Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Akan Terjadi jika Semua Ikan di Laut Tidak Ada?

Baca di App
Lihat Foto
Shutterstock
Ilustrasi laut. Bagaimana kondisi jika tidak ada ikan di laut?
|
Editor: Inten Esti Pratiwi

KOMPAS.com - Lautan sangat luas dan menutupi sebagian besar permukaan Bumi yang dihuni oleh manusia.

Lautan sendiri dipenuhi dengan berbagai macam kehidupan, seperti keanekaragaman ikan, dari yang berukuran sangat kecil hingga sangat besar.

Bagi manusia, ikan hanyalah salah satu jenis bahan pangan yang menyehatkan. Di samping, sebagian kecilnya, ikan juga dijadikan sebagai binatang hias atau peliharaan.

Lantas, pernahkah terpikir, bagaimanakah kondisi Bumi jika pada suatu titik semua ikan di laut hilang atau habis? 

Baca juga: Apa yang Akan Terjadi Saat Manusia Berhenti Menangkap Ikan?

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini yang terjadi jika di laut tak lagi ada ikan

Dikutip dari The Conversation, seorang asisten profesor BioSciences dari Universitas Rice, Amerika Serikat (AS) bernama Kory Evans mencoba mengungkapkan kondisi yang akan terjadi jika di laut tidak ada lagi ikan.

Evans menerangkan, ikan memiliki kontribusi dalam keberlangsungan kehidupan laut maupun kehidupan Bumi secara keseluruhan.

“Lautan penuh dengan ikan, begitu banyak ikan sehingga mereka menjadi penyumbang karbon terbesar kedua dari seluruh karbon, bahan yang membentuk makhluk hidup, di seluruh kerajaan hewan,” kata dia.

“Mereka berada tepat di belakang kelompok serangga dan krustasea,” lanjutnya.

Lebih lanjut, ia menilai bahwa ikan-ikan memiliki berbagai macam peran dalam ekosistemnya. Sehingga jika ikan menghilang, lautan akan terlihat sangat berbeda, begitu juga dengan Bumi dan segala kehidupannya.

Berikut, dua peran besar ikan di laut:

Baca juga: Viral, Video Ikan Masih Menggelepar Setelah Tubuhnya Dibelah Jadi 2, Kok Bisa?

Ikan sebagai bahan makanan

Menurutnya, ikan memainkan peran penting sebagai predator dan mangsa di dalam ekosistem laut, terutama dalam rantai makanan.

Ribuan spesies di seluruh lautan dan ekosistem darat, diketahui bergantung pada ikan sebagai makanan, termasuk manusia.

Pada ekosistem terumbu karang, ikan-ikan kecil dimakan oleh ikan-ikan besar dan hewan laut lainnya.

Dalam artian, ikan-ikan kecil membentuk dasar rantai makanan dengan menyediakan energi bagi ikan-ikan besar dan makhluk hidup lainnya.

Di luar air, banyak burung, mamalia, dan reptil memakan ikan dan mengandalkan ikan sebagai sumber protein penting yang bermanfaat bagi mereka.

Bahkan, tumbuhan darat pun akan mendapatkan manfaat dari kehadiran ikan.

Sebuah studi menunjukkan, beberapa tanaman mendapatkan 70 persen nitrogennya dari salmon yang mati di dekat tepi sungai.

Diketahui, salmon akan berenang menuju sungai setelah menghabiskan beberapa tahun di laut.

Baca juga: Ukuran Ikan di Laut Menciut karena Pemanasan Global, Apa Dampaknya?

Ikan sebagai penjaga habitat

Lebih lanjut, Evans menjelaskan bahwa ikan dapat menciptakan dan memelihara habitat penting bagi organisme lain di saat mereka mencari makan.

Di ekosistem terumbu karang, ikan pemakan tumbuhan mengendalikan pertumbuhan alga dengan terus-menerus memakan alga tersebut.

Tanpa bantuan hewan herbivora, atau ikan pemakan tumbuhan, alga akan tumbuh dengan cepat dan membekap karang, sehingga secara cepat membunuhnya.

Salah satu jenis ikan herbivora, yaitu ikan kakatua yang memakan karang secara langsung.

Meski terlihat aneh, ikan kakatua sebenarnya dapat meningkatkan laju pertumbuham koloni karang.

Selain, kotoran dari ikan kakatua ternyata telah terbukti sangat bergizi bagi karang.

Kotoran ikan kakatua tersebut juga merupakan bagian dari indahnya pantai berpasir putih yang dinikmati oleh manusia.

Ikan-ikan lain menciptakan habitat bagi hewan lain dan memengaruhi lingkungan mereka dengan menyingkirkan pasir saat mereka mencari makan.

Baca juga: Ikan Bertangan Terlihat Lagi untuk Pertama Kali Setelah 27 Tahun

Diperkirakan laut akan kosong dari ikan pada 2048

Dikutip dari TheWorldCounts, Bumi akan dihadapkan pada kehancuran total kehidupan laut pada 2048, berdasarkan penelitian terhadap 7.800 spesies.

Penyebab utama dari hal tersebut adalah penangkapan ikan yang berlebihan untuk konsumsi manusia.

Tak hanya, itu, hilangnya spesies ikan juga berkaitan dengan peningkatan polusi dan perubahan iklim.

Lebih lanjut, disebutkan bahwa hanya 15 persen dari perikanan dunia yang berada dalam kondisi relatif baik.

Sisanya, yakni sebesar 85 persen, telah dieksploitasi sepenuhnya atau berlebihan, terkuras habis, atau berada dalam tahap pemulihan yang rapuh dari eksploitasi.

Baca juga: Ikan Wader Terancam Punah, Apa Sebabnya?

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman
Tag

Artikel Terkait

Artikel berhasil disimpan
Lihat
Artikel berhasil dihapus dari list yang disimpan
Oke
Artikel tersimpan di list yang disukai
Lihat
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Artikel dihapus dari list yang disukai
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Play

Lihat Semua

Terpopuler
Komentar
Tulis komentar Anda...
Terkini
Lihat Semua
Jelajahi