Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies-Muhaimin Nantikan Mukjizat Menang, Akankah Bersatu dengan Ganjar-Mahfud?

Baca di App
Lihat Foto
ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Capres-cawapres nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar tiba di lokasi debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat tersebut bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.
|
Editor: Mahardini Nur Afifah

KOMPAS.com- Bendahara Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Ahmad Sahroni menyebutkan, pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar tak pasang target muluk dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Sahroni berpendapat, pasangan Anies-Muhaimin yang dikenal dengan Amin ini tengah menunggu mukjizat untuk bisa menang pemilu.

"Yang enggak punya target cuma Amin saja. Pada posisi setengah saja, duduk, tinggal menunggu mukjizat menang di satu putaran, atau menang di dua putaran," ujar Sahroni, dikutip dari Kompas.com, Jumat (12/1/2024).

Baca juga: Rincian Lengkap 28 Simpul Kesejahteraan Anies-Muhaimin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sahroni memprediksi, Pilpres 2024 akan berlangsung dua putaran. Sebab, ia tidak yakin ada satu kandidat yang dapat meraup suara lebih dari 50 persen di putaran pertama.

"Enggak realistis ya (1 putaran), saya yakin 2 putaran," kata dia.

Ia menerangkan, penyebab tak ada salah satu kandidat bisa meraup suara lebih dari 50 persen karena jumlah pemilih di Indonesia yang sangat banyak dengan persebaran wilayahnya luas.

“Karena ini negara luasannya seluas-luasnya, maka jangan main-main, jangan main-main juga menarasikan seolah-olah semua bisa (satu putaran), tapi kalau upaya, itu wajar-wajar saja, target ya," jelas dia.

Baca juga: Melihat Gagasan Anies, Prabowo, dan Ganjar soal Keamanan Siber di Indonesia...

Ganjar buka peluang kerja sama dengan Anies-Muhaimin

Sementara itu, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo tak menutup peluang kerja sama dengan pasangan Anies-Muhaimin untuk putaran kedua Pilpres 2024.

Hal tersebut disampaikan Ganjar, usai ditanya apakah jadwal kampanye yang hampir mirip dengan pasangan Anies-Muhaimin bagian dari sinyal komunikasi untuk berkongsi.

"Jadi enggak apa-apa. Ya kalau penjajakan-penjajakan, boleh," ucap Ganjar dilansir dari Kompas.com, Sabtu (13/1/2024).

Terlebih, Ganjar dan pasangannya, Mahfud MD sama-sama berkuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM), begitu juga Anies yang merupakan alumni UGM.

"Jadi kalau teman-teman yang kuliah di UGM di Yogya itu pasti sudah tahu style kami seperti apa. Oh, ini lagi serius, bercanda, ini kode-kode, gitu biasa," imbuh dia.

Ganjar menekankan, semua itu ditempuh demi kebaikan bersama.

"Jadi kita pikir, semuanya baik-baik, ya," tutur dia.

Baca juga: Melihat 21 Program Unggulan Ganjar-Mahfud...

Pernyataan serupa diungkapkan oleh Sekretaris Sekretaris Jenderal PDI-P sekaligus Sekretaris Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto.

Diketahui, sebelumnya Anies dan Muhaimin secara terbuka memberikan selamat atas perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-51 PDI-P.

Selain itu, Anies-Muhaimin juga terlihat bersalaman dengan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani usai Debat Ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).

"Ya tentu saja kami sangat welcome, apa yang disampaikan Mbak Puan dengan salaman dengan Pak Anies," ungkap Hasto, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (13/1/2024).

Hasto mengaku, saat ini pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan dua kubu terkait adanya potensi putaran kedua Pilpres 2024 itu.

Salah satunya ketika ia bertemu dengan Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang merapat ke kubu Anies-Muhaimin.

Dalam pertemuan itu, JK sempat menyampaikan kekhawatirannya mengenai intervensi pada Pilpres 2024.

"Jadi komunikasi di dalam menghadapi intimidasi itu telah dilakukan, antara paslon 1 dan 3, melalui tim kampanyenya masing-masing," kata Hasto.

Soal jadi potensi terjadi putaran kedua Pilpres 2024, Hasto menilai rakyat yang akan menentukannya.

"Jangan sampai ada paksaan dari otoritas kekuasaan melalui berbagai intimidasi, melalui berbagai politisasi bansos, melalui praktik money politic dengan mengunakan kekuatan uang untuk memaksakan satu putaran," harap Hasto.

Baca juga: Ragam Survei Terbaru Pilpres 2024, Anies-Muhaimin Salip Ganjar-Mahfud

Tanggapan kubu Anies-Muhaimin

Meski ada beberapa sinyal kongsi dari beberapa pihak, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menunjukkan sikap berbeda.

Ia justru mempertanyakan sikap capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo yang menyatakan membuka peluang kerja sama dengan capres Anies Baswedan.

Sebab menurutnya, kedua kubu masih mungkin berhadapan dalam putaran kedua Pilpres 2024.

“Saya enggak mengerti cara pikirnya, apakah Mas Ganjar sudah putus asa? Kenapa dia tidak berpikir di putaran kedua bisa berhadapan sama Anies?” ucap dia dilansir dari Kompas.com, Jumat (12/1/2024).

Ia menilai, komunikasi yang ditunjukan Ganjar kepada Anies dan Muhaimin tak begitu berarti hingga saat ini.

Sebab, kedua kubu masih harus fokus memikirkan putaran pertama Pilpres 2024 terlebih dahulu.

“Kita enggak tahu rahasia Tuhan kan. Semua kemungkinan-kemungkinan itu (masih mungkin) terjadi, mengapa kita melakukan hal yang sia-sia?” ucap dia.

Sejauh ini, ia mengeklaim belum ada komunikasi serius antara pihaknya dengan kubu pasangan Ganjar-Mahfud.

Ali menegaskan, jika figur-figur yang membangun percakapan di antara keduanya tidak mewakili sikap Koalisi Perubahan.

“Tapi bahwa ada personal-personal yang membangun komunikasi monggo silakan, tapi tidak mewakili Nasdem dan koalisi,” kata dia.

Baca juga: Beda Sikap Anies, Ganjar, Prabowo soal Palestina di Debat Ketiga Pilpres 2024

(Sumber: Kompas.com/Irfan Kamil, Nicholas Ryan Aditya, Fika Nurul Ulya, Tatang Guritno | Editor: Ihsanuddin, Diamanty Meiliana, Sabrina Asril)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi