Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warganet Keluhkan Januari yang Terasa Sangat Lama, Bagaimana Penjelasan Sains?

Baca di App
Lihat Foto
Encyclopædia Britannica
Mengapa Januari terasa lama?
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Lini masa media sosial diramaikan dengan unggahan warganet yang mengeluhkan bahwa waktu di Januari berjalan sangat lambat, tak seperti bulan-bulan sebelumnya.

Hal tersebut diunggah oleh beberapa warganet seperti berikut ini:

"Ngerasa ga sih Januari tuh berasa lama bgt??Rasanya kek udah jalanin sebulan tapi kenyataan baru tanggal 12. Gw sampe googling," tulis akun @Widino.

"Bener bgt, nangis bgt liat kalender masih tgl 13 aja harusnya uda tgl 25an ini," tulis akun @Adindahww_.

"Aku pdhl seminggu awal Januari dihabiskan dg sakit, tp ttp berasa lambaaatt..
Minggu kedua Januari aja blm selesai," tulis akun @eunikero.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, benarkah Januari terasa sangat lama dan apa alasan sains di balik hal tersebut?

Baca juga: BMKG: 30 Wilayah Ini Berpotensi Alami Hujan Lebat pada 13-14 Januari 2024


Alasan mengapa Januari terasa lama

Seorang peneliti di Universitas Cambridge, William Skylark mengatakan, persepsi waktu adalah konsep yang sulit untuk dijabarkan. 

"Kita semua mengalami waktu secara berbeda, dan ada sejumlah faktor yang dapat memengaruhinya," ujar dia, dilansir dari Newstatesman (31/1/2018).

Dalam penelitian yang ia lakukan menunjukkan, peserta yang habis menonton film seram mengatakan bahwa waktu terasa berjalan sangat lama.

Dengan kata lain, rasa takut akan memperlambat waktu, yang menurut eksperimen, merupakan efek gairah pada kecepatan sistem jam internal.

Sistem jam internal ini adalah cara kita menilai detik. Sistem ini diyakini terletak di bagian otak yang dikenal sebagai striatum. Meskipun begitu, para peneliti telah mencari tahu apakah area lain (terutama hipokampus) memiliki sistem jam paralel.

Selain itu, Januari memiliki keistimewaan lantaran menjadi bulan yang paling padat dalam setahun. Meskipun Desember juga mempunyai 31 hari, namun bulan ini selalu penuh dengan peristiwa yang dinanti-nantikan dan "dipulihkan".

Seorang mahasiswa PhD di UCL, Zhenguang Cai yang mempelajari persepsi waktu mengatakan, ada kemungkinan bahwa memulai kembali pekerjaan setelah liburan Natal menyebabkan banyak kebosanan dibandingkan dengan menikmati kesenangan selama liburan Natal dan tahun baru.

"Hal ini pada gilirannya menyebabkan kebosanan dan menimbulkan kesan bahwa waktu berjalan lambat di bulan Januari," ungkapnya.

Di samping itu, Januari juga penuh dengan pekerjaan, itulah alasan mengapa bulan ini terasa berjalan sangat lambat.

Menurutnya, bersenang-senang tampaknya menjadi tolak ukur terbesar apakah Anda mengalami waktu yang berjalan sangat lambat atau sangat cepat. Fenomena ini paling mudah dijelaskan oleh hipotesis jam dopamin.

Baca juga: Kelompok Orang yang Harus Lunasi Biaya Haji 2024 Mulai Januari 2024

Pengaruh jam dopamin internal

Dopamin adalah hormon yang dilepaskan oleh otak yang dirangsang oleh kesenangan, kepuasan, pencapaian, dan lainnya.

Dopamin sering dilepaskan sepanjang November dan Desember karena semua peristiwa seputar liburan akhir tahun.

Saat Anda sibuk selama bulan-bulan liburan, ada begitu banyak hal yang harus dilakukan dan sangat sedikit waktu, yang akhirnya menghasilkan tingkat dopamin lebih tinggi.

Dengan tidak banyak hal yang dilakukan di Januari selain kembali bekerja, pikiran terasa bosan, sehingga bisa memperlambat jam internal tubuh, membuat waktu terasa berjalan sangat lambat.

Sebuah penelitian dilakukan pada 2010 yang melibatkan 37 mahasiswa. Di mana peserta diberi sebuah teks panjang, dan mereka diminta menggarisbawahi semua kata yang memiliki kombinasi huruf ganda di dalamnya.

Satu kelompok siswa menghabiskan waktu 20 menit untuk mengerjakan tugas tersebut, sedangkan kelompok lainnya menghabiskan waktu lima menit.

Kendati demikian, kedua kelompok diberitahu bahwa tugas tersebut hanya memakan waktu 10 menit.

Para siswa kemudian diminta untuk membuat penilaian waktu retrospektif. Ini adalah jenis penilaian yang bisa Anda buat setiap kali Anda mengatakan Januari terlalu lama.

Anda melihat kembali suatu peristiwa atau periode, dan membuat penilaian tentang berapa lama Anda memikirkan atau merasakannya. Jadi, alih-alih mengandalkan jam internal, penilaian ini lebih bergantung pada ingatan Anda.

Para peserta yang telah menghabiskan waktu lima menit untuk mengerjakan tugas tersebut, namun diberitahu oleh para peneliti bahwa mereka telah menghabiskan 10 menit untuk mengerjakannya, tidak hanya merasa bahwa waktu telah berlalu dengan sangat cepat, namun mereka juga lebih menikmati tugas tersebut.

Sedangkan mereka yang telah menghabiskan 20 menit untuk mengerjakan tugas tersebut, dan kemudian diberi tahu bahwa mereka hanya menghabiskan 10 menit, menganggap tugas tersebut membosankan dan percaya bahwa waktu telah berlalu.

Kesimpulannya, setiap orang memiliki kemampuan yang buruk untuk menentukan berapa lama sesuatu bertahan.

Semakin lama kita berpikir sesuatu itu berlangsung, akan semakin tidak menyenangkan dan akan semakin banyak kita mengeluh.

Itulah jawaban utama mengapa semua orang berkicau di Twitter soal waktu di Januari yang terasa berjalan begitu lambat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi