Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beda Prediksi BRIN dan BMKG soal Akhir Musim Hujan 2024

Baca di App
Lihat Foto
Pexels/Nguy?n H?u Nhã
Akhir musim hujan 2024.
|
Editor: Ahmad Naufal Dzulfaroh

KOMPAS.com - Sebagian besar wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan.

Analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan, 61 persen wilayah Zona Musim (ZOM) di Indonesia sudah memasuki musim hujan.

Adapun puncak musim hujan diperkirakan terjadi pada Januari dan Februari 2024.

Sejumlah wilayah seperti Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, dan sebagian wilayah Sulawesi telah memasuki musim hujan.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantas, kapan musim hujan 2024 akan berakhir?

Baca juga: Banjir Bandung, BMKG Minta Warga Siaga karena Baru Awal Musim Hujan

Akhir musim hujan versi BRIN dan BMKG

Terkait akhir musim hujan di Indonesia, ada perbedaan antara Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan BMKG.

Menurut BRIN, musim hujan 2024 akan berlangsung lebih cepat dan diperkirakan berhenti pada akhir Januari.

Sementara BMKG menyebutkan, musim hujan masih terjadi hingga April 2024 dan mengalami transisi ke musim kemarau secara bertahap.

Berikut perbedaan prediksi akhir musim hujan menurut BRIN dan BMKG:

Baca juga: BMKG Sebut Indonesia Dilanda El Nino dan Monsun Asia Saat Musim Hujan 2024, Apa Dampaknya?

Prediksi akhir musim hujan versi BRIN

Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN Eddy Hermawan mengatakan, musim hujan di Indonesia kemungkinan hanya sampai akhir Januari 2024.

Hal itu lantaran fenomena El Nino moderat yang masih terjadi di Indonesia.

"Musim hujan mestinya Desember, Januari, dan Februari (DJF), sepertinya tidak sampai Februari hujannya sudah habis karena El Nino itu berawal bulan Mei 2023 dan akan berakhir pada Mei 2024," kata dia, dilansir dari Antara.

Eddy menjelaskan, fenomena hujan yang menurun di berbagai wilayah Indonesia dipengaruhi oleh Monsun Asia atau angin barat.

Angin yang bersifat periodik itu membawa uap air dari Siberia, Jepang, Hong Kong hingga Vietnam ke Indonesia dan menciptakan hujan.

Menurut Eddy, angin Monsum Asia lebih dominan daripada El Nino moderat yang masih terjadi.

"Walaupun El Nino tidak kuat, tetapi ada efek mengurangi jumlah curah hujan yang akan masuk ke Indonesia," tandas dia.

Baca juga: 2023 Jadi Tahun Terpanas Sepanjang Sejarah, Bagaimana dengan 2024?

Prediksi akhir musim hujan versi BMKG

Sementara itu, Kepala Pusat Layanan Iklim BMKG Ardhasena Sopaheluwakan memiliki pendapat yang berbeda soal akhir musim hujan 2024.

Menurutnya, musim hujan mulai berakhir pada April 2024 di beberapa wilayah Indonesia.

"Memang awal musim hujan itu mundur dimulai pada akhir November dan awal Desember 2023 untuk wilayah Indonesia yang ada di selatan khatulistiwa," ungkap Ardhasena saat dihubungi Kompas.com, Rabu (12/1/2024).

"Dan (musim hujan) itu terus berlangsung nanti kira-kira sampai ya baru mulai transisi mulai sekitar April," imbuhnya.

Sebaliknya, pada Januari-Februari, Indonesia justru sedang memasuki puncak musim hujan.

Adapun pada transisi musim hujan ke musim kemarau pada April 2024 , Ardhasena menjelaskan bahwa peristiwa itu akan terjadi secara bervariasi.

Baca juga: Muncul Lingkaran Awan di Citra Radar BMKG Jawa Timur, Benarkah Tanda Angin Kencang atau Badai?

"Misalkan, wilayah sekitar Nusa Tenggara mungkin Maret 2024 sudah ada yang mulai masuk musim kemarau," kata dia.

"Jadi musim kemaraunya juga mulainya bervariasi, mulai dari Nusa Tenggara Timur merambat sedikit demi sedikit ke barat lalu menyusul Nusa Tenggara Barat, terus Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Lampung, Sumatera Selatan," terang Ardhasena.

Fenomena itu terjadi karena angin monsun Australia dari arah timur membawa udara kering, sehingga wilayah Indonesia di bagian timur akan terdampak musim kemarau lebih dulu.

Kemudian, udara kering tersebut secara gradual akan merambat perlahan ke Indonesia bagian barat selama 2-3 bulan.

Kendati demikian, Ardhasena berkesimpulan bahwa iklim di Indonesia masih normal. Pasalnya, El Nino sudah melemah sekitar Maret-April 2024, sehingga tidak ada dominasi iklim global.

Baca juga: Puncak Musim Hujan Terjadi Bersamaan dengan El Nino, Apa Dampaknya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag
Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi