Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisa Jadi Tanda Penyakit, Apa yang Menyebabkan Urine Berbusa?

Baca di App
Lihat Foto
iStockphoto/Grafner
Ilustrasi penyebab air kencing bebrusa.
|
Editor: Muhammad Zaenuddin

KOMPAS.com - Urine atau air seni adalah zat cair buangan yang terkumpul di dalam kandung kemih dan dikeluarkan melalui saluran kemih.

Urine umumnya berbentuk cairan normal, tetapi bisa tampak berbusa dalam keadaan-keadaan tertentu.

Urine kadang-kadang bisa berbusa akibat kecepatan aliran urine yang keluar saat Anda buang air kecil.

Namun, urine berbusa lebih mungkin menjadi tanda penyakit jika sering terjadi atau semakin berbusa seiring berjalannya waktu.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baca juga: Serangan Jantung Bisa Terjadi Saat Tidur, Apa Penyebab dan Gejalanya?


Apa penyebab urine berbusa?

Penyebab paling umum dari urine berbusa adalah kecepatan aliran urine saat Anda buang air kecil. Busa jenis ini juga akan hilang dengan cepat.

Namun, beberapa kondisi berikut juga dapat menjadi faktor dari urine berbusa:

1. Dehidrasi

Dilansir dari laman Medical News Today, jika seseorang mengalami dehidrasi, urinenya mungkin tampak lebih gelap dan pekat dari biasanya.

Ini karena mereka tidak minum cukup cairan bening untuk mengencerkan zat lain, seperti protein, dalam urin.

Protein memiliki sifat surfaktan dan, jika hadir dalam jumlah yang lebih besar, dapat menyebabkan urine berbusa saat dikeluarkan.

Baca juga: Gejala dan Tanda-tanda Polio pada Anak yang Harus Diwaspadai Orangtua

2. Penyakit ginjal

Urine berbusa juga dapat menunjukkan bahwa Anda memiliki terlalu banyak protein, seperti albumin, dalam urine Anda.

Protein dalam urine Anda bereaksi dengan udara untuk menghasilkan busa. Ini bisa terjadi ketika ginjal yang rusak menyebabkan terlalu banyak protein bocor ke dalam urine.

Jika seseorang mengalami kerusakan atau penyakit ginjal, protein dapat bocor dari ginjal ke dalam urine.

Baca juga: 8 Ciri Gagal Ginjal yang Perlu Diwaspadai, Apa Saja?

3. Diabetes

Diabetes dan penyebab lain dari kadar gula darah tinggi dapat menyebabkan kadar albumin yang lebih tinggi melewati ginjal. Hal ini dapat menyebabkan urine berbusa.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kerusakan pada mikrovaskuler ginjal dan sistem filtrasi akibat nefropati diabetik memungkinkan protein lebih bebas masuk ke dalam urine.

Dan kondisi tersebut dapat menyebabkan proteinuria dan urine berbusa.

Baca juga: Potensi Manfaat Air Kelapa untuk Menurunkan Gula Darah Penderita Diabetes

4. Ejakulasi retrograde

Dikutip dari laman Healthline, ejakulasi retrograde, yaitu suatu kondisi pada pria ketika air mani kembali ke kandung kemih dan bukannya dikeluarkan dari penis. Namun, penyebab ini kurang umum.

4. Amiloidosis

Amiloidosis adalah suatu kondisi langka yang juga dapat menyebabkan urine berbusa, penumpukan cairan, dan masalah pada ginjal.

Hal ini disebabkan oleh penumpukan protein tertentu, dan dapat mempengaruhi banyak organ.

Baca juga: Gejala Vertigo yang Dapat Dirasakan pada Mata

5. Obat-obatan

Mengonsumsi obat phenazopyridine termasuk penyebab lain yang kurang umum dari urine berbusa. Obat ini biasanya digunakan untuk mengobati rasa sakit akibat infeksi saluran kemih.

Waspadai gejala yang mengikuti

Jika urine Anda berbusa saat Anda buang air kecil, biasanya bukan masalah. Namun, Akan menjadi petunjuk masalah medis jika urine Anda berbusa, disertai gejala-gejala berikut:

  • Bengkak di tangan, kaki, wajah, dan perut, yang bisa jadi merupakan tanda penumpukan cairan dari ginjal yang rusak
  • Kelelahan
  • Kehilangan nafsu makan
  • Mual dan/atau sampai muntah
  • Kesulitan untuk tidur
  • Perubahan jumlah urine yang Anda hasilkan
  • Urine keruh
  • Urine berwarna lebih gelap.

Jika urine Anda berbusa terlalu sering dan disertai dengan beberapa gejala di atas, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan ke dokter untuk mengetahui kondisi pastinya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi