Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Aturan Tidak Boleh Berisik di KRL tapi Suara Iklan Dinilai Mengganggu, Ini Kata KCI

Baca di App
Lihat Foto
KOMPAS.COM/ZINTAN PRIHATINI
Suasana di dalam KRL jurusan Tanah Abang-Rangkasbitung yang dipadati penumpang pada Selasa (28/3/2023). Suara iklan di KRL Jabodetabek dinilai terlalu keras dan mengganggu.
|
Editor: Mahardini Nur Afifah

KOMPAS.com - Unggahan yang mengeluhkan suara iklan di dalam kereta rel listrik (KRL) commuter line Jabodetabek terlalu keras, ramai di media sosial.

Unggahan tersebut salah satunya dibuat oleh akun X (dulu Twitter) @txttransportasi, Kamis (11/1/2024).

Dalam tangkapan layar, pengunggah tampak menggarisbawahi larangan pengguna KRL untuk mendengarkan musik dengan suara keras.

Selain itu, tertulis pula larangan untuk melakukan kegiatan yang dapat mengganggu kenyamanan pengguna jasa lain.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Gak sadar diri nyetel suara iklan kenceng2. Mana kadang suara iklannya tabrakan sama suara pengumuman yang lebih penting. Udah benar mending iklan cetak daripada iklan suara, annoying asli," tulis pengunggah.

Menanggapi unggahan, beberapa pengguna lain turut menimpali bahwa suara iklan di sejumlah rangkaian KRL Jabodetabek terkadang mengalahkan pengumuman dalam commuter line.

"Udah pernah mention @CommuterLine dan ga digubris asli beneran ga kedengeran itu pengumumannya," komentar akun @tyasher, sembari mengunggah gambar gerbong dengan keterangan 204-329.

"Di rangkaian2 tertentu suara speaker announcernya bener2 bikin pekak telinga min," tulis warganet dengan akun @ioniqfive.

"Biasanya di krl 205 tu suara iklannya kenceng banget," tulis pengguna @OllaUniverso.

Hingga Jumat (12/1/2024) petang, unggahan tersebut telah dilihat lebih dari 32.800 kali, disukai 480 pengguna, dan diunggah ulang oleh lebih dari 210 warganet.

Lantas, bagaimana tanggapan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) alias KAI Commuter selaku operator KRL Jabodetabek?

Baca juga: Ramai soal KRL Kembali ke Zaman Dulu Saat Penumpang Bergelantungan, Mungkinkah Terjadi?


KAI Commuter bakal cek suara iklan yang dinilai keras

Saat dikonfirmasi, Manager Humas PT KCI atau KAI Commuter Leza Arlan mengatakan, pihaknya akan melakukan pengecekan suara iklan yang dianggap mengganggu dan bertabrakan dengan pengumuman di dalam KRL Jabodetabek.

Namun, pihaknya tidak memberikan kepastian lebih lanjut apakah akan mengevaluasi keluhan pengguna tersebut.

"Ada info di kereta nomor berapa, jurusan mana? Kami lakukan pengecekan dulu ya," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (12/1/2024).

Terkait aturan penumpang tidak boleh mengeluarkan suara keras, menurut Leza, tata tertib tersebut telah tercantum dalam situs resmi, terutama pada bagian etika pengguna jasa KRL.

Salah satu etika yang perlu dipenuhi, penumpang tidak boleh berbicara dengan suara kencang maupun berteriak di dalam KRL.

Pengguna juga tidak diperkenankan untuk mendengarkan musik dengan suara keras yang dapat mengganggu kenyamanan pengguna lain.

Selain suara keras, dikutip dari laman Commuter Line, pengguna jasa KRL perlu menerapkan beberapa etika berikut:

  • Memberikan tempat duduk atau tempat duduk prioritas kepada pengguna jasa yang berhak dan lebih membutuhkan
  • Tidak berlarian di dalam commuter line
  • Mendahulukan pengguna jasa yang akan turun dari commuter line terlebih dahulu sebelum naik ke dalam commuter line
  • Antre dengan tertib.

KAI Commuter pun mengimbau para penumpang untuk senantiasa menaati tata tertib selama menggunakan rangkaian commuter line.

"Kami mengimbau kepada pengguna untuk saling menghormati agar nyaman dalam perjalanan menggunakan commuter line," kata Leza.

Baca juga: Viral, Foto Iklan Surat Sakit Online 15 Menit Langsung Jadi, Kok Bisa?

Ketentuan menggunakan KRL commuter line

Bukan hanya etika, seluruh penumpang juga perlu memperhatikan ketentuan saat menggunakan KRL commuter line.

Masih dari laman Commuter Line, berikut sejumlah ketentuan dan larangan saat berada di stasiun maupun rangkaian KRL:

  • Melakukan kegiatan komersial di seluruh area stasiun dan di dalam commuter line tanpa izin
  • Minum minuman keras dan/atau mabuk selama berada di lingkungan stasiun dan/atau berada di dalam commuter line
  • Merokok di dalam commuter line dan di seluruh area stasiun, kecuali di tempat yang telah ditetapkan sebagai area merokok
  • Membawa barang bawaan yang melanggar ketentuan
  • Duduk di lantai dan/atau menggunakan kursi lipat di dalam commuter line
  • Membuang sampah atau kotoran tidak pada tempat yang disediakan
  • Melakukan kegiatan yang menimbulkan keributan serta mengganggu ketertiban dan kenyamanan pengguna jasa lain di lingkungan stasiun dan di dalam commuter line
  • Makan dan minum di dalam commuter line
  • Mencuri, mengambil, menghilangkan, atau merusak aset dan peralatan commuter line dan stasiun
  • Melakukan tindakan vandalisme
  • Meludah dan mengotori area stasiun dan di dalam commuter line
  • Mengemis dan meminta sumbangan dalam bentuk apapun di lingkungan stasiun dan di dalam commuter line tanpa izin
  • Tidur di dalam commuter line dengan cara merebahkan seluruh badan di kursi dan/atau menaikkan sebagian kaki atau seluruh kaki ke kursi sehingga mengganggu kenyamanan pengguna jasa lainnya
  • Melakukan perbuatan yang melanggar norma kesusilaan
  • Berada di sambungan commuter line
  • Menggunakan handgrip commuter line untuk bermain, bergelantungan, bergelayutan, atau berayunan
  • Membuka jendela, pintu, menarik tuas darurat, dan mengoperasikan rem darurat selama perjalanan kecuali dalam keadaan darurat berdasarkan prosedur keselamatan
  • Masuk atau berada di kabin masinis tanpa izin tertulis
  • Berada di kereta khusus wanita bagi pengguna jasa berjenis kelamin laki-laki, kecuali balita atau anak-anak
  • Melakukan kegiatan yang mengandung unsur politik dan SARA di area stasiun maupun di dalam commuter line.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi