata Noboa, masih dari sumber yang sama.
Baca juga: Calon Presiden Ekuador Tewas Ditembak Saat Kampanye
Pihak berwenang mengatakan, Fito terlihat senang dan tidak melakukan banyak hal untuk menyembunyikan keistimewaan yang dinikmatinya di penjara.
Dia bahkan hampir menentang negara dengan memamerkannya dalam video dan foto di media sosial.
Selama di penjara La Regional, pihak berwenang mengatakan, Fito kerap mengadakan pesta dan memiliki akses ke barang-barang terlarang termasuk senjata, peralatan, minuman keras, ayam aduan dan perhiasan.
Sebuah lukisan berbingkai menunjukkan potretnya sedang mengenakan jubah seperti seorang pengacara, terpampang di penjara..
Dalam video terakhirnya yang dirilis pada Juli 2023, Fito tampak dikelilingi oleh orang-orang bersenjata dan seorang perwira polisi, yang menurut pihak berwenang dipaksakan.
Baca juga: Kisah Lansia di Ekuador Bangkit dari Kematian, Terengah dan Gedor Peti Mati Saat Pemakaman
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.